Udah ngebayangin bakalan ketemu dengan anak wedok ntar hari Jumat tanggal 20 Maret, eeehhh... ternyata yang Ibu bayangkan beneran kejadian. Ada larangan untuk menjenguk santri untuk dua minggu ke depan. Hiks... hikss...
Rasa kangen yang udah menggunung karena udah sebulan nggak ketemu seakan langsung berlipat ganda rasanya. Membakar jiwa, menusuk sukma. *halah lebay buuuukk...
Yang belum pernah melepas anaknya untuk menimba ilmu di pondok pesantren mungkin tidak merasakan ya betapa butuh perjuangan untuk sekadar bertemu anak. Atau mungkin ada yang mondokin anaknya tapi bisa njengukin tiap minggu, bahkan anaknya bisa pulang setiap weekend.
Tapi tidak begitu kejadiannya dengan Kakak. Sulung solihaku ini hanya bisa pulang di libur semesteran dan Idul Fitri. Kebayang kan betapa nyeseknya ketika jatah menjenguk tiba malah dapet pengumuman tentang larangan untuk datang ke pondok. Huhuhuuu...
Ya.. yaa.. Ibu paham dengan alasan pengasuh pondok pesantren mengeluarkan kebijakan pelarangan penjengukan santri hingga dua minggu ke depan. Sama lah ya kira-kira dengan keputusan pemerintah saat meliburkan anak-anak sekolah selama dua minggu. Seperti kita sama-sama tahu, meskipun tiap orang sudah menerapkan pola hidup sehat, tetap saja siapa pun bisa menjadi carrier bagi virus Corona yang jangka waktu inkubasinya 14 hari.
Itu dia si 'primadona' yang sedang naik daun. Corona. Bukan merk salah satu mobil, bukan pula nama artis ternama. Dia adalah sebaran virus yang diyakini seperti penyebab pilek pada umumnya namun menyerang saluran pernapasan dengan cukup intens. Siapa pun bisa terkena virus ini, bisa saja karena memiliki imunitas bagus, dia tak akan jatuh sakit. Namun dia bisa menjadi pembawa virus ini dan menularkannya kepada orang lain yang lebih lemah daya tahannya.
Oleh karena itu, Ibu rasa wajar saja jika kemudian pemerintah memerintahkan segala aktivitas di kerumunan ditiadakan. Jika ada orang yang telah terkena virus Corona ini, maka dalam waktu 14 hari ke depan, dengan tiadanya interaksi dengan banyak orang, diharapkan imunitas tubuh yang digunakan untuk melawan dan meredam si virus ini berhasil. Ketika si carrier Corona ini telah berhasil meredam dirinya sendiri, maka probability menularkannya ke orang lain diharapkan telah menipis.
Sounds logic, doesn't it?
Ibu semula tidak begitu peduli dengan perbincangan seputar Corona. Too many discussion, too much headache. Apalagi ketika membaca informasi tentang persentase kegagalan sembuh dari serangan virus ini sangat rendah. Masih lebih parah efek demam berdarah yang sekali lengah bisa langsung mengancam jiwa penderitanya. Atau tingkat kematian yang masih tinggi dari penderita diabetes, kanker, stroke dan penyakit berat lainnya.
Namun ada satu yang Ibu lupa, persebaran virus Covid-19 ini sangat masif. Dia bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya tanpa si carrier pertama harus jatuh sakit terlebih dahulu. Nah, itu yang bahaya ya. Kalau orang pilek biasa mah, harus kitanya dulu kena pilek baru nular kan ke orang lain. Nah si kolorna, eh Corona ini bedaaaa...
Balik lagi ke pondok nih. Selama hampir 4 tahun Kakak mondok, dia selalu dalam kondisi sehat. Yaahh... batpil ya pernah juga sih, tapi enggak lama-lama amat. Bahkan badannya tumbuh sehat dan jauh lebih berisi dibandingkan saat berada di rumah. Apakah selama ini engkau tertekan di rumah, wahai anakku tersayang? *didrama-dramain
Tidak jauh berbeda dengan orang lain yang tinggal di rumah dan berinteraksi bebas dengan siapa pun, anak pondok pun harus punya kiat khusus yang diterapkan agar terhindar dari virus Corona.
Berikut ini tips sehat a la anak pondok yang telah disepakati bersama oleh para pengurus pondok pesantren:
- Mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi dan higienis.
- Tidak sembarangan lagi jajan di pinggir jalan.
- Membatasi kontak badan dengan orang lain.
- Selalu bersihkan tangan dengan hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun dan air setelah menjamah benda-benda di sekitar ataupun kontak tangan dengan orang lain.
- Hindari kontak langsung dengan orang lain yang sedang mengalami gejala flu.
- Hindari kontak tangan dengan mulut, hidung ataupun bagian badan lainnya yang mudah terjamah.
- Tutup mulut saat bersin atau batuk.
- Hentikan kegiatan keluar yang mengharuskan berkumpul dengan banyak orang.
- Deteksi dini pada santri ataupun civitas pesantren yang sekiranya menunjukkan gejala terkena virus Corona dan sediakan ruang khusus.
Ibu senang sekali manajemen Yayasan Syubbanul Wathon selaku pengampu pondok pesantren dimana Kakak belajar ini dengan sigap mengeluarkan edaran tentang protocol pencegahan penyebaran Covid-19, yaitu melalui cara:
- Menangguhkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Kejuruan dan seluruh kegiatan yang melibatkan orang banyak, baik dari luar maupun ke dalam pesantren dengan lembaga pendidikan yang telah diagendakan mulai tanggal 16 sampai dengan 29 Maret 2020.
- Semua orang yang masuk ke pesantren dan lembaga pendidikan, baik guru, tamu, santri dan wali santri, harus melalui pintu pemeriksaan dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan pada tempat yang telah disediakan.
- Santri tetap berada di pesantren. Perijinan pulang dan penjengukan santri ditangguhkan mulai tanggal 16 s.d. 29 Maret 2020.
- Pesantren dan lembaga pendidikan akan mengedukasi langkah-langkah pencegahan Covid-19 dan meningkatkan pemantauan kesehatan kepada seluruh santri secara rutin.
- Seluruh keluarga besar yayasan apabila diketahui tanda-tanda gejala demam, batuk, panas, flu, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan dan badan terasa letih, maka akan ditangani secara intensif oleh tim medis RSU Syubbanul Wathon.
- Yayasan akan terus berkoordinasi dengan tim medis RSU Syubbanul Wathon untuk mengambil langkah-langkah preventif sesuai dengan perkembangan situasi yang ada.
- Seluruh keluarga besar yayasan, wali santri dan alumni dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan, kesehatan dan ketahanan tubuh dengan berolahraga dan istirahat yang cukup.
Utamakan untuk selalu menjaga wudhu, memperbanyak doa, dan memohon pertolongan Allah SWT melalui istighotsah, pembacaan sholawat thibbil qulub dan amalan lainnya sesuai petunjuk kyai.
Ibu hanya bisa bantu doa dari jauh ya, Kakak sayang. Semoga Kakak dan santri-santri lainnya dijaga selalu kesehatan oleh Allah SWT dan tidak kurang suatu apa. Begitu juga doakan Ayah, Ibu, Adek, Uti dan semua keluarga lainnya yang di luar pondok juga dikaruniai kesehatan ya.
Semoga pandemi Corona ini segera berlalu dan kita semua warga dunia dapat kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya.
Ibuuu... Kirain anakku aja yg kalau di pondok malah makin seger badannya.. hihi bukan berarti di rumah ga pernah dikasi makan lo yaa. Eh ya, semoga kakak Vivi dan semua santri sehat selalu 😘
ReplyDeleteYa Allaahh kebayang pedihnya Mbaaa
ReplyDeleteSemoga semuanya baik2 aja ya.
Ada nih tetanggaku yg anaknya juga di PonPes, kasian badannya sempat panas, tapi teteup ngga boleh dijenguk ama bapak/ibunya, huhuhu sediiihh
Semoga kakak sehat terus. Aamiin. Kadang kalau lagi mandangin anak2ku tu kepikiran juga teman2 mereka yg kos. Bagaimana mereka menjaga diri tanpa orang tua di tengah wabah ya? Lalu ingat kalau kita bisa titip anak2 ke Allah SWT jika kita tak berada di sisi mereka.
ReplyDeleteSemoga Kakak sehat selalu di ponpesnya ya, Mbak Uniek. Langkah pihak yayasan sudah tepat. Semoga kita semua juga baik-baik saja dalam menghadapi wabah ini.
ReplyDeleteMasyaallah mba kakak udah 4 taun aja ya mondok. Dua minggu semoga lekas berlalu dan si Corona ini cepat enyah, biar bisa beraktivitas normal lagi dan mba juga bisa jenguk kakak ke pondok. Sistem yang ada di pondok bagus juga ya, anakku bentar lagi mau smp kebanyakan pada lanjut mondok, ngga tau anakku. hehhehe Sehat-sehat terus semua :*
ReplyDeleteSemangat, Kakak.
ReplyDeleteSemoga semua ini segera berakhir dan kita bisa bebas berkumpul dengan keluarga dengan aman dan nyaman.
Saya bersyukur anak-anak dan suami di rumah. Masih bisa setiap saat melihat mereka. Tetapi, itu aja perasaan saya masih ada kesal dan sedihnya.
ReplyDeleteMarah dan sedih saya, bukan karena jadi ribet karena semua di rumah. Tetapi, kesel saat melihat masih ada aja yang gak berempati. Kalau masih banyak yang belum kompak, masalahnya akan semakin oanjang dan rumit.
Saya jadi akan terus was-was dengan keluarga. Kasihan juga yang sekarang harus berjauhan atau menjadi garda terdepan
Semoga kakak dan anak-anak lain serta pengasuh pondo pesantren semuanya diberikan kesehatan dan dijauhkan dari virus corona.
ReplyDeleteSemoga juga anti virusnya cepat ditemukan sehingga aktivitas bisa kembali seperti semula.
Tetap semangat ibu anak sholeha.
Mbaaa...kok aku sedih baca ini, terbayang bagaimana rindunya mba dan si sulung soliha yang tadinya akan pulang jadi ga :(((
ReplyDeleteAPalagi harus tetap di pesantren yah semoga pandemi corona ini segera berakhir ya Alloh aamiin..
Semoga segera berakhir ya mba..tahan rindu hingga waktu yang tepat semuanya sehat insyaAlloh aamiin
DeleteHuhuhu, jadi ikutan merasakan bagaimana rindunya menggebu.
ReplyDeleteDitambah keadaan seperti ini, tapi memang sebaiknya seperti itu ya Mba, minimal di sana, anak-anak aman, insha Allah.
Semoga wabah virus ini segera berlalu, sungguh memporak porandakan segalanya ya, tapi insha Allah ada hikmahnya :')
Kebayang rasanya sedih kalau anak jauh ya mbak. Semoga semua aman terkendali, virus segera pergi dan kita bisa berkumpul dengan orang orang yang kita sayangi. Aamiin
ReplyDeletesemoga pandemi ini cepat berlalu ya karena asli bikin stres, perekonomian jatuh, banyak berita yang bikin shock :(
ReplyDeleteAdekku yang di poondok juga baru beberapa hari ini pulang, memang semuanya dipulangkan, biar di sterilkan dulu pondoknya katanya..
ReplyDeleteSemoga semuanya baik-baik saja ya, Teh. Virusnya seger hilang, dan bisa aktivitas seperti biasa lagi.. aamiin..
Ikut mendoakan semoga kakak selalu sehat ya mbak. Sedih rasanya membayangkan orang tua yang terpisah dengan anak. Tapi memang demikianlah seharusnya anak mendapat pendidikan agama yang lebih baik. Semoga pandemi Corona Covid-19 ini segera berlalu...rasanya takut untuk kemana-mana apalagi kalau jauh dr keluarga sedih banget ....jadi ingin mudik tapi gak bisa takut malah kitanya pembawa virus....hiks.
ReplyDeleteSehat2 selalu, Kak Vivi.. Semoga pandemi segera berlalu dan kita semua dapat melalui ujian ini dg sebaik2nya. Aamiin..
ReplyDeleteIkut doain Vivi selalu sehat di pondok dan ibunya yang memendam rasa kangen pingin ketemu sholihahnya, ini gara2 korlorna ya mbak, eh corona. Bener banget banyak infor & berita malah bikin aku stres ini
ReplyDeletePondok anakku di lockdown ga boleh dijenguk dan anak-anak ga boleh keluar pondok selama anjuran pemerintah ini. Lumayan membuat lega sih peraturan ini. Meskipun harus nahan diri jadi ga jenguk anak.
ReplyDeleteSemoga Kakak Solehah beserta seluruh penghuni pondok dilindungi dan diberkati. Termasuk kita semua disini. Aamiin...
ReplyDeletePola hidup sehat dan daya tahan tubuh kita semoga tetap kuat.
Ohiyaa..berarti jadwal ujiannya mundur juga donk ya. Kayanya semua tingkat pendidikan pusing atur jadwalnya. Semoga kita semua sehat sampai berhasil melewati pandemi ini ya, semoga survive sampai puncak nya terlewati
ReplyDeleteWah iya, sempet kepikiran juga sama anak-anak yang mondok. Mereka berisiko kena ya. Tapi selama ngejalanin hidup sehat, dan apa2 yang dsarankan, Insya Allah sehat ya.
ReplyDeletePasti ada kekhawatiran ya mbak. Semoga Allah melindungi kita semua. Emang lbh baik gtu jangan pulang dulu, Alhamdululliah di pondoknya ada pencegahan supaya corona gak datang ya. Semoga wabah ini lekas berlalu aamiin
ReplyDeleteHarus waspada banget ini sama virus Corona, semoga saja ya ini cepat berlalu dan bisa kembali normal lagi kehidupan kita. Ini anak-anak yang mondok berarti gak pulang ya mbak, yang penting jaga kebersihan dan makan sehat.
ReplyDeleteIya nih Mbak, pola nularny Corona ini ngeselin. Kenapa ga langsung keliatan sejak di tubuh Carrier pertama. Ini yang bikin banyak yang masih anggap enteng huhuhu
ReplyDeleteSemoga wabahnya lekas usai biar isa ketemu cah wedoknya dalam keadaan sehat ya, Mbak. Stay safe stay healthy
Berarti saat ini pesantren juga gak terima tamu yah mba, sedih pasti gak bisa kunjungi anak, tp demi kebaikan bersama kudu bersabar, semoga saja cpt berlalu pandemi Corona ini soalny bikin panik
ReplyDeleteaku pernah jadi anak kos waktu SMA masih kebayang ibuku sering nangis karena rindu apalagi dulu belum ada handphone, apalagi punya anak yang mondok gini ya mbak. Semoga corona segera enyah biar kita sering-sering kumpul lagi sama keluarga
ReplyDeleteBeberapa teman yang anaknya mondok ada beberapa dipulangkan dan beberapa juga masih di pondok. Semoga selalu dalam keadaan sehat ya.
ReplyDeleteSemakin ketat masuk Pondok Pesantren ya mbak, memang untuk kebaikan semua. Semoga anak dalam keadaan sehat dan wabah ini segera berlalu. Tips sehat juga dilakukan setiap hari di rumah mbak apalagi lingkungan saya sudah ada 1 yang kena.
ReplyDeletepenyakit ini mengerikan, tapi kita gak boleh panik menghadapinya melainkan harus waspada.. jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
ReplyDeleteiya beneer mba..virus yang satu ini kan ngga liat - liat tempat, umur, jenis kelamin dan kondisi lainnya. Semua harus waspada!
ReplyDeleteYa Allah, pasti kepikiran banget ya, bund. Dalam keadaan normal aja kepikiran & kangen, apalagi dengan adanya wabah ini.
ReplyDeleteSemoga kakak dalam keadaan sehat di pesantren & dunia segera pulih. Aamiin Yaa Rabb
Yang anaknya mondok mesti lebih harap harap cemas ya terlebih belum boleh nengok. Pondoknya sepupuku sejak kira2 10 harian lalu memulangkan santri2nya. Kalau pondok anaknya temanku ada yang sistem lockdown tak boleh keluar tak boleh dijemput/tengok. Jd yang masuk jg dibatasi
ReplyDeleteSama donk dengan yang terjadi di tempat anakku mondok.
DeleteAamiin ya Allah, semoga dijaga selalu kesehatannya buat kakak dan santri2 yang liannya. Kepikiran banget pastinya ya mba unik tapi tetap semangat.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak pihak pondok pesantren responsif dan sudah mengambil tindakan preventif. Berat bagi orang tua dan anak-anak namun demi kemaslahatan semua harus dipatuhi.
ReplyDeletePesantren Syubbanul Wathon ada di mana, kak Uniek?
ReplyDeleteAku juga berencana memondokkan anak. Emm, masih 3 tahunan lagi siih...tapi in syaa Allaah kalau Allaah berkenan.
Anaknya juga dari mulai sekarang suka ngomong "Enak yaa...Ma, kalau belajar sampai nginep."
Semoga kaka di pondok sehat selalu.
Di Magelang, Lendy.
DeleteJadi anak-anak yang di pesantren nggak pulang ke rumah ya, karena virus korona hanya tidak mengizinkan orang tuanya membesuk. Semoga cepat berlalu
ReplyDeleteanak - anak di pesantren jadi tetap nggak bisa pulang maupun di jenguk yaa mbak, takutnya kita memang nggak sakit tapi mungkin bisa jadi kita carrier si corona.
ReplyDeletesemoga wabah ini segera berakhir ya mba... huhuhu
Waah aku pikir dipulangkan mbak anak-anaknya. Ternyata masih mondok cuma di lockdown ya. Semoga sehat selalu kakak di sana. Yang paling penting semoga semuanya segera membaik dan kembali normal. Aamiin.
ReplyDeleteInsyaa Allah keadaan membaik ya. Karena covid 19 semuanya terhenti, dari mulai ekonomi sampai pendidikan hiks..
ReplyDeletemoga sehat-sehat ya mom si Kakak pondok. Tapi anak tetangga aku kemarin yang lagi mondok dipulangkan karena kasus virus ini.
ReplyDeleteSemoga tidak menyerang pondok karena otomatis bakalan ribet untuk memisahkan barang yang biasanya dipakai bersama oleh santri
ReplyDeleteya Allah semoga semuanya segera berakhir, kasihan orang-orang di muka bumi dan alamnya, mari kita dukung #dirumah aja sebagai salah stau bentuk kontribusi kita untuk memutus rantai penyebaran dan tetap jaga kesehatan badan mental kita, insyaallah semuanya segera berakhir ya, aamiin allahuma aamiin
ReplyDeleteStay safe and healthy over there. Kita lakukan sebisa kita supaya tetap sehat dan dijauhi dari virus tsb.
ReplyDeleteSemoga kakak diberikan kesehatan selalu ya Mba dan pondok pesantren anak-anak kita dijauhkan dari Corona Virus ini. Sedih deh baca nya
ReplyDeletePasti kakak bahagia selama di Pondok bukan karena di rumah gak bahagia, tapi karena jam makannya lebih teratur ya, kak...?
ReplyDeleteKami juga berencana memondokkan anak-anak. Tapi karena masih 3 tahunan lagi, jadi masih mencari-cari, mana yang manhajnya sama dan lain-lain.
Nah ini juga ya yang kadang tak trpikirikan :(
ReplyDeletedoaku selalu mba smoga wabah ini segera menghilang dari muka bumi ini mba. Jangan ada lagi deh korona. Lenyaap. Sehat sehat ya mbaa
Saya harap pihak pondok senantiasa waspada dan benar-benar memperhatikan para santri, utamanya untuk menjaga jarak sesuai anjuran dari para ulil amri.
ReplyDeleteI feel You Mba, sembilan tahun mengenyam bangku Sekolah di Pesantren, Kobong (Asrama) adalah tempat sehari-hariku. Walau aku lebih leluasa untuk pulang pergi karena jarak ke rumah yang dekat, tapi tetap ada aturan yang membatasi. Teman2 yang dari luar Pulau pun selalu mendambakan kunjungan atau bahkan hanya selembar kertas surat dari Keluarga yang bisa melepas dahaga rindu. Masya Allah. Insya Allah Kakak sehat2 selalu ya Mba di Pesantren, dan dengan kuasaNya juga wabah ini bisa segera berakhir. Amiin Ya Rabb
ReplyDeleteSemoga pandemi corona ini segera berlalu, bisa segera ketemu sama anak wedhok di pondok.
ReplyDeleteMungkin di pondok anak gadis lebih tenang ya, asupan makanannya jadi daging deh. Kalau di rumah drama melulu sama emaknya, eh ini kalau saya ding
Semoga sehat terus, bismillah pencegahannya bisa terus dilakukan di lingkungan pondok soalnya ngeri juga, beberapa anak temenku ada yang dipulangkan ada pula yang tetap harus di pondok ga boleh dijenguk, langkah preventifnya beda-beda
ReplyDeleteSituasi yang sama juga diterapkan di sekolah anak kami yg di boarding, penjengukan ditiadakan dan jadwal perkeluaran juga dihentikan.
ReplyDeleteDan sehubungan ditiadakannya UN, pihak sekolah memberikan opsi kalau siswa bisa dijemput dan bagi siswa yang berasal dr daerah zona merah diberikan pilihan utk tinggal di asrama.
Serangkaian SOP penjemputan sdh di broadcast, sbg persiapan utk penjemputan yang akan dijadwalkan tgl 29 Maret ini
Lagi memantau kabar juga nih mba, misalnya harus jemput si Kakak. Yang agak repot memang teknis penjemputannya ntar yaaa.. Soalnya jemput ribuan bocah gitu gimana caranya biar enggak ada massa berkumpul berbarengan kan.
DeleteYa Allah namanya musibah emang gak ada yang tau ya mbak termasuk wabah Corona ini semoga segera berakhir ya kita bisa hidup normal seperti dulu kala...amin
ReplyDeleteAahh, merasakan banget kangennya seorang Ibu sama anaknya yang di Pondok. Yang penting meski terpisah sejenak buat kebaikan bersama ya Mba
ReplyDeleteBuat si Kaka juga semoga sehat selalu di Pondok, insyaallah momen ibudan anak akan berjumpa setelah wabah ini reda.
Semangat buat semuanya.
Aku udah ngebayangin pasti sedih bgt, udah dijadwalin akan ketemu lebaran ini, ternyata gak bisa ya :(
ReplyDeleteYah mau gimana lagi ya, demi kesehatan bersama ya.
Sehat selalu buat si kakak ya.
Semoga pandemi ini segera berakhir yaaa...
Semoga kakak sehat selalu di pesantren. Aamiin tapi emang semua pesantren ga bolehin dijenguk mak. Temenku juga begitu ga boleh dijenguk. Jadi pasrah aja. Aplagi pesantren kan banyakkk. Sehat2 ya kakak
ReplyDelete