Suasana Ramadan dan Persiapan Lebaran 2020

Lebaran mau mudik kemana?

Biasanya pertanyaan ini rutin diajukan oleh teman-teman, tetangga maupun keluarga. Setiap kali masuk bulan Ramadan, yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang sedang merantau adalah kegiatan mudik yang terasa meriah.

Kangen dong ya dengan keluarga besar yang ada di kampung halaman. Setelah setahun tidak berjumpa, bakalan menggunung deh kangennya. Bisa peluk-pelukan, bisa seseruan bareng keluarga, hal yang sangat didambakan bagi mereka para perantau.

Tapi apa daya, ketika virus Covid-19 ini tak jua segera berlalu, maka mudik pun tinggal impian. Bagi yang udah duluan nyolong start untuk mudik, ada yang beruntung sudah sampai di kampung halamannya. Hanya saja nggak tau deh mereka bakalan melakukan karantina mandiri ataupun tes Covid-19, kalik aja membawa 'oleh-oleh' untuk keluarganya. Kali ini oleh-oleh yang sangat tidak diinginkan dan amat berbahaya. 😔

Suasana Ramadan di rumah BocahRenyah juga terimbas kondisi pandemi ini deh. Kakak yang biasanya baru pulang ke rumah pertengahan Ramadan, kali ini lebih cepat dipulangkan dari pondok. Jika biasanya dia seseruan puasa bareng santri-santri yang lain, kali ini harus puas ngendon di rumah. Ga bisa mengaji ataupun sholat jamaah di masjid. 

Adek pun merasakan hal yang sama. Selama ini dia kan yang paling hepi menanti saat-saat jelang buka puasa. Bakalan seseruan dengan teman-teman sebayanya di masjid. Mengaji sambil menunggu waktu berbuka puasa. Menanti dapet jatah takjil kiriman para jamaah masjid yang biasanya akan bergantian menunya setiap hari, tergantung siapa yang ngirim takjil. 

Ya, semua tak sama lagi ketika Covid-19 mampir di bulan Ramadan ini. Semua aktivitas ibadah jamaah yang biasanya disambut suka ria, kini dihadapi masyarakat dengan segala kebingungan. Mau nekat berangkat ke masjid, tapi kok ya sudah diberi anjuran pemerintah untuk sementara waktu ibadah saja di rumah. Sholat wajib bisa berjamaah dengan ayah dan ibu, begitu juga sholat tarawih.

Iya sih katanya sholat di masjid sudah diberlakukan pengaturan jarak, enggak dempet-dempet gitu. Tapi pada kenyataannya, tetap saja ketika sholat hendak mulai, para jamaah tetap merapatkan shaf sebagai syarat sah sholat. 

Tak hendak menyalahkan, tidak ada yang salah dalam hal ini. Hanya saja jika kita bisa berikhtiar untuk menjauh terlebih dahulu dari kemungkinan paparan virus Covid-19, alangkah lebih baiknya. Soalnya kita kan tak pernah tahu ya siapa saja yang menjadi carrier virus ini. 

Tak terasa ya saat ini kita sudah melewati separuh bulan Ramadan. Yang biasanya udah pada beli baju baru dan aneka kue kering, gimana nih persiapan lebaran kali ini?

Ibu sih tetap biasa saja ya aktivitas dalam menyambut lebaran. Tetap merencanakan masak-masak bersama Uti. Toh keluarga kami memang tidak ada aktivitas mudik. Istilahnya masak sendiri dimakan sendiri. 

Jika biasanya Ibu sudah merencanakan akan membagi 'sesuatu' dalam amplop lucu-lucu untuk Kakak, Adek dan para sepupu, kali ini rasanya bakalan berbeda. Kondisi pandemi membuat pendapatan Ayah lumayan berkurang. Jadi sepertinya ntar bagi-bagi angpau skip dulu. Semoga kalian tidak kecewa ya, Nak. 😘😘

Untuk persiapan lebaran kali ini Ibu udah merencanakan hendak memasak menu yang berbeda dari menu mainstream lebaran. Gara-garanya nih Ibu kan beberapa bulan yang lalu beli food processor, yang bisa digunakan sebagai juicer, blender dan pembuat santan dari kelapa mentah. Naahh.. ketika ngobrol bareng Uti, Ibu jadi ada ide untuk bikin daging giling sendiri. Ibu bakalan beli daging ayam fillet, ntar akan dimasukkan ke alat blender yang tabungnya kecil, yang khusus untuk pencacah daging.

Cobaaa... kira-kira moms & dads, juga aunty & uncle serta kakak-kakak semua, ada yang bisa menebak kah Ibu BocahRenyah mau bikin apa? Bisa juga kasih saran dong enaknya masak apa saja dengan menggunakan daging giling tadi.

Boleh yaa tinggalkan tanggapan dan saran tentang menu resep lebaran tadi di kolom komentar. Terima kasih.