Mau gembrot?
Ndak usah tersinggung dulu laaah.. ini gembrot yang Ibu maksud bukan kondisi tubuh yang subur makmur ya. Gembrot ini makanan khas Semarang yang jadul banget. Bahkan saking jadulnya, banyak orang Semarang sendiri yang enggak tau apa itu Gembrot.
Coba ya Ibu tanya, para ayah, bunda, om, tante dan kakak-kakak yang tinggal di Semarang kenal dengan masakan khas ini?
Untung aja nih keluarga BocahRenyah masih familier dengan masakan yang satu ini. Sejak kecil Ibu sudah terbiasa dimasakkan oleh Uti lauk yang sederhana dan sedap banget rasanya ini.
Penasaran yaaa... dari tadi nulis Gembrot mulu tapi enggak dijelasin sama sekali seperti apa bentuknya. Hehehe... sabar yaaa.
Pada dasarnya, Gembrot ini termasuk masakan jenis lauk yang dibungkus daun pisang. Bahan dasarnya kurang lebih sama dengan Botok. Botok asli yang dari parutan kelapa muda lho yaaa... bukan botok modifikasi seperti sekarang. Kan banyak tuh sekarang ditulis botok tahu, botok telur asin, dan lain-lain.
Yang membuat Gembrot ini berbeda adalah penggunaan tanaman khusus yang membuat rasa masakannya berbeda. Gembrot terbuat dari campuran kelapa muda dengan Daun Sembukan. Bagi yang belum tahu apa itu Daun Sembukan, bisa banget ya mencari informasinya di mesin pencarian.
Sebagai tanaman herbal, Daun Sembukan ini memiliki manfaat untuk mengobati gangguan di perut. Biasanya kalau perut begah dan tak bisa buang angin, mengonsumsi daun yang satu ini dijamin beres masalahnya. Eits... pastikan kalau pas membereskan urusan buang angin menjauh lho yaaa dari orang lain. 😀
Nah, berkaitan dengan fungsi Daun Sembukan yang bisa melancarkan kentut tadi, ada sebagian orang yang menyebutnya Daun Kentut. Boleh deh dicatat, nama ilmiah daun ini adalah Paederia foetida.
Emang si Sembukan ini tumbuhnya di mana sih, kok kayaknya banyak orang yang tidak tahu akan keberadaannya?
Biasanya, Daun Sembukan tumbuh menjalar di pagar dan tembok. Di rumah BocahRenyah nih kebun belakang kan masih menggunakan pagar kayu. Nah, daun berwarna hijau ini tumbuh aja gitu melilit pagarnya. Anu... bukan pagar makan tanaman lho ya. 😀
Daun Sembukan, foto source : idntimes.com |
Bagi yang belum pernah melihat seperti apa Daun Sembukan, bisa lihat foto di atas ya. Sementara Ibu pinjam dulu dari google karena di rumah udah habis dipanen daunnya, lupa belum difoto. Ntar kapan-kapan kalau udah rimbun lagi, bakalan di-update deh fotonya.
Lalu cara memasaknya gimana?
Resep Gembrot, Lauk Bungkus Daun Pisang Khas Semarang
Sebelum memasak, pastikan dulu Daun Sembukan sudah dirajang tipis-tipis dan dicuci dengan menggunakan air garam. Misalkan moms memiliki telapak tangan yang sensitif, sebaiknya gunakan sarung tangan plastik. Rada celekit-celekit gitu efeknya di kulit.
Itulah mengapa daun sembukan ini harus dicuci menggunakan air garam dan diremas-remas beberapa saat. Ya supaya tidak gatal saat dikonsumsi. Bagi yang biasa mengolah daun lumbu, nah persis seperti itu ya. Remas-remas teruuuss... biar aman nanti ketika dimakan, enggak bikin gatal tenggorokan.
Oya, berhubung Daun Sembukan ini juga terkenal dengan nama Daun Kentut, maka aromanya ketika dirajang pun serupa kentut. Tapi yakin deh, ketika sudah jadi masakan, nggak ada lagi sensasi aromanya yang seperti itu. Yang ada hanya cita rasa makanan tradisional yang tak akan terlupakan.
Yuukk bisa dicoba dengan resep sederhana berikut ini:
Resep Gembrot
Bahan :
100 lembar Daun Sembukan (dikira-kira saja kalau ga bisa ngitunginnya)
½ butir kelapa muda, parut
5 butir bawang merah
3 butir bawang putih
5 buah cabe merah keriting (sesuaikan dengan selera)
1 sdm ketumbar
3 lembar daun jeruk
½ papan tempe bosok, kukus dahulu
Cabe rawit, sesuaikan jumlahnya
Daun salam
Daun pisang dan lidi untuk membungkus
Catatan : tempe bosok atau tempe yang sudah over processed ini syarat wajib untuk bikin Gembrot. Without it, Gembrot yang kita bikin bakalan failed rasanya. Tapi ingat, harus dikukus dulu ya. Kalau enggak, nanti seluruh masakan bakalan berasa sengir/getir.
Cara memasak:
- Haluskan bawang merah, bawang putih, cabe merah dan ketumbar.
- Campur kelapa, Daun Sembukan, daun jeruk dan tempe bosok.
- Tambahkan bumbu halus ke dalam campuran kelapa tadi.
- Siapkan daun pisang, letakkan daun salam terlebih dahulu di atasnya.
- Taruh sesendok adonan Gembrot ke atas daun salam. Beri cabe rawit di atasnya. Semat ujung daun pisang dengan lidi sehingga membentuk seperti kemasan pepes.
- Kukus selama kurang lebih 30 menit
Jadi deeeh.... Gembrot bisa disantap gitu aja dengan nasi hangat. Kalau orang Jawa bilang, udah nglawuhi (lauk yang bisa bikin kita lahap makan).
Bagi penyuka sensasi rasa masakan bakar, Gembrot tadi bisa juga dipanggang ya di atas teflon. Aroma gosong di daun pisang bakalan haruuuummm banget.
Nah, bentuk akhirnya setelah dibakar akan tampak seperti foto ini. Kira-kira bisa membayangkan cita rasa kuliner Indonesia khas Semarang ini kah, Moms/Dads/Aunties/Uncles?
Bagi yang mungkin sama sekali tidak tahu tentang Daun Sembukan, bisa saja di daerah lain menyebutkannya dengan istilah yang berbeda. Coba dong bagi komentar di kolom komentar, kira-kira di daerah Moms/Dads & Uncles/Aunties ada daun yang seperti itu apa enggak.
Atau punya resep masakan khas daerah yang serupa dengan Gembrot inikah?
hmm kebayang deh itu aroma daun bakarnya, jadi nambah selera dan napsu makan meningkat. makin nikmattttt...
ReplyDeleteOh..ini daun sembukan ini bisa digunakan untuk bahan makanan yaa...
ReplyDeleteAku pikir gak ada manfaatnya, kak Uniek.
Karena dulu waktu MOS, temen pernah ada yang dapat julukan "Sembukan".
Enak ini pastii...
Bothok selalu juaraak.
Penasaran sangat sama Gembrot.
DeleteAneh juga dinamain gembrot, apa karena penampakannya yang dibungkus daun pisang dan terlihat gemuk, jadi dinamain gembrot?
Tumbuh liar kayak tanduran gak guna yak.. Meski baunya begitu.. khasiatnya banyak loh..
DeleteWah Aku bener-bener belum pernah nyicipin gembrot nih. Daun sembukan aja Aku belum tau. Kenapa dulu gak ada yang ngenalin ya pas Aku kuliah 4 thn di Semarang?
ReplyDeleteAwal baca kupikir gembrot tuh sejenit tahu gejrot, ternyata salah dan sama sekali enggak ada hubungannya
ReplyDeleteAku familiar ternyata, malah salah satu makanan favorit bgt
Kalau di Jawa Timu namanya bothok simbuk'an Mbaa
Iya efekny juga sama perut jd enteng Krn buang angin besar mulu wkkk
Ternyata beda daerah beda nama yaa
Ah ini kalau di Surabaya nyebutnya Botok Simbukan, Mbaak. Ibukku sering bikin ini pas ada yang jual daun simbukan.
ReplyDeleteSering Ibuk iseng-iseng bikin Botok Simbukan dan ludes dibeli orang-orang. Memang enak, saya juga suka.
Biasanya sebelum dimasak, sama Ibuk daun simbukan dihaluskan dulu pake alu. Byuuhhh baunya persis (maaf) kentut menguar ke mana-mana. hahaha
Sayangnya daun simbukan langka di kota. Selain simbukan daun luntas juga enak dijadikan botok mbak
Aku baru kali ini dengar makanan ini kayaknya enak ya sekilas jadi inget botox soale pakai kelapa parut gitu.
ReplyDeleteHahhaha,pas baca judulnya kirain efek keenakan makan kuliner khas semarang,makanya jadi gembrot,wakakakkaka,ternyata nama makanan to.
ReplyDeleteSi Eyang (ibuku) langsung tahu, gembrot itu apa, lawong Ibu asli Semarang hehehe....
ReplyDeletearoma daun pisang dibakar - ketemu kelapa waaauuuuuu ....terus ada efek cabe rawit, bayangin makannya keringetan ini!
Jadi kangen makan gembrot. Ibuku suka bikin gembrot sembukan. Kalau pas musim hujan, nemu ada jamur di kebun, dipetik dan di gembrot lah bareng ama sembukan
ReplyDeleteBotok simbukaaannn my laafff :D
ReplyDeleteAku demen banget makan ini Mbaaa
Kalo di SMG judulnya gembrot tibakno :D
Kalau pulang kampung aku sering makan Gembrot, pesen sm tetangga. Dimakan sama ikan asin dan sambel bawang wenak eram. Nasinya anget, pulen, cucok dah.
ReplyDeletePengen nyicip tapi masih membayangkan daun sembukan itu kalo di Makassar disebutnya apa ya ...
ReplyDeleteSaya baru tau kuliner gembrot. Tapi, kayaknya gak mungkin juga bikin sendiri. Soalnya di sini gak ada yang jual daun sembukan sama tempe bosok. Kalau jalan-jalan ke Semarang, ada yang jual gembrot gak, ya?
ReplyDeleteBelum pernah nemu juga yang jualan Chi. Udah langka banget masakan ini.
DeleteDaun simbukan itu sering jadi alat main pasar-pasaran atau masak-masakan zaman masih kecil dulu. Ternyata bisa dimasak beneran ya. Jadi penasaran sama botok simbukan ini deh.
ReplyDeleteOalaaaa kirain gembrot apaan hihihihi :) AKu belum tau makanan ini, mbak Uniek. Baru denger juga eh baca juga daun sembukan dari tulisan mbak. Kudu dicari nih pas main ke Semarang ya. Pakai cabe rawit orens yang banyak makin nikmat kayaknya hehehe.
ReplyDeleteHarus bertamu ke rumah orang yang bikin kayaknya mba. Entah ya kalau di Semarang sini warung mana yang jual aku malah nda tau.
DeleteAku baru tahu kuliner gembrot, aku juga baru tahu tentang daun sembukan.
ReplyDeletewahh artikelnya benar-benar nambah pengetahuan ni
Baru pertama membaca tentang daun semubukan atau daun kentut. Sepertinya beracun ya, jadi harus ekstra hati-hati mengolahnya, biar gak gatal. Tapi benaran ini kuliner khas banget, pepes gembrot. Jadi pengen deh, pasti enak
ReplyDeleteDi kampung saya, Sunda istilahnya daun kahitutan. Ya daun kentut kalau bahasa Indonesianya. Memang jadi obat herbal juga
ReplyDeleteDi sana dimasak juga kayak botok gini gak mba?
DeleteOh aku baru denger ini mba ada makanan Gembrot. Aku pikir apaan tapi unik ya ada daun sesembukan gitu juga. Smoga bisa incip deh
ReplyDeleteDi Kediri ada kayak gini namanya Botok Sembukan Mbak..Tapi enggak dibakar. Jadi dikukus biasa kayak botok. Bungkusnya pun kayak botok bukan dilinting
ReplyDeleteJadi penasaran sama gembrot, karena berbeda pasti rasanya
makanan daerah itu banyak macamnya ya mbak, kalau saya taunya makanan semacam ini namanya pepes, tp isinya bisa macam2 hehee sama nggak?
ReplyDeleteoya ampuuun gendut itu panganan yg pengolahannya dari daun sembukan yo, aku pernah mam daun sembukan ini pas masih di Nganjuk, biasanya buat botok gitu gak sih mba
ReplyDeleteaku tanya sama ibuku yang dulu lama tinggal di Semarang dan doi engga tahu dong, haha.. malah bilang badanku yang gembrot huhuhu..
ReplyDeletetapi kalau botok aku tau karena doyan juga hehe, resepnya oke juga dan sekilas kek pepes tahu yaa ngeliatnya :D
Kurang lama berarti beliau ya. Harus makan bareng dengan kuliner khas gini. ;)
Deletegara-gara postingan ini jadi sampe google daun sembukan alias daun kentut akibat gamau awkward ke pasar sambil bilang "mbok cariin daun sembukan... eh daun kentut..." karena yakin bener di carefour lebih nggak ada yang tau lagi :))
ReplyDeletePastinya laahh di C4 ga ada :)) Harus blusukan ke kampung kalau cari daun sembukan gini.
DeleteAku baru tau dengan gembrot ini. Kupikir gembrot itu istilah utk orang yang badannya berisi. Jadi pengen nyicipin yg namanya gembrot ini deh :D
ReplyDeleteIni aku pernah makan, dibuatin sama budeku karena beliau emang selalu masak khas daera jawa. Duh jadi kangen deh makanan ini, ternyata namanya gembrot toh.
ReplyDeleteWah aku baru tahu mbak, makanan Gembrot ini. Oh ternyata dari daun Simbukan ini ya. Hmm pakai nasi anget udah enak banget, sampe gak lihat mertua lewat :D haha saking khusuknya :p
ReplyDeleteKalau dilihat, menu Semarang & Jatim hampir sama tapi beda nama. Sembukan & bothok itu makanan surga hehee. Di Jogja nggak ada sembukan.
ReplyDeleteYa ampun pas baca judulnya tadi tak kirain gembrot itu gendut. Ternyata makanan ya? Kuliner Indonesia memang luar biasa ya banyak ragamnya
ReplyDeleteJujur baru tau ini resep makanan mba... namanya pulak bikin ita gak makan2 banyak.. tapi klo bakar2 gini aku suka banget nih..
ReplyDeleteOhalah, jadi daun yang beraroma kentut itu bisa dibuat makanan toh. Kalau udah jadi gembrot gitu, bisa buat makan dan nasinya nambah terus....
ReplyDeleteAku asli Magelang Mbak. Tapi di Magelang kok nggak ada Gembrot ya? Apakah cuma ada di Semarang? Kalau di Magelang adanya pelas. Itu semacam botok tapi pedes.
ReplyDeleteBeda mba Gembrot dengan Pelas itu, isiannya jauh beda kaaaan.. apalagi bumbunya.
Deleteaku baru tau makanan ini mbak, belum pernah dikasih soalnya sama orang Semarang :-D
ReplyDeleteKAlau resepnya agak mirip buntil cuma bedanya pakai daun singkong. Daun sembukan aja aku baru tau hihihi
Baru pernah denger gembrot ini mba...kayaknya enak banget makan pake nasi panas #autolaper
ReplyDeleteIni lauk kesukaanku mbak...bothok gembrot hehehe....rasanya yang khas paling enak dimakan pakai nasi yang anget. Tapi sayang ya daun sembukan kini mulai langka...dan aku paling suka bothok yang asli yang bahannya dicampur parutan kelapa bukan bothok yang cuma diisi bumbu dan bahan pelengkap saja...duuh jadi lapar mbak bayangin gembrot hehehe
ReplyDeleteSini sini mbaaa ke rumahku, ntar ngopek di kebon. :)
DeleteKalau udah berdaun lagi daun sembukannya nanti fotoin dengan zoom in zoom out ya Mbak. Penasaran kayak apa bentuknya. Jangan-jangan di kampung saya juga ada hanya beda nama. Btw lucu juga ya nama kulinernya Gembrot 😅
ReplyDeleteOK mba semoga enggak lupa ya untuk update foto daun sembukan di sini.
DeleteSuatu saat yen aku dolan neng nggonamu karo Om yahya dimasakaake iki yo mbak :-D
ReplyDeleteOke, mugo2 pas sembukane ketel godhonge yaaa...
DeleteYa ampun namanya bikin aku inget bodiku hahah.. Bedanya sama botok gak pake mlandingan nih kayaknya... Kalo ibukku seringnya bikin botok sembukan.. enyaaaakkk
ReplyDeleteWah, namanya unik deh ''gembrot''. Makanan khas daerah itu selalu punya cita rasa yang khas dan bahannya juga banyak memanfaatkan bahan-bahan alami.
ReplyDeletewah, i am often visit Semarang and then i didnt ever find si Gembrot, hahaha. Thanks for your sharing Mba. Maybe Next time if i will back to Semarang again i will looking for and eat Gembrot ya
ReplyDeleteAku yang orang Semarang aja nda tau mba ini dijual dimana hehehee... Masak di rumah bareng ibu sih biasanya kalau makan Gembrot ini.
DeleteOooh botokan yo mbak. Namanya unik banget, gembrot. Trus daun kentut karena baunya sedap. Hahaha ...
ReplyDeleteNah iya waktu aku masak botok temenku yg di semarang bilangnya kayak Gembrot ini cuma lbih khas y mba klo gembrot ini. Pernah makan sekali itupun udah lama banget
ReplyDeleteMb botok bukn ini ya? Mirip ya sama botok mkan pakai nasi anget ama ini enakkkk banget mesti nambahhh
ReplyDeleteAku kok baru denger namanya yo mba Uniek, penasaran rasanya belum pernah
ReplyDeletebentuke sih kayak pepes yo modelnya. Kapan-kapan nyari gembrot ah
Namanya lucu ya gembrot hahaha. Dan penasaran banget sama rasanya, banyak dijual ga ya mba? Soalnya aku baru denger namanya.
ReplyDeletegembrot bikin gembrot juga gak ya ? (gembrot di tempatku artinya kegemukan, terlalu gemuk)
ReplyDeleteWah baru denger nih kuliner semarang yang satu ini, kira-kira bisa dibeli dmn ya di sekitaran kota lama?
ReplyDeleteEntah ya, jujur aja aku nggak tau ada yang jual apa kagak. :))
DeleteIt is a very cute name indeed but I have never tried this before
ReplyDeleteJujur, baru tau aku ada makanan bernama gembrot. tiwas aku udah mulai baper baca judulnya..haha
ReplyDeleteOwalah. Yuni sudah hampir 4 tahun di Semarang baru tahu lho Mbak sama Gembrot ini. Hehehe...
ReplyDeleteDuh, apa lagi kira-kira jajanan khas Semarang yang yuni nggak tahu ya?
Jadi kangen gembrot nih..dulu di rumah sy kalau bikin tidak pakai cabe jadi cenderung manis rasanya
ReplyDelete