Memilih Kampus Impian untuk Masa Depan

 

Pernah nggak sih ikutan galau ketika ditanya oleh anak sebaiknya dia nanti milih kuliah jurusan apa?

Jika ada yang pernah merasakan hal ini, yuuk sini kita bergandengan tangan, Moms... Saat ini Ibu BocahRenyah sedang mengalami hal tersebut.

Kali ini Ibu pengin cerita tentang perjalanan Kakak (si sulung) yang sedang memasuki tahap hendak masuk kuliah setelah nanti lulus dari sekolah menengahnya. Saat ini Kakak masih di kelas 3 SMK jurusan multi media.

Beberapa saat yang lalu Kakak sempat mengabarkan pada Ibu bahwa nilai rapornya bisa masuk kualifikasi untuk mendaftar SNMPTN. Bagi Moms & Dads yang seangkatan dengan Ibu, jika tidak tahu apa itu SNMPTN, itu tuh semacam penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri lewat jalur prestasi nilai akademik sekolah, dulu nyebutnya PMDK di tahun 90an yaaa... *genk ubanan dan koyoan mari merapat

Alhamdulillah... Kakak masih punya kesempatan awal untuk memilih kampus yang sekiranya sesuai dengan kemampuannya di kesempatan masuk lewat jalur prestasi ini. Mohon dibantu doanya yaaa pembaca blog BocahRenyah. 🙏🙏

Kayaknya hal seperti ini biasa aja kali yaaa... Anak sekolah, mulai dari SD hingga ke sekolah menengah, lalu lanjut kuliah, apa sih istimewanya?

Bagi tiap keluarga, perjalanan hidup memiliki kisah tersendiri. Satu dan yang lain punya dinamika yang berbeda-beda. Tak terkecuali keluarga BocahRenyah nih. 

Kakak harus mengikuti persaingan masuk bangku kuliah di PTN melalui cara yang cukup berat. Beberapa hal yang bikin perjuangan belajarnya harus ekstra dibanding anak-anak lain adalah:

• Saat ini Kakak menempuh sekolah kejuruan yang notabene pelajarannya jauh berbeda dengan pelajaran anak-anak SMA umum. Hal ini membuat Kakak punya faktor kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan latihan-latihan soal UTBK. Banyak pelajaran yang tidak Kakak dapatkan di bangku SMK.
• Rata-rata jelang persiapan kuliah, banyak anak yang mengikuti bimbingan belajar secara intensif. Kakak tidak bisa melakukan hal ini karena dia masih tinggal di pondok pesantren yang jauh dari rumah. Kapan bisa lesnya kan, untuk belajar matpel sekolah saja waktunya sangat sedikit. 
• Kan masih bisa ikutan kursus online? Helooo... dikira mondok di warnet apa? 😀 Jangankan bisa akses internet, menggunakan smartphone aja tidak bisa. 

Alhamdulillah, Kakak masih punya beberapa jam waktu bisa online ketika sedang berada di lab komputer. Untuk anak SMK dengan jurusan yang related dengan penggunaan metode daring untuk mendapatkan bahan ajar, tentu saja hal ini bisa menjadi nilai tambah. 

Setiap kali bisa online, Kakak punya sedikit waktu untuk bisa chatting dengan Ibu. Beberapa bulan terakhir ini perbincangan singkat antara Kakak dan Ibu ya isinya tentang jurusan-jurusan apa saja yang bisa menjadi pertimbangan untuk dipilih, disesuaikan dengan kondisi persaingan di jurusan tersebut.

Kakak sedang praktik jadi host acara talkshow di televisi

Katakanlah, mau ambil jurusan A di kampus A, perlu dilihat nih data tahun lalu, daya tampung yang disediakan versus jumlah peminatnya berapa. Cukup bikin deg-degan nih saat tau jurusan yang ingin diambil oleh Kakak, ternyata tahun lalu yang diterima hanya sekitar 60an saja dari sekitar 2500 pendaftar. 

Dalam kondisi normal, misalnya Kakak sekolah di SMA dan mendapatkan pelajaran yang sama, tentu tidak segalau saat ini dalam mengikuti persaingan perebutan bangku kuliah ini. Mengingat kondisi spesial jalur pendidikan yang ditempuhnya saat ini, kudu lebih tricky lagi dalam menentukan prioritas pilihan kuliahnya. 

Mohon dibantu doa yaaa Moms, Dads, Aunties & Uncles... semoga Kakak bisa berhasil mendapatkan bangku kuliah sesuai pilihannya. Insya Allah yang paling tepat dan penuh berkah untuk meniti masa depan. Saat ini Kakak penginnya bisa melanjutkan ke jurusan broadcasting ataupun jurusan lain yang mirip-mirip gitu.

Semoga anak-anak Moms & Dads lainnya juga diberikan kelancaran dan keberkahan juga ya. 

Semarang, pagi hari yang cukup hangat, namun hati diselimuti pergolakan....