Laman

Sunday, February 5, 2023

Masuk SMA atau SMK?

 

Kelar fase mengantarkan anak masuk ke jenjang kuliah, eeh ternyata masih ada anak berikutnya yang membutuhkan arahan untuk memilih jenis sekolah menengah tingkat atas. Meskipun saat ini si Adek baru saja masuk SMP, nantinya akan melanjutkan ke sekolah mana perlu juga nih dipertimbangkan.

Apakah tidak terburu-buru mikirin mau masuk SMA atau SMK nih? Kan si bocah baru kelas 1 SMP, baru aja masuk semester 2.

Tadinya Ibu juga mikir gitu. Kayaknya terburu-buru banget mikirin sesuatu yang masih akan terjadi bertahun-tahun ke depan. 

Namun begitu teringat betapa luar biasa perjuangan si sulung masuk ke kampus negeri tahun lalu, rasanya tidak masalah ngobrolin hal ini dengan si nomer dua. Adek perlu diajak bicara kira-kira minat dan bakatnya mengarah ke mana. 

Liburan semester bulan Desember lalu, Adek sempat pulang ke rumah. Jatah liburan dari pondok memang tidak terlalu lama, hanya sekitar 2 minggu saja. Lumayanlah untuk mengobati kangen sekaligus ngobrol banyak hal dengan si bujang sholih.

Saat ditanya nantinya mau melanjutkan ke SMA atau SMK, bingung juga dia. Belum begitu tahu harus jawab apa. Selama ini yang Adek lihat, kakaknya enjoy banget dulu saat duduk di bangku SMK. Kakak bisa bikin berbagai karya digital dan punya kesempatan jadi presenter TV saat magang. SMK jurusan multimedia menjadi pilihan Kakak, sesuai dengan minatnya untuk menyalurkan kreativitas dan kegemarannya bicara. 😁

Adek pun ingin mengikuti jejak kakaknya. Ya, namanya masih bocah, ngeliat yang tampak dari luar menyenangkan itu, pilihan pun jadi ikutan si Kakak. Adek tidak tahu, di balik segala macam pencapaian yang dialami Kakak, ada juga kesulitan yang cukup serius untuk dipikirkan saat hendak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.



Pilih Masuk SMA atau SMK?


Berbeda dengan SMA yang mendapatkan banyak pelajaran teoritik sebagai bekal melanjutkan ke perguruan tinggi, murid-murid SMK lebih banyak berkutat dengan praktik vokasi yang membuat mereka memiliki keahlian tertentu. Jika di kemudian hari lulusan SMK ini tidak bisa melanjutkan kuliah, diharapkan keahlian khusus yang telah mereka miliki dapat menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja.

Lulusan SMK tetap bisa melanjutkan kuliah kok, tinggal cari referensi saja fakultas dan jurusan mana yang ilmunya masih bersinggungan. Hal ini juga dilakukan oleh Kakak ketika memilih beberapa jurusan yang sekiranya memiliki disiplin ilmu yang sama dengan jurusannya dulu di SMK.

Kakak dulu memilih jurusan Komunikasi serta Film dan Televisi. Jurusan Film dan Televisi ini ada di ISI Yogyakarta, berada di bawah Fakultas Seni Media Rekam. 


sumber : akun instagram @ltmptofficial


Ternyata Kakak tidak berjodoh dengan PTN untuk masuk ke jurusan yang diharapkan tadi saat bersaing dengan ribuan lulusan SMA dan SMK se-Indonesia melalui jalur SNMPTN, SBMPTN maupun Mandiri. Alhamdulillah, melalui jalur UMPTKIN yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, saat ini Kakak bisa kuliah di UIN Walisongo jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Menurut Kakak, tes ujian masuk PTN memang cukup berat baginya. Bagi anak SMK yang memilih untuk mengikuti SBMPTN kelompok ujian Sosial Humaniora (Soshum), ada beberapa mata pelajaran yang tidak diperoleh di bangku sekolah. Kakak tidak mendapatkan pelajaran Geografi dan Sosiologi di bangku SMK. Meskipun sudah membekali diri dengan buku panduan ujian Soshum dan mengikuti bimbingan belajar selama 1 bulan, tetap saja masih mengalami kesulitan menghadapi UTBK SBMPTN.

Pengalaman Kakak inilah yang membuat Ibu jadi kepikiran. Penginnya sih Adek tidak harus mengalami hal yang sama. Ibu sempat deg-degan dan mules setiap kali Kakak mengirim kabar dirinya tidak lolos SNMPTN (jalur prestasi akademik), lalu tidak lolos juga di jalur SBMPTN. Perjuangan belum berakhir, Kakak masih harus kecewa lagi ketika melalui Ujian Mandiri pun belum bisa masuk ke PTN yang diimpikannya.

Alhamdulillah, mental baja Kakak membuatnya masih percaya diri untuk mengikuti UTBK melalui jalur UMPTKIN. Jalur ini diperuntukkan untuk masuk kuliah ke PTN berbasis keislaman, seperti UIN, IAIN atau STAIN.

Panjangnya jalur untuk bisa masuk PTN tadi membuat Ibu jadi ragu-ragu untuk menyetujui pendapat Adek yang ingin mengikuti jejak Kakak sekolah di bangku SMK. Namun jika Adek memang sudah mantap memilih masuk SMK, ya tidak apa-apa juga. Yang akan menjalani nantinya kan juga Adek sendiri. Ibu hanya memberikan pertimbangan saja, apa tidak sebaiknya pilih SMA saja agar bisa memperoleh pelajaran yang sama dengan anak-anak lainnya di luar pondok pesantren. 

Yah, namanya juga sekolah sambil mondok, bakalan lebih banyak waktunya untuk mengaji dibandingkan mengikuti pelajaran sekolah. Paling tidak jika memilih masuk ke SMA setelah lulus SMP 2 tahun lagi, Adek bisa mendapatkan pelajaran yang sama dengan anak-anak lainnya yang tidak mondok. Titik awal perjuangan untuk masuk ke kampus idaman paling tidak tuh sama dengan anak-anak lainnya kaaann..

Begitulah pola pikir seorang ibu yaaa... inginnya mendapatkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun semuanya pada akhirnya harus dikembalikan kepada si anak, pilihan apapun yang akan diambilnya, ibu selalu siap untuk mendukung. 

Bagaimana menurut ibu-ibu lainnya dan para pembaca blog BocahRenyah nih, mendingan Adek masuk SMA atau SMK nantinya ya? Boleh lhoo kalau berkenan memberikan pendapat di kolom komentar. Terima kasih.

30 comments:

  1. Harus diakui, pilih sekolah jaman now kok rasanya lebih complucated ya mbaaa

    Aku jg sempat galau sih pas ngarahin cah lanangku apakah lanjut SMA atau SMK

    Trys istikhoroh...dan sekarang Alhamdulillah masuk SMA Islam d kota kami

    ReplyDelete
  2. Iya memilih sekolah ternyata tidak mudah ya, banyak hal yang harus jadi pertimbangan kita termasuk kualitas sekolah, jarak ke sekolah dan akses menuju ke sana. Insya Allah rencana masuk SMA dan SMP negeri nih sambil memikirkan nanti selanjutnya kuliah mau jurusan apa

    ReplyDelete
  3. Tapi memang memilih pendidikan anak tuh gak bisa dalam waktu 1 tahun mau masuk SMA/SMK baru dipikirkan. Karena kalau dari parenting tentang pendidikan anak, dari anak masih kecil aja kita harus bikin goalsnya dulu agar tercapai. Jadi menurutku sih wajar dari sekarang sudah memikirkan mau masuk SMA /SMK

    ReplyDelete
  4. ternyataa menjadi orang tua zaman sekarang itu emang harus penuh pertimbangan ya, Bun. Ibu pasti paham betul minat dan bakat2 yang dimiliki faris. Bisa buat bekal pilih-pilih sekolah jenjang selanjutnya.

    btw, kayaknya nanti faris ngikutin jejak mbak vivi, deh. hihihihi

    ReplyDelete
  5. SMK lebih spesifik. Makanya saya selalu bilang ke anak-anak, kalau belum yakin banget mau ke mana mending pilih SMA aja. Kecuali udah sangat mantap, dukung banget untuk memilih SMK

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pernah menyarankan anak bungsu untuk masuk SMK. Karena saya lihat dia punya passion. Nanti kuliahnya di passion yang sama. Tetapi, dia lebih memilih ke SMA. Ya udah gpp, gimana nyamannya aja. Yang penting dia tau apa yang diinginkan

      Delete
  6. MasyaAllah, berbekal pengalaman jadi kepikiran banget ya mbak. Semoga nanti adek bisa mendapat yang terbaik, proses menjalaninya juga lancar, yang penting adeknya enjoy dan semoga begitu memasuki jenjang kuliah, adek juga dimudahkan yaa mbak.

    ReplyDelete
  7. Memang lulusan SMK tidak disiapkan untuk melanjutkan kuliah. Lebih siap untuk bekerja atau jika melanjutkan ke perguruan tinggi pun yang sesuai kejuruannya dan siap bersaing dengan lulusan SMA. Jadi kalau niatnya nanti mau kuliah sebaiknya sih lanjut ke SMA.
    Apapun semoga pilihan Adek yang terbaik

    ReplyDelete
  8. SMK ini pas banget buat yang sudah tahu passionnya ya mbak
    Atau sudah punya keahlian
    Jadi makin ahli dengan memilih melanjutkan pendidikan ke SMK

    ReplyDelete
  9. Anakku pilih SMK nih, apalagi sekarang SMK Multimedia lagi banyak dicari ya, sesuai dengan era digital nih. Pelajarannya padat banget , sudah seperti orang kerja deh

    ReplyDelete
  10. Dari sekarang, aku juga punya impian anak-anak ingin masuk ke kampus mana, kak Un.. Jadi sengaja banget memilih boarding school yang tingkat kelulusannya tinggi ke universitas negeri.

    Jadi untuk SMP dan SMA, kami prefer boarding school dengan catatan pengayaan dan bimbingan ananda untuk ke bidang tertentu yang mereka yakini kelak. Semoga dimudahkan.

    ReplyDelete
  11. SMK sekarang ngga seperti dulu ya mba, udah setara seperti SMA. Poin plusnya karena banyak dapat praktik langsung terjun di lapangan.
    FYI, suamiku lulusan SMK keterima di PTN. Memang agak susah perjuangannya buat kejar keteetinggalan pelajaran yang ngga didapetin di SMA.
    Dari SMK bisa kah masuk lewat jalur undangan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jalur undangan tuh yg pake nilai akademik ya maksudnya, Mbak? Bisa sih, via Kemendikbud dan Kemenag ada semua jalur ini.

      Delete
  12. Tergantung anaknya mba, smk itu lumayan berat pembelajarannya, usia remaja tapi di mind set siap kerja, siap segala bisa. saya lulusan smk analis kimia, sekolah 4 tahun. Alhamdulillah coba ikut umptn (ikut bimbel juga) masuk PTN (unpad). Karena beratnya itu sy tidak mendorong anak masuk smk hahahha. Masih terbayang bayang masa capeknya saat smk

    ReplyDelete
  13. Aku belum bisa memberi masukan makkk karena saat ini aku masih di level nyari SD buat anakku.

    Tapi membaca tulisan ini, aku jadi ada bayangan bahwa memilih sekolah untuk anak masih panjang perjalanannya ya & tiap jenjang ada tantangannya masing-masing

    ReplyDelete
  14. aku juga belum bisa ngasih masukan karena anakku masih SD hahaa tapi aku pada intinya sih nyerahin ke anakku, dari TK begitu soalnya, aku bawa ke TK yang mana yang dia happy dan mau, disitu aku masukin hehee

    ReplyDelete
  15. Balik lagi ke si anaknya juga ya kak, lebih cenderung ke SMU atau SMK. Jadi inget waktu daku pas SMP, karena pengennya SMU, jadinya didukung sama keluarga. Apapun pilihannya yg penting semangat belajar

    ReplyDelete
  16. Saya lulusan SMK dan merasa banyak sekali keuntungannya. Kita bisa mendapat pelajaran umum plus vokasi. Apalagi banyak sekali penawaran kerja yang masuk ke SMK, dalam/luar negeri.

    ReplyDelete
  17. perjuangan Kakak begitu gigih ya Mbak untuk dapatkan jurusan impian perkuliahannya. Kalau Adek bisa segigih Kakak, mungkin ikuti jejak Kakak masuk di SMK juga bisa-bisa aja sih, kembali lagi ya ke Adek tapi tetap harus terus diarahkan yang terbaik juga dari orang tua :)

    ReplyDelete
  18. Aku sebenernya ada kepengenan anakku ada yang masuk SMK. Toh nanti juga bisa kan diterusin kuliah. Tapi anak-anakku gada yang mau. Mereka maunya ke SMA aja. Gak tahu nih bocil nomor 3 dan nomor 4. Ada yang mau gak ya masuk SMK. SMK zaman now keren-keren soalnya ya.

    ReplyDelete
  19. Menurutku memang lebih baik menyiapkan dari awal masa depan anak termasuk liat anak pas di SMA atau SMK. Masing masing ounya keunggulan misalnya teori yang di SMA tentu lebih banyak daripada di SMK

    ReplyDelete
  20. Anak saya yang kedua sekolah di SMK, Mbak, jurusan DKV. Dulu waktu mau melanjutkan dari SMP memang sempet bingung juga. Tapi akhirnya saya dan ayahnya mantap menyetujui dia masuk SMK, karena kami pikir sekarang itu harus punya keahlian, gak cukup pinter secara teori aja.
    Untuk keinginannya laniut kuliah, ya kami barengi dengan bimbel nantinya. Mudah-mudahan bisa membantu dia bersaing dengan anak SMA.

    ReplyDelete
  21. pilihan yang perlu dipertimbangkan dengan baik - baik yaaa mba... Kalau adek maunya apa? kalau memang ada jalur keahlian khusus yang diminati bisa ambil SMK berarti.. otherwise, SMA yang umum yaaa

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah,
    Pilihan tetap diserahkan kepada ananda yang menyukai sesuatu. Masih mungkin berganti-ganti ya.. TApi paling tidak sudah ada contohnya, sang kakak. Sehingga garisan sang kakak bisa menjadi acuan bagi adek untuk meneruskan di jurusan apa dan mungkin bisa diskusi lebih dalam lagi bareng kakak.

    Indahnya...

    ReplyDelete
  23. SMK dan SMA masing-masing punya kelebihan yaa. siswa SMK dipersiapkan untuk lebih siap terjun ke dunia kerja

    ReplyDelete
  24. Ini sama kayak aku nih pas anakku lulus SMP, antara mau saranin masuk SMA atau SMK saja yang langsung ke ilmu terapan. Apalagi arah anakku udah jelas ke teknik banget. Tapi akhirnya aku dan anak duduk bareng sih, kami diskusi dan akhirnya keputusannya bulat. Masuk SMA dulu, nanti lulusnya ambil poltek

    ReplyDelete
  25. Emang sebaiknya sudah harus dipikirkan jauh-jauh hari ya Mbak biar kita bisa lebih mengarahkan anak ke bidang yang ia minati, tentunya anak juga bisa lebih fokus setelah tahu sekolah mana yg ingin ia tuju setelah lulus SMP nanti.

    ReplyDelete
  26. sekarang SMK itu sudah bagus2 mba, jadi nggak masalah kalau memang lebih mantap ke SMK. toh nanti kalau mau kuliah juga tetap bisaa

    ReplyDelete
  27. Sebagai lulusan SMK, buat yang malas mikir IPA dan Matematika prefer pilih SMK wkwk

    Di SMK materinya menyenangkan. Serius tapi gak sampe mengerutkan dahi banget. Ada juga praktek yang sekilas main-main ternyata mengandung nilai raport. Misalnya jaga perpustakaan (anak perkantoran), jualan di cafe (anak manajemen). Seru sih

    ReplyDelete
  28. hihihi, aku juga dulu galau menentukan ini. akhirnya aku pilih SMK dan merantau ke jakarta, SMK nya SMK Telekomunikasi ^^ awalnya hanya ibu yang mendukung, Alhamdulillah ayah juga support kemudian. berat memilih jalan, mesti dipertimbangkan baik2 value dan resiko masing2. dengan diskusi dan didampingi orang tua, InsyaAllah bisa memutuskan hal terbaik untuk diri kita.

    ReplyDelete