Terkadang orang tua sering kali menganggap sepele masalah keterlambatan berbicara pada anak usia dini. Beberapa ada yang percaya mitos bahwa perkembangan berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat.
Menurut Psikiater Konsultan Anak & Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K), perkembangan berbicara pada anak memiliki tolak ukur. Misal saat usia 12-13 bulan, anak seharusnya bisa memiliki satu kosa kata baru selain ‘mama’ dan ‘dada’.
Tolak ukur perkembangan bicara dan bahasa itu sebagai tolak ukur perkembangan kognitif mereka, intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya.
Mereka yang mengalami speech delay akan memiliki risiko terkena gangguan jiwa juga ternyata, depresi, ansietas/kecemasan. Bagi mereka semua perasaan itu nggak nyaman, tapi apa? Mereka nggak bisa ngomong, sedih kah, marah kah, kecewa kah, mereka nggak bisa ngomong gara-gara speech delay.
Ada banyak faktor penyebab speech delay, salah satunya faktor lingkungan yang deprivasi. Faktor ini dapat dilihat ketika orang-orang di lingkungan mengharapkan sangat banyak pada kemampuan anak.
“Contohnya, ada anak baru umur 3 tahun udah pakai 3 bahasa: Indonesia, Mandarin, Inggris. Kalau anak yang nggak ada gangguan itu nggak masalah, tapi anak dengan gangguan itu kacau balau,” jelasnya.
Kemampuan kognitif tiap anak berbeda. Terlalu memaksa anak mendapat nilai sempurna terkadang malah membuatnya menjadi sosok yang lain yang memiliki tingkat kecemasan tinggi. Takut kalau nilainya turun akan dimarahi orangtua, takut tidak disayang lagi dan lain sebagainya. Sehingga kemudian interaksi sosial anak juga akan memburuk.
Padahal pondasi besar dari kemampuan verbal anak ialah interaksi sosialnya. Dari anak yang kerap bercengkrama dengan kedua orangtuanya ataupun terbiasa bergaul dengan teman sebayanya, menjadikan anak jadi terasah kemampuan berbahasanya. Dari lingkungan terkecil yakni keluarga, anak jadi mengenal kata baru dan maknanya. Itulah sebabnya yang wajib diberikan orang tua ialah kebersamaan dalam bermain, bukannya mainan yang banyak dan mahal harganya.
Bagi anak, bermain adalah salah satu cara untuk belajar. Orang tua yang menemani kegiatan menyenangkannya ini bisa membantu anak dalam mengarahkan mana hal-hal baik, termasuk kosa kata dan perbuatan, yang kemudian dicontohnya. Dengan adanya interaksi dua arah bisa membantu berkembangnya kemampuan emosionalnya.
Nah, jadi buibuk dan pakbapak paham kan betapa pentingnya memberikan stimulasi kemampuan bicara pada anak. Selain sering mengajak anak ngobrol dan bermain bersama, salah satu solusi yang bisa dipilih orang tua untuk melakukan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak yaitu Dini.id.
Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi, ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli.
Beberapa program Dini.id adalah :
- Sistem assessment online gratis di website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan dan potensi dalam perkembangan anak.
- Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
- Program assesment, observasi & investigasi berkala yang disupervisi oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak yang berbeda-beda dan unik.
Dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang.
Semoga dengan stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak, speech delay dapat teratasi dan anak jadi lebih lancar bicara.
Oiya ini ada video tentang Mengatasi Speech Delay pada Anak Usia Dini yang sudah saya tonton. Isinya benar-benar 'bergizi' dan semoga bisa memberikan banyak pengetahuan baru untuk kita semua.
Semoga pula dengan ini, kita jadi lebih mengerti bahwa stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak adalah sangat penting dan diharapkan speech delay yang terjadi pada anak akan menghilang.
Huhuu..terkadang emaang bener MAk, suka menganggap sepele kalo anak belom bisa ngomong, ternyata perlu diwaspadai yak,apalagi jaman now tuh serba dipermudah dan canggih asalkan emaknya MAU.
ReplyDeleteSolusi banget ini DIni.id semoga membantu para ortu untuk mengatasi speech delay pada anak .
Saya kok malah kasihan kalau anak saya diajari multilanguage
ReplyDeleteSoalnya ga diajarin aja mereka udah multi: bahasa nasional dan daerah, hehe
Ada juga speech delay krn tontonan, mbak
Keponakan ada yg gitu krn pas kecil sering dikasih tontonan film yg ga ada dialognya
Anak tetangga juga ada
Pas saya lihat, ternyata dia suka nonton video di youtube yg isinya cuman "awesome", "yeay" gitu-gitu
Kalau kata anak saya yg gede, itu video ra jelas
Sebagai orang tua harus waspada ya jika anak mengalami keterlambatan bicara. Tapi memang tiap anak beda tumbuh kembangnya. Anak pertamaku dulu umur 7 bln sudah bisa mengucapkan banyak kosa kata, tapi kemampuan berjalan baru 1 th lebih. Sedang anak yg ke 2 umur setahun sudah bisa jalan tapi umur 1.5 th baru bisa mengucapkan beberapa kosa kata saja.
ReplyDeleteSemoga dengan Dini.id ini bisa membantu menstimulasi dan mengatasi anak-anak speech delay.
Menjadi orang tua memang butuh belajar seumur hidup ya mba, harus aware sama perkembangan anak, plus pastinya harus kasih waktu yang cukup untuk bonding dan quality time sama anak. Semoga semakin banyak smart moms yang mau rajin cari literatur tentang perkembangan anak yaa
ReplyDeleteKadang-kadang masih ada orang tua yang berpikir, "Ah nanti juga bisa." Memang iya kalau tumbuh kembang anak bisa berbeda-beda. Tetapi, tetap aja ada batas waktunya. Orang tua juga harus menyadari hal ini. Kalau dirasa mulai ada tanda-tanda terlambat, sebaiknya konsultasi ke ahlinya
ReplyDeleteAda anak teman saya speech delay sudah di terapi tapi perkembangannya masih lambat. Eh pindah tinggal di kampung, dan bersosialisasi dengan anak-anak disana. Skg udah ngomong lancar
ReplyDeletemba makasih artikelnya, ini berguna sekali untuk saya. Anak kedua saya mengalami speech delay sepertinya, saya akan coba praktekan.
ReplyDeleteAlhamdulillah jaman sekaramg banyak fasilitas pendukung orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Jaman dulu ortu yg disalahin, dibilang males ngajari anak. Padahal karena nggak tau harus gimana.
ReplyDeleteWah, buibu yg punya anak speech delay, jadi bisa ketemu dgn solusi yg jitu yaaa.
ReplyDeleteKeren banget nih
Keponakanku ada yang tanda tanda speech delay. Tapi memang menurtku ini penting untuk diketahui sejak dini biar bisa dibantu ya cari solusi
ReplyDeleteSalah satu sepupuku ada yang speech delay.. tapi ya karena kejadiannya jaman duluuuu , belum banyak dukungan yang bisa bantu. Kalau sekarang lebih enak ya mba Un.. we can go to the professional for that
ReplyDeletemau coba juga ahh web ini, anakku yg no.2 ini sekarang 2thn 6bulan udah bisa sih ngomong menjadi satu kalimat tapi ya gitu masih gak jelas bagi orang lain, kalau saya dan orang sekitar sih udah bisa ngerti apa yang dia maksudkan.
ReplyDeleteAku kalau ngajarin full bahasa campur2 sih enggak. Alhamdulillahnya enggak sampai terlambat bicara itu ponakan-ponakan. Sekarang kalau ada masalah speech delay, enggak perlu panik lagi ya
ReplyDeleteYeayyyy ada kemudahan lagi bagi orangtua terkait perkembangan anak. Ah jadi penasaran sm dini.id, meluncur aaahhh. Makasih infonya ya mbk
ReplyDeleteIlmu baru tentang speech delay. Memang tidak bisa dipaksakan kalau anak mesti bisa bercakap banyak bahasa ya mbak. Dan suka sama dini.id memudahkan banget.
ReplyDeleteJadi inget ke sepupu yang memiliki anak speech delay, dan sekarang saya juga lagi memantau perkembangan si kecil yang lumayan lama menyebutkan kosakata mbak. Bersyukurnya ada dini.id ini yang bisa membantu dan mengurangi kepanikan para ibu.
ReplyDeleteSpeech delay pada anak ini tidak boleh luput dari perhatian orang tua ya..
ReplyDeleteKarena dampaknya bisa menghambat tumbuh kembang anak.
iya nih aku sering nemuin kasus anak telat bicara tapi lagi-lagi para orang tua jawabannya memang gitu anak-anak beda cepat bicara nya antar satu dengan yang lain, padahal kemampuan bicara tolak ukur tumbuh kembang anak ya
ReplyDeleteKadang Ada yg denial mbak padahal kalau terdeteksi dari awal bisa diatasi lebih cepat ya
ReplyDeleteBisa jadi referensi nih untuk atasi speech delay anak.
ReplyDeleteIngat speech delay, ingat dini(dot)id!
Thank you for sharing, Mba Un!
Temenku banyak yang anaknya speech delay mbak. Emang bener, jangan dianggap sepele. Karena dari kasusnya temenku, akhirnya telat.. Anaknya udah usia TK ibunya baru nyadar kalo anaknya speech delay.
ReplyDeletebaru tau soal dini.id, mbak, btw kasian juga ya kalau anak mengalami speech delay. saya termasuk yang pakai 2 bahasa di rumah dan anak2 kebetulan di sekolah juga terpapar bahasa asing. tetapi ya tetap memakai bahasa ibu yang utama dan terus diajak ngobrol agar artikulasinya pun baik.
ReplyDeleteTerkadang masih saja anggapan dan menyepelekan ah ntar padahal kalau feeling ibunya sudah ada signal ga beres segera periksakan anaknya ya mba apalagi keterlemabtan bicara :(
ReplyDeleteYa Allah aku baru tau kalau speech delay memiliki risiko terkena gangguan jiwa seperti depresi,, duh ini mah orang tua harus aware banget ya sama anak, jadi kalau kira-kira ada tanda-tanda menjurus kesana bisa diatasi lebih cepat.
ReplyDeleteAnakku dulu sempet speech delay mbak, tapi abis kita terapi ajak bicara dan sekolahin omongnya dah banyak, cuma penasaran kalau mau periksa lagi anak 7 tahunan buat memastikan bisa gak ya konsul di dini.id ini?
ReplyDeleteSenangnya sekarang banyak fasilitas pendukung yg membantu orang tua memgoptimalkan tumbuh kembang putra putrinya ya..
ReplyDeleteAnak terlambat dalam perkembangan pada umumnya memang selalu bikin orangtua waswas yaa, kak..
ReplyDeleteAku salut sama dini.id yang hadir membersamai tumbang anak terutama dalam Hal komunikasi.
Mendengar cerita guru dan teman juga jadi satu stimulus ya, mbak. Dan memang sosialisasi penting sekali buat anak2 speech delay.
ReplyDeleteSetiap anak memang memiliki kemampuan yang berbeda-beda ya. Aku juga sebel kalau ada yang membanding-bandingkan anaknya dengan anak yang lain. Rasanya gimana gitu.
ReplyDeleteKeponakanku ada yang terkena speech delay ini. Katanya sih faktor keturunan. Tapi nggak tahu juga sih faktor utamanya.
ReplyDeleteBaru tahu kalau ada DINI.ID setelah baca postingan. Terima kasih banyak ya mbak karena sudah sharing seputar speech delay dan DINI.ID
ReplyDelete