Pembelajaran tatap muka di masa pandemi masih menjadi kontroversi tersendiri.
Ada kerinduan untuk kembali bersekolah secara normal, namun kondisi yang
sedang terjadi saat ini tak ayal lagi menjadi alasan khusus mengapa sekolah
daring (dalam jaringan/online) masih tetap diberlakukan.
Kedua orang anakku pun menjalani pendidikan secara daring dalam kurun waktu
setahun ini. Bukannya tanpa hambatan ketika metode ini diberlakukan, namun
saat ini anak-anak telah mampu menyesuaikan diri dengan keadaan. Asalkan
sinyal internet ON, tak ada masalah yang cukup berarti dalam sistem
pembelajaran tersebut.
Sebenarnya yang menjadi permasalahan dalam pendidikan bukan hanya media
pembelajarannya yang online versus offline. Hal ini baru saya
pahami dengan benar-benar ketika mengikuti virtual open house dan
webinar yang diadakan oleh SMA Pintar Lazuardi baru-baru ini.
Sekolah Masa Depan yang Membahagiakan
Ketika anak mengikuti pembelajaran di sekolah, apa saja sebenarnya yang
didapatkannya? Selama ini ada yang menetapkan parameter keberhasilan sekolah
pada standar nilai tertentu.
Menurut Bp. Setiyo Iswoyo, Direktur SMA Pintar Lazuardi, saat ini kita semua
menghadapi beberapa masalah pendidikan nasional, yaitu:
1. Seragam
Selama ini, setiap anak sekolah diharuskan mengenakan pakaian yang sama ketika
berangkat sekolah. Perangkat yang dibawa dan aktivitas yang dilakukan pun
harus sama semua sesuai dengan yang telah ditentukan.
2. Siswa Tidak Punya Otonomi
Metode pembelajaran selama ini mengikuti kurikulum yang berlaku,
pelaksanaannya dikelola oleh pihak sekolah dengan jadwal pelajaran yang
ditentukan. Setiap hari siswa masuk kelas dengan jadwal tersebut dan harus
mengikutinya tanpa punya hak untuk memilih mana yang diinginkannya sesuai
minat dan bakat.
3. Pembelajaran Tidak Otentik
Inti dari pembelajaran lebih berfokus pada pencapaian nilai. Entah suka atau
tidak dengan pelajaran yang disampaikan, hasil belajar anak dievaluasi
menggunakan standar nilai tertentu. Pemahaman anak berdasarkan tipe belajar
tiap anak tidak mendapatkan perhatian. Ada anak yang tipe audio, visual dan
kinestetik, masing-masing memiliki cara belajar sendiri. Nah, hal inilah yang
tidak mendapatkan perhatian di sekolah.
4. Tidak Memberi Ruang Terhadap Perkembangan Bakat dan Minat
Setiap anak terlahir dengan keistimewaan tersendiri, begitu juga dengan bakat
dan minat yang dimilikinya. Keseragaman aktivitas dan metode pembelajaran
membuat keistimewaannya tersebut jadi tak mengemuka.
5. Cara Belajar Sama
Setiap hari dan jam yang sama, semua siswa akan mendapatkan pelajaran sesuai
jadwal. Aktivitas yang dilakukannya dimulai dari masuk jam sekian,
mendengarkan penjelasan guru, mencatat pelajaran dan mengerjakan tugas. Bisa
jadi ada anak yang paham dan bisa mengikuti pelajaran dengan lancar, namun
untuk anak tertentu yang memiliki tipe belajar berbeda akan mengalami
hambatan.
6. Ceramah
Entah menarik ataupun tidak, siswa harus duduk diam dan tenang mendengarkan
guru berceramah dan menyampaikan pelajaran. Sekolah berjam-jam dan harus
konsentrasi mendengarkan orang bicara seperti ini kurang efektif bagi
pemahaman.
Sesuai dengan misi menjadi "sekolah yang membahagiakan", SMA Pintar Lazuardi
berusaha menepikan semua masalah yang disebutkan di atas. Menurut pembinanya,
Dr. Haidar Bagir, mendidik anak pada intinya adalah mengajarinya beribadah dan
menjadikannya orang yang bahagia serta bisa membahagiakan orang lain.
Dengan sistem pembelajaran yang kaku dan belum tentu sesuai minat anak tadi,
maka kebutuhan anak untuk bahagia akan sulit tercapai. SMA Pintar Lazuardi
memahami hal tersebut dan berusaha mewujudkan sekolah yang sesuai dengan
kebutuhan anak. Hal inilah yang sebenarnya merupakan tujuan utama dari sebuah
sekolah.
Dr. Haidar Bagir sangat berdedikasi dengan pengembangan sistem pendidikan yang
bisa mengakomodasi kebutuhan anak untuk belajar sesuai minat dan bakatnya.
Selama ini kita mengenal beliau sebagai orang besar di balik grup Mizan.
Beliau memiliki minat besar pada filsafat Islam dan filsafat sains. Inovasi
yang dilakukan beliau terhadap sistem pendidikan terus bergulir seiring dengan
perkembangan jaman.
Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu.- Ali bin Abi Thalib
Lazuardi memiliki motto yang sejalan dengan apa yang disampaikan oleh khalifah
Ali bin Abi Thalib, Kita tak bisa memaksa anak-anak milenial, atau bahkan
Generasi Z (Genzy) menggunakan metode pembelajaran sesuai yang kita terima
dulu.
Genzy lebih familier dengan berbagai perangkat teknologi, yang secara tidak
sadar telah disediakan oleh orangtuanya sejak mereka masih bayi. Oleh karena
itu, konsentrasi pendidikan dengan memperkenalkan teknologi berbasis internet
harus dilakukan secara hati-hati agar resikonya kecil. Langkah ini perlu
dilakukan untuk menghindari ekses dari penggunaan gadget itu
sendiri.
Beberapa hal yang ditekankan Bp. Haidar Bagir pada
virtual open house dan webinar ini berkaitan erat dengan upaya agar
anak tidak terintimidasi ketika mengikuti pendidikan di sekolah. Konsep pembelajaran yang diberlakukan harus menyesuaikan minat dan bakat
masing-masing anak karena learning experience tiap anak akan
berbeda.
Satu anak dengan yang lain akan memiliki pace yang berbeda ketika
mengikuti pelajaran. Tak bisa dipaksakan semua anak akan menguasainya dalam
waktu bersamaan. Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat urgent untuk
menyediakan sekolah yang welas dan asih. Itulah sekolah kebahagiaan yang
dicita-citakan oleh SMA Pintar Lazuardi ini.
Blended Learning di SMA Pintar Lazuardi
Lebih jauh lagi oleh Direktur SMA Pintar Lazuardi, Bp. Setiyo Iswoyo,
dikatakan saat ini yang dibutuhkan adalah mendidik anak-anak menjadi orang
yang bahagia dan bisa memecahkan berbagai permasalahan hidup secara
riil.
Ilmu pengetahuan yang didapat di sekolah seyogyanya bisa mendukung ketrampilan
hidup anak dalam keseharian. Apakah menurut moms & dads saat ini
semua sekolah telah memacu siswanya untuk menjadi seperti ini?
Salah satu kemampuan berpikir kreatif diilustrasikan oleh Pak Iswoyo dengan
tantangan yang kemudian coba diselesaikan oleh para peserta webinar. Ada 9
titik seperti foto di atas, kemudian peserta webinar diminta untuk
menghubungkan kesembilan titik tadi dengan 4 buah garis saja.
Jujur saja, saya sendiri tidak menyelesaikan tantangan sesuai dengan hasil
akhir seperti gambar di atas. Hal ini menandakan bahwa berpikir yang tidak
biasa, atau biasa kita sebut dengan cara berpikir out of the box, tidak akan muncul begitu saja. Butuh pembiasaan, latihan dan metode
pendidikan tersendiri.
Hal inilah yang menjadi concern SMA Pintar Lazuardi. Konsep belajar
yang ditawarkan mencoba untuk meningkatkan kreativitas anak. Secara percaya
diri, anak akan memunculkan ide yang ada dalam dirinya. Hal ini nantinya akan
berguna ketika dia harus menyelesaikan masalah dalam keseharian. Dengan
begitu, ke depannya si anak bisa menjadi agent of change di dalam
masyarakat.
SMA Pintar Lazuardi menerapkan konsep blended learning, yaitu
menggabungkan metode pembelajaran online dengan tatap muka. Persentasenya
berkisar di 80% online, 20% tatap muka. Saat pembelajaran online, para siswa
akan dipandu menggunakan LMS (learning management system) yang diberi nama
Pintar (aedagogycal Intelligence Architecture).
Ibu Sonya Sinyanyuri selaku Kepala SMA Pintar Lazuardi memaparkan tentang
prinsip pendidikan di sekolah ini, yaitu:
- Pengembangan Karakter : dilakukan melalui program Gen Z action dan penanaman nilai-nilai kepedulian (Compassionate Program)
- Pola Pikir Bertumbuh : proses belajar senantiasa mendorong anak-anak untuk aktif bertanya, praktik langsung dan berani mencoba (Growth Mindset Approach)
- Siswa memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu belajar, materi yang ingin dipelajari lebih dahulu, sehingga setiap siswa memiliki perjalanan proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya
- Mengutamakan interaksi yang kuat antar siswa dan guru dengan community feedback system dan ruang diskusi yang terintegrasi dalam LMS.
- Berorientasi masa depan dengan memberikan layanan program pendampingan bimbingan karir dan personalized program.
- Membekali pengembangan ketrampilan abad 21 yang mencakup 7C: creativity, critical thinking, collaboration, communication, confidence dan computational thinking.
Menarik sekali nih mengikuti paparan dari Pak Ismoyo maupun Bu Sonya tentang
hal-hal yang berkaitan dengan SMA Pintar Lazuardi. Bagi para orangtua yang
berminat menyekolahkan putra-putrinya bisa coba mencari informasi lebih
lanjut ke
https://smapintarlazuardi.id/
atau bisa saksikan video singkat berikut ini :
Sejarah SMA Pintar Lazuardi
SMA Pintar Lazuardi - Blended Learning High School mulai beroperasi pada tahun 2021 sebagai pengembangan layanan baru dari Sekolah Lazuardi Group. Sekolah online, khususnya untuk universitas dan SMA, tampaknya akan menjadi trend sekolah alternatif yang tak terhindarkan.
Lazuardi konsisten akan ikut serta memberikan kontribusi pada sistem pendidikan dengan menyelenggarakan SMA Blended Learning tanpa meninggalkan kreativitas. Caranya, dengan menambahkan aktivitas hands on mandiri siswa melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Juga dukungan Learning Management System (LMS) yang diberi nama Pintar.
SMA Pintar Lazuardi - Blended Learning High School menggabungkan antara kegiatan tatap muka dan pembelajaran online dengan prosentase pembelajaran online lebih besar. Kegiatan tatap muka akan dilakukan seminggu sekali di sekolah home based.
Kegiatan tatap muka difokuskan untuk:
• Pengembangan karakter
• Pengembangan keterampilan sosial
• Perwalian (coaching, mentoring, dan bimbingan karir) dengan pilihan program:
- Motion Graphics
- Graphic Design
- Digital Comic
- Photography
- Music Techno
- Public Speaking
- Digital Marketing
• Kegiatan praktikum yang tidak dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran online.
Bagi siswa yang berasal dari wilayah yang belum tersedia sekolah home based, kegiatan tatap muka akan digantikan dengan program pengayaan dan coaching yang dilakukan secara online.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dibangun sebuah Learning Management System (LMS), yang diberi nama PINTAR (Pedagogical Intelligence Architecture). Ini tidak sebatas platform belajar online, namun merupakan aplikasi belajar online yang tetap memperhatikan esensi pembelajaran, yaitu keterikatan antara siswa dengan proses pembelajaran, interaksi antar siswa dan guru.
Pada aplikasi tersebut dilengkapi juga dengan fitur-fitur yang memungkinkan siswa belajar mandiri dan terpantau aktivitasnya. Aplikasi canggih ini dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Bahkan orang tua juga dilibatkan untuk bersama-sama guru, memantau dan memberikan dukungan kepada putra-putri tercinta.
Bagi moms & dads yang tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut, bisa langsung cek berbagai media sosial dan web SMA Pintar Lazuardi berikut ini ya :
Iya benar juga sih ya, mana ada sekolah yang memperhatikan gaya belajar anak tuh beda-beda. Di SMA Pintar Lazuardi berarti udah memperhatikan hal ini ya Mbak?
ReplyDeleteSMA Lazuardi ini memahami banget kondisi jaman now dan kebutuhan para pelajar.
ReplyDeleteMemang metode/ konsep blended learning ini yg paling cocok utk diterapkan ya mba
Mengingat kondisi sekarang ya masih kayak gini
bagus nih mba konsepnya, sekolah online sekarang banyak yang kurang optimal sih pembelajarannya. jadilah anak-anak yang malas tambah malas aja.. huhu..
ReplyDeletePrinsip pendidikan yang dimiliki oleh SMA Pintar Lazuardi bagus ya. Dan ini juga mereka buktikan. BAgus juga ada aplikasi yang mendukung konsepnya
ReplyDeleteMasya Allah, kren sekali, memadukan jenis pembelajaran yang saya lihat cocok untuk anak jaman now. Kalau melulu tatap muka memang sih sepertinya bakal membosankan buat anak2 sekarang dan ada perasaan terintimidasi untuk anak2 yang tidak cocok. Keren SMA Pintar Lazuardi. Masya Allah.
ReplyDeletekayaknya banyak sekolah yang bakal nerapin blended learning gini, mba. sekolah anakku juga nih.. aku juga masih mikir2 dulu anak2 bakal masuk sekolah secara luring atau tetep daring aja
ReplyDeleteKeren banget SMA Pintar Lazuardi ini. Pembelajarannya benar-benar mengikuti zaman. Dulu waktu sekolah ada guru yang cara mengajarnya jadul banget jadi malas dengan pelajarannya.
ReplyDeleteKu setuju banget kalo cara berpikir yang tak biasa 'out of the box' memang butuh latihan dan pembiasaan. Suka banget dengan cara belajar di SMA pintar Lauardi ini,semoga makin banyak yang ngeh konsep SMA Pintar Lazuardi ini mendidik siswanya dalam pengembangan berfikir.
ReplyDeleteWawwww, SMA nya kekinian bangeettt. Mereka paham betul dengan karakter belajar anak dan kebutuhan SDM sekarang. Keren, kereeen, Mbak.
ReplyDeleteAnak-anak zaman sekarang memang lebih banyak kolaborasi yaah..
ReplyDeleteMereka pintar sekali mewujudkan apa yang ada di benak mereka. Mungkin ini efek dari derasnya arus infomasi digital. Satu sisi, membuat anak mudah menemukan jawaban, di sisi lain, semoga rasa penasarannya masih di koridor hal-hal positif.
Aku setuju banget dengan sistem pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan dan minat anak, sehingga mereka bisa terbang lebih tinggi, berenang lebih dalam atau melompat lebih tinggi.
DeleteSaya pernah bekerja magang di Mizan Publishing dan sempat mendengar Pak Haidar Bagir memberikan ceramah, sejak saat itu selalu suka dengan buah pikir beliau, dan yakin kalau sma pintar lazuardi memiliki konsep pembelajaran yang akan membhmuat siswanya lebih kreatif
ReplyDeleteBlending learning ya, namanya. Menarik banget nih konsepnya. Bisa jadi pertimbangan buat yang mau masukin anaknya ke sma.
ReplyDeletekalau mendengar istilah blended learning, aku langsung ingat diklat aku di Lemabaga Administrasi Negara nih mba yang pakai metode inijuga
ReplyDeleteKeren ya sekolahnya, jadi penasaran pengen ulik lebih jauh soal SMA Pintar Lazuardi ini soalnya gak bamyak sekolah yang menjadikan Blended Learning sebagai metoda pembelajarannya
ReplyDeleteApa yang dituliskan dalam artikel ini tentang masalah pendidikan di negara kita itu pula yang sering meresahkan saya sebagai guru.
ReplyDeleteKadang ingin merombak metode mengajar saya, tetapi pasti dapat teguran karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, hiks.
jadi inget masa-masa ngampus juga sama belajarnya blended learning, wah sma pintar lazuardi juga nerapin ini mantap bagus banget
ReplyDeleteSMA Pintar Lazuardi sudah menerapkan blended learning ya.. menurut aku untuk level SMP dan SMA memang sudah bisa diterapkan untuk metode blended learning ini, jika masih level SD memang masih sulit dilakukan ya.. InshaAllah ngga ada lose generatin akibat pandemi ya mbak..
ReplyDeleteMetode blended learning sepertinya akan terus diadopsi oleh berbagai sekolah mengingat pandemi yg tak jelas kapan berakhir. Akhirnya mau ga mau, kita “terpaksa” ubah pola pikir utk belajar yg merdeka 😍
ReplyDeleteBagus nih konsepnya jadi penasaran ingin tahu lebih dalam lagi nih dengan sekolah ini...
ReplyDeleteSMA Lazuardi ini memang keren banget, konsep belajarnya memperhatikan sekali murid-muridnya
ReplyDeleteini sekolah bagus niih... btw sekolah anakku juga tahun ajaran selanjutnya akan menerapkan blended learning mba. anak2 bakal ada percobaan untuk pembelajaran tatap muka, juga sambil online
ReplyDeletesetelah bca penjelasannya aku tertarik banget deh sama kurikulum dan metodenya, persis seperti apa yang aku harapkan di dunia pendidikan anak, jadi gak sama kaya dulu yg aku alami waktu sekolah, sebagai ortu pasti maunya yg lebih baik kan
ReplyDeleteAku rasa ke depan akan banyak sekolah dengan metode blended learning gini mbak. Apalagi relate banget sama masa pandemi.
ReplyDeleteAnakku juga yang kedua sekolah di sekolah model begini.
Lebih banyak ke project2 gtu belajarnya jd anak bisa bener2 paham apa yang dipelajarinya.
Duh keren banget ya ini SMA LAzuardi bikin konsep yang emang dibutuhin banget pada masa begini jarang nih sekolah yang nerapin Blended Learning kaya gini. Huhuhu semoga nex banyak sekolah yang membuat trobosan trobosan terbaik metode pembelajaran yaa
ReplyDeletesistem blended learning banyak diterapkan juga di sini mba.. dan rata - rata kita semua pakai LMS untuk mengecek semua dokumen, tugas dan komunikasi selama belajar mengajar
ReplyDeletewah konsep sekolahnya bagus sekali ya, andai sistem kaya gini jadi kurikulum nasional nih pasti pendidikan di Indonesia gak kalah sama di luar
ReplyDeleteBagus sekali sekolah ini, jadi tau bagaimana sistem cara mengajar anak zaman sekarang. Karena memang tiap anak berbeda2 cara belajarnya
ReplyDeleteKeren banget sistim pembelajarannys. Blended Learning. Mau kirkm linknya ke Mbak Luli, ya Uniek.
ReplyDeleteKonsep pembelajaran yang diberlakukan harus menyesuaikan minat dan bakat masing-masing anak
ReplyDeleteWow konsep yang keren sekali, mengeksplore setiap anak. Jadi penasaran pengen tau lebih jauh tentang sekolah ini
Penting untuk mengetahui cara belajar yang cocok untuk setiap anak yaa agar apa yang diajarkan guru bisa diterima dengan baik oleh siswa
ReplyDeleteBetul banget ni, memang zaman anak sekarang tidak bisa disamakan dengan zaman kita dulu ya Mbak.... Aku baru melek dan juga memertimbangkan metode sekolah blended learning ini malah karena pandemi ini.... :) grace in disguise ya....
ReplyDeleteGoalnya bagus banget, Mbak. Sekolah yang membahagiakan. Aku sendiri sebagai guru seeringkali dilema. Mau menciptakan sikon sekolah yang menyenangkan tapi terbentur dengan target capain materi pembelajaran yang ada, Mbak. Karena pada umumnya tuntutan sekolaha kita ya sesuai poin-poin yang Mbak Uniek sebutkan di atas. Pokoknya mau nggak mau ya harus mau.
ReplyDelete