Friday, December 27, 2024

Ketika Anak Remaja Usia 15 Tahun Ingin Naik Sepeda Motor

 

remaja naik sepeda motor

Pernahkah Moms melihat remaja berusia 15 tahun dengan percaya dirinya mengendarai sepeda motor di jalan raya? Fenomena ini sering tampak dan terjadi di lingkungan kita. Baik di kota maupun di desa, hal ini kerap terjadi.

Bahkan saya mengalaminya sendiri nih Moms, si Adek yang saat ini berusia 15 tahun tampak ingin sekali bisa mengendarai sepeda motor. Secara fisik memang sudah kuat, bahkan badannya yang bongsor sudah mencapai tinggi badan melebihi ayah dan ibunya.

Maunya sih enggak dibolehin, namun terkadang anak-anak remaja tuh kalau terlalu dilarang ini itu, yang ada malah nantinya sembunyi-sembunyi melakukannya.


Alasan Remaja Usia 15 Tahun Ingin Naik Sepeda Motor

Keinginan yang begitu besar pada remaja untuk mengendarai sepeda motor ini tentu memiliki beberapa alasan mendasar. Beberapa di antaranya yang perlu kita tahu nih, Moms... antara lain sebagai berikut:


1. Simbol Kemerdekaan

Bagi remaja, sepeda motor seringkali dianggap sebagai simbol kemerdekaan dan kebebasan. Dengan mengendarai motor, mereka merasa lebih mandiri dan dapat pergi kemana saja sesuai keinginan mereka tanpa harus bergantung pada orang lain.


2. Identitas Diri

Motor juga menjadi bagian dari identitas diri remaja. Model motor tertentu, modifikasi, atau cara berkendara yang unik dapat menjadi cara mereka untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan siapa mereka kepada teman-teman sebaya.


3. Pengaruh Teman Sebaya

Tekanan dari teman sebaya juga menjadi faktor yang cukup signifikan. Jika kebanyakan teman sudah memiliki motor, remaja yang belum memiliki motor mungkin merasa tertinggal atau tidak “keren”.


mengapa remaja ingin naik sepeda motor


4. Praktis dan Efisien

Dibandingkan dengan transportasi umum, sepeda motor dianggap lebih praktis dan efisien untuk mobilitas sehari-hari. Mereka dapat dengan mudah menghindari kemacetan dan lebih cepat sampai ke tujuan.


5. Faktor Lingkungan

Lingkungan sekitar juga mempengaruhi keinginan remaja untuk naik motor. Jika di lingkungannya banyak orang yang mengendarai motor, maka remaja akan lebih mudah terpapar dan terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.



Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua

Di balik keinginan yang kuat ini, terdapat risiko yang mengintai. Remaja yang belum memiliki SIM dan pengalaman berkendara yang cukup cenderung lebih mudah mengalami kecelakaan. Selain itu, mereka juga dapat melanggar peraturan lalu lintas dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Mengapa risiko ini bisa terjadi pada mereka?


1. Belum memiliki pengalaman yang cukup

Remaja berusia 15 tahun umumnya belum memiliki keterampilan berkendara yang memadai. Refleks yang belum sempurna, kurangnya pengetahuan tentang aturan lalu lintas, dan seringkali kurangnya konsentrasi dapat meningkatkan risiko kecelakaan.


2. Kondisi fisik yang belum optimal

Secara fisik, remaja berusia 15 tahun belum sepenuhnya siap untuk mengendarai sepeda motor. Tulang dan otot mereka masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga belum cukup kuat untuk menahan benturan jika terjadi kecelakaan.


3. Faktor emosional

Remaja juga seringkali dipengaruhi oleh emosi yang tidak stabil. Saat berkendara, emosi seperti marah, sedih, atau senang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan menyebabkan tindakan yang tidak terduga.


4. Kurangnya kesadaran akan bahaya

Banyak remaja yang belum sepenuhnya menyadari bahaya yang mengintai saat mengendarai motor tanpa SIM. Mereka seringkali meremehkan risiko kecelakaan dan menganggap bahwa hal itu tidak akan terjadi pada mereka.



Peran Orang Tua dan Lingkungan

Orangtua dan lingkungan sekitar memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah remaja mengendarai sepeda motor tanpa SIM. Dengan memberikan edukasi tentang bahaya berkendara tanpa SIM, memberikan contoh yang baik, serta menyediakan alternatif transportasi yang aman, orangtua dapat membantu remaja membuat pilihan yang lebih bijak.

Keinginan remaja untuk naik motor merupakan hal yang wajar, namun perlu diimbangi dengan pemahaman akan risiko yang ada. Peran orangtua, sekolah, dan pemerintah sangat penting untuk memberikan edukasi dan pengawasan yang tepat agar remaja dapat tumbuh menjadi pengendara yang bertanggung jawab dan mematuhi peraturan lalu lintas.

Keselamatan berkendara harus menjadi prioritas utama. Menunggu hingga memiliki SIM dan pengalaman berkendara yang cukup adalah langkah yang bijak untuk menghindari risiko kecelakaan. Selain itu, menggunakan alat pelindung diri seperti helm juga sangat penting untuk melindungi diri dari cedera serius.

Jadi tanggung jawab kita bersama nih Moms untuk menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan nyaman bagi semua. 

Semoga saja saat Adek membaca artikel tulisan Ibu ini, bisa paham ya Dek berbagai alasan Ibu mengkhawatirkan dirimu ketika mencoba naik sepeda motor kemana-mana.

12 comments:

  1. Anak pertama saya juga lagi pengen banget nyoba bawa motor sendiri. Berusaha untuk belajar supaya bisa. Meski masih belum saya bolehin untuk bawa sendiri di jalan raya. Apalagi jalanan di desa itu kan naik turun ekstrim juga. Jadi belajar aja dulu sampe mahir, urusan bawa motor ke jalan raya nanti saja, kalo sudah matang dan punya SIM

    ReplyDelete
  2. Jadi inget si sulung yang sekarang duduk di kelas 6 SD. Waktu kelas 5 minta diajarin motor dan ngebet banget pengen bisa bawa di jalan. Tapi alhamdulillah sesudah dikasih pengertian tentang keselamatan berkendara akhinya dia mau mengerti juga

    ReplyDelete
  3. remaja sekarang udah banyak yang bawa motor sendiri. agak ngeri memang kalo udah kebut2an di jalan raya, mengingat mereka masih di bawah umur dan emosinya belum terkontrol. dari sini memang diperlukan ketegasan orang tua agar membatasi anak bawa motor sendiri.

    ReplyDelete
  4. Kalau saya termasuk orang tua yang tidak membolehkan anak saya naik motor sebelum umur 17 tahun sebelum punya ktp dan sim. Meskipun anak saya sudah ingin bawa motor dari smp tapi tidak saya ijinkan buat bawa motor dan tidak saya belikan juga. Demi keamanan nya. Alhamdulillah anaknya paham dan sekarang sudah mahasiswa sudah saya ijinkan dan saya bekelin motor sendiri.

    ReplyDelete
  5. ini sama krucil saya, Mbak. Usia 14 tahun tapi sudah pas tubuhnya naik motor. dan saya pun sudah mengajari naik motor. Cuma beberapa kali, langsung bisa hehehe. Hanya, saya belum lepas kalau mau naik motor. Minimal ada saya dibonceng hahaha. Kecuali sesekali dan jarak dekat saja. Soalnya secara emosial dan mental memang belum bisa, walau badan sudah sesuai. Makanya sim baru bisa keluar saat usia 17 tahun.

    ReplyDelete
  6. Kalau sekarang malah miris, orang tua malah kadang tidak peduli soal tingkat psikologis dan emosional anak remaja yang pakai motor. Malah kadang emang difasilitasi, di kampung saya aja banyak anak SD ke sekolah pakai motor bonceng 3.

    ReplyDelete
  7. Pengaruh lingkungan ataupun temennya memang bisa ya jadi alasan kenapa remaja punya keinginan kuat akan sesuatu. Cuma memang bagusnya keinginan buat punya motor nanti aja sih ya ketika sudah benar² tepat usianya buat punya SIM

    ReplyDelete
  8. Duh tetangaku malah udh berlomba2 deh pamerin sepeda motor. Padahal yang pake anak kelas 6 SD. Bahaya bgt deh. Lha yg SMP aja kmrn udh terjadi tabrakan. Motor udh ringsek. Untung anaknya kagak nape2.

    Orgtua hrs mengawasi bener deh tuh anaknye. Jgn sampe ntr kecelakaan, yg disalahin malah org lain. Kecuali kalo amit2 ditabrak ye. Jgn sampe deh.

    ReplyDelete
  9. Keinginan anak memang sulit dibendung. Mungkin bisa dialihkan ke kegiatan positif lain, seperti kursus keterampilan atau olahraga. Orang tua perlu memberi pengertian tentang bahaya berkendara di usia muda. Cari solusi bersama agar anak tetap beraktivitas tanpa membahayakan diri.

    ReplyDelete
  10. Bener sih, pengaruh temen itu penting jugaa apalagi di zaman sekarang, ya Allah semoga anakku besok bisa dikasih pengertian tentang penggunaan kendaraan bermotor kek ginii

    ReplyDelete
  11. Jadi inget aku dulu gimanaaa..
    Belum waktunya naik motor juga keukeuh belajar motor dan pingin ke sekolah bawa motor. Uda cape banget nungguin angkot. Huhuuhu..
    Tapi anak sekarang masih adakah yang naik angkot?
    Hehehe.. jadi naik motor memang sebegitu praktis dan satset juga..

    ReplyDelete
  12. Aku termasuk orangtua yang tidak mengizinkan anak pakai kendaraan bermotor kalau belum cukup umur. Banyak alasanku. Salah satunya, membiasakan anak untuk tidak melanggar peraturan.

    ReplyDelete