Belajar Lebih Terarah dengan Kelas Pintar

“Bu, ini gimana sih cara mengerjakannya?”

Selama pembelajaran di rumah ini, hampir setiap hari pertanyaan seperti ini terlontar dari Adek, si nomer dua. Terutama jika jadwalnya pelajaran matematika. 

Jika mengajarkan cara penyelesaian soal baru, oke oke aja sih, Ibu masih bisa memahami. Tetapi pada kenyataannya, Adek sering sekali mengulang pertanyaan untuk pelajaran-pelajaran yang lalu, yang seharusnya sudah dikuasainya. 

Akhirnya mau nggak mau ya harus menjelaskan kembali mulai dari awal lah. Pelan-pelan, step by step mengerjakannya Ibu jelaskan. Terkadang bisa smooth sih, tapi lebih seringnya Ibu jadi pening dan darting (darah tinggi). 

Hahahaa… lah gimana ya moms/dads, kapan hari sudah dipelajari, diulang-ulang dengan cara mengerjakan soal latihan, eeehh… besoknya sudah hilang dari ingatan Adek lagi tuh. Gimana enggak gemes ya. Kalau kejadiannya hanya satu hingga dua kali oke lah, mungkin memang belum paham. Tapi begitu pertanyaan ulang ini dilakukan ketika telah hampir sepuluh kali mengerjakan soal dengan metode yang sama, wah waaah… sepertinya ada yang salah nih dengan cara Ibu mengajarkan matematika kepada Adek.

Bagaimana Cara Belajar Matematika yang Menyenangkan?

Ibu coba flashback bagaimana jaman dahulu waktu masih sekolah. Sebenarnya more or less sama ya, belajar matematika bagi sebagian besar anak memang bikin pening. Terutama kalau tidak mendapatkan mentor yang benar.

Duh lah rasanya jleb kalau ingat ini. Dulu Ibu saat belajar di rumah selalu diajarin oleh Budhe sulung yang galak. Rasanya memang kayak tertekan banget gitu belajarnya. Ntar kalau salah pasti ditoyor.

Huhuu.. jangan-jangan Adek juga ga mudeng-mudeng gara-gara Ibu juga galak kayak Budhe. Maafkan Ibu ya Dek apabila memang seperti itu kejadiannya.

Selain itu, untuk menghindari miskonsepsi alias salah pemahaman tentang logika matematika, sebaiknya diperbanyak mengerjakan latihan soal. Dulu Ibu gitu deh, sampai beli buku khusus yang isinya latihan soal. Belajar pelan-pelan dari catatan yang berisi rumus matematika, terus menerapkannya di berbagai soal yang ada di buku latihan tersebut.

Ya, ketemu sebenarnya dimana letak kelemahan pembelajaran selama di rumah ini. Adek tidak pernah mencatat informasi-informasi penting terkait rumus matematika. Padahal sebaiknya ada buku tersendiri yang berisi rumus-rumus tersebut. Jika menemukan suatu soal yang agak sulit, tinggal buka aja buku rumusnya. Otomatis akan menemukan bagaimana cara mengerjakannya. 

Rasanya rindu banget deh masa-masa Adek berangkat ke sekolah. Ada guru di sana yang bisa membantu mengajarkan cara-cara penyelesaian soal matematika. Guru pasti punya panduan yang lebih terarah untuk membangun pemahaman si anak, plus membuatnya tertib untuk mencatat secara rapi.

Kalau di rumah seperti ini, dengan sistem pembelajaran jarak jauh, gimana caranya guru menerangkan toh? Selain kendala ketersediaan gawai dan sinyal, kalau pas dapet guru yang sudah sepuh, tentu tidak bisa terlalu mengharapkan beliau bisa membuat video pembelajaran sendiri.

Akhirnya andalannya ya video-video di youtube deh. Linknya dishare melalui grup whatsapp wali murid, diberikan ke anak, lalu disertai soal-soal yang harus dikerjakan apa saja. Teteup dooongg… akhirnya orangtua juga yang harus jadi guru di rumah.

Duh laahhh…. *tenggak puyer sakit kepala terus

Tapi ya mau gimana lagi kan, kondisi masih tidak memungkinkan seperti ini untuk berangkat ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Entah sampai kapan deh harus terus begini.

Mana di rumah terus berarti terlalu banyak waktu luang yang dimiliki Adek. Soal dari Bu Guru tak seberapa banyak, palingan dikerjakan dua jam kelar. Setelah itu seharian Adek kembali asik dengan gamesnya. Ibu hanya bisa merintih : kumenangiiiisss…

Pasti ada solusinya nih bikin Adek belajar dengan cara yang menyenangkan melalui media gawai yang dipegangnya tiap hari.

Belajar Matematika di Kelas Pintar

Ibu pun sibuk dong mencari referensi sana sini, metode dan media apa nih yang bisa memaksimalkan Adek untuk belajar matematika. Kalau pelajaran lain Ibu masih bisa lah handle, tapi kalau math, hiks… 

Bu, kemana aja sih sampai nggak tahu kalau ada bimbel online terbaik saat ini?

Benar juga ya, ketika berburu di mesin pencarian plus bertanya kepada beberapa teman yang sudah berlangganan terlebih dahulu, salah satu solusi anti pening untuk mendukung pembelajaran anak ya melalui kelaspintar.id ini. 

 

Ini dia yang Ibu cari, kenapa nggak dari kemarin-kemarin gitu ya nemunya, duuhh… 

Jadi di kelaspintar.id ada beberapa pilihan yang bisa direkomendasikan. Bisa pilih yang Kelas Pintar, Tanya, Soal atau Guru. Berbagai fitur yang disediakan oleh kelaspintar.id sesuai untuk membimbing anak belajar secara online, tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. 

Ibu lalu mencari informasi dong misal mau ikutan yang pembelajaran khusus mata pelajaran matematika saja bisa apa enggak.

 

Ternyata ada pilihannya sesuai dengan tabel di atas. Per mata pelajaran ada biaya tersendiri ya. Menu ini akan keluar jika kita klik menu Kelas Pintar. Nanti bisa dimasukkan data anak kelas berapa untuk melanjutkan berlangganan.

Jika memilih yang ada fitur Guru nantinya akan dibimbing langsung oleh guru online dari kelaspintar.id tersebut. Orangtua bisa memantau perkembangan hasil pembelajaran anak melalui rapor online. 

Sip banget lah kalau ada solusi pintar belajar online gini, Adek bisa belajar lebih terarah plus menyenangkan. Metode yang digunakan ada macam-macam soalnya, termasuk tampilan visual melalui video yang menarik.

Terbiasa nge-games membuat Adek jauh lebih sigap menerima informasi melalui media yang kaya akan content audio visual. Pas banget kan kalau didaftarkan untuk langganan Kelas Pintar ini.

Menurut moms & dads gimana, punya pengalaman yang sama kah dengan Ibu BocahRenyah ini?