Liburan Berdua, Mungkinkah?

Liburan ke Malang naik kereta

Dulu saat Ibu masih kerja kantoran, hari Sabtu dan Minggu merupakan hari-hari istimewa. Setelah lima hari berkutat dengan pekerjaan yang terus terang sangat membosankan, bertemu dengan weekend adalah surga tersendiri.

Lalu sekarang setelah enggak ngantor lagi, apakah weekend tak terasa istimewa lagi, Bu?

Enggak gitu juga sih. Sekarang sih setiap waktu jadi terasa istimewa. Ada Ayah dan Adek yang setiap hari setiap saat dipeluk-peluk dan dicium-cium. *eeehh...

Intensitas duduk bersama, ngobrol bareng-bareng, saling bercanda, mengolok-olok, akhirnya memang jadi makin intensif karena kan dari pagi sampai malam ketemu terus. Itu kalau pas Ibu enggak pergi-pergi siiiyy... 😄😅

Beberapa saat yang lalu Ibu sempat loh mengikuti famtrip ke Jember. Banyak sekali tempat yang bagus untuk dikunjungi. Nggak cuma tempat wisata dengan daya tarik alam semata, namun yang berkaitan dengan sejarah dan pengetahuan pun ada.

Dari situlah lalu Ibu kepikiran, bisa nggak sih liburan bareng keluarga ke sana?

Harusnya sih bisa ya, asalkan masing-masing anggota keluarga menyesuaikan alokasi waktunya. Namun pekerjaan Ayah memang tidak memungkinkan untuk dipastikan kapan ada waktu luangnya. Bisa saja kadang seminggu Ayah sibuk, namun tiba-tiba ada hal urgent yang harus segera dikerjakan.

Yaaaahhh... nggak jadi liburan bin jalan-jalan dong. Jadwalnya enggak pasti banget si Ayah. Kalau misal liburan berdua dengan Adek gitu mungkin nggak ya?

Pengin Liburan Berdua dengan Anak Lanang

Berhubung banyak ketidakpastian kalau nungguin jadwal Ayah kosong, Ibu jadi berandai-andai untuk liburan berdua aja dengan Adek

Udah pernah sih tahun berapa itu liburan berdua dengan Adek saja. Tapi ya cuma staycation di dalam kota saja. Mumpung Ayah pas ada rejeki dan mau traktir Adek dan Ibu, ahseeeggg..

Selain staycation, Ibu dan Adek juga menelusuri beberapa tempat yang asyik di Semarang. Salah satunya adalah yang selama ini dianggap horor oleh banyak orang.

Betuuulll... Apalagi kalau bukan Lawang Sewu yang udah sering wara-wiri di tayangan televisi maupun media online. Pamornya sebagai tempat horor udah melayang terlalu jauh dimana sebenarnya tak ada apa-apa.

Ketika menjelajahi Lawang Sewu, Ibu dan Adek justru mendapatkan informasi sejarah yang sangat bermanfaat. Mulai dari sejarah terbentuknya gedung yang sangat cantik ini, hingga fungsi Lawang Sewu sebagai kantor jawatan kereta api di masa lalu.

Hal-hal teknis tentang struktur bangunan pun tak lupa dijelaskan oleh pemandu yang saat itu menyampaikan informasi dengan gaya kocaknya. Aaahh... Ibu lupa deh waktu itu namanya pak siapa ya.

Nah, kalau liburan dan jalan-jalan di dalam kota aja sudah, pengin juga dong ya ke luar kota gitu. Adek sampe pernah bilang lho, kapan dong Bu kita pergi naik kereta atau pesawat.

Hahahaa... sabar ya Dek, akan tiba masanya ntar Adek nyobain semua sarana transportasi yang ada. Asalkan menikmatinya pasti bakalan seneng deh bepergian naik apapun.

Jawa Tengah dan Yogyakarta udah pernah ya Dek. Sindu Kusuma Edupark sudah pernah kita nikmati waktu Ibu diajak piknik oleh kantor. Terus mencoba staycation plus jalan-jalan menelusuri sejarah Yogyakarta di sepanjang Malioboro juga pernah.

Tahun kemarin Ibu dan Adek pernah mencoba naik kereta api ke Purwokerto. Selain staycation di hotel kece yang ada di Purwokerto, Adek menikmati petualangan di The Small World. Berbagai miniatur bangunan ngetop dunia ada di sana. Pengetahuan baru tuh bagi Adek, jadi tau banyak bangunan menarik di dunia yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Terus jadi pengin ke Jawa Timur nih berdua dengan Adek. Enaknya kemana ya?

Ngalam Kipa : Kota Apel, Kota Bunga, Kota Wisata 

Saat Ibu bepergian sendiri ke arah Jawa Timur, Adek pernah menanyakan kapan gilirannya diajak ke sana. Sebetulnya Ibu juga pengin banget mengajak Adek untuk jalan-jalan berdua ke Jawa Timur. Kemana ya Dek?

Museum Angkut Malang, sumber : pegipegi.com

Ngalam Kipa adalah kebalikan dari ucapan Malang Apik, yang menandai kota ini berusaha tampil baik dalam segala bidang. Hal ini terlihat dari banyaknya potensi wisata yang disajikan oleh kota Malang. Nggak heran kan jika Malang dijuluki Kota Wisata.

Malang terkenal dengan sebutan Kota Apel, saking banyaknya buah apel yang dihasilkan dari daerah ini. Aneka macam bunga juga tumbuh subur di Malang berkat hawanya yang sejuk, cocok untuk bertanam bunga.

Salah satu yang menjadi bucket list BocahRenyah adalah Museum Angkut Malang. Adek nih bakalan nggak mau pulang deh misal nanti sudah sampai di tempat ini. Berbagai mobil dari banyak negara akan ditemukannya di sana. Padahal melihat satu jenis mobil saja Adek bakalan lama banget nongkrongin dan mencari tau detail mobil tersebut. Nah, di Museum Angkut Malang ada berapa banyak mobil coba.

Tidak hanya mobil saja sih yang ada di Museum Angkut. Segala jenis alat transportasi, baik darat, laut dan udara ada semua. Mulai dari yang original, modifikasi hingga replika dipajang agar para pengunjung bisa memperoleh berbagai informasi tentang aneka jenis alat angkut di dunia.

Eh, tapi ternyata tidak hanya alat transportasi dari luar negeri saja loh. Aneka jenis alat transportasi lokal juga dipamerkan di sana. Ada sepeda onthel, becak, dokar, pedati dan sejenisnya bisa dilihat oleh para pengunjung.

Museum Angkut ini dibagi-bagi ke dalam beberapa zona yang semuanya menarik untuk ditelusuri. Ibu sudah mencoba membaca beberapa referensi tentang museum ini, tampaknya bakalan seharian nih untuk menjelajahi lokasi yang luasnya sekitar 3,7 hektar secara keseluruhan.

Zona-zona tersebut antara lain :

1. Zona Hall Utama, menampilkan aneka koleksi alat transportasi dari berbagai penjuru dunia yang populer pada masanya.
2. Zona Edukasi, menyajikan kisah sejarah alat angkut jaman dulu, baik itu berupa motor maupun mobil.
3. Zona Gangster Town dan Broadway Street, menyajikan setting tempat ala gangter sesuai setting film-film Hollywood.
4. Zona Las Vegas, suasana kehidupan malam khas Amerika ditampilkan di zona ini.
5. Zona Hollywood, menunjukkan berbagai jenis mobil yang digunakan ketika syuting film Hollywood.
6. Zona Sunda Kelapa dan Batavia, memamerkan suasana tempo doeloe ketika Jakarta masih bernama Batavia dan setting pelabuhan Sunda Kelapa di masa itu. 
7. Zona Jepang, berisi aneka alat angkut buatan Negara Matahari Terbit dengan berbagai brand seperti Honda, Suzuki, Kawasaki, dan lainnya.
8. Zona Istana Buckingham, berbagai mobil yang digunakan oleh keluarga kerajaan Inggris tampil dengan memukau di zona ini.
9. Zona Eropa, cocok sekali bagi para penggemar mobil buatan benua Eropa, ada berbagai macam mobil yang dipamerkan di sana.
10. Zona Pasar Apung, menampilkan nuansa khas pasar apung di Kalimantan, pengunjung bisa berbelanja dan membeli aneka jajanan.

Asyik-asyik kan ya berbagai zona di Museum Angkut ini. Jadi nggak sabar ngebayangin mau ke sana barengan dengan anak lanang tersayang. Jika menggunakan angkutan umum, dari Malang bisa naik angkutan umum turun di Terminal Landung Sari. Lanjut menggunakan bus menuju Jombang, ntar rutenya melewati Museum Angkut.

Trus ke Malang naik apa ya enaknya kalau dari Semarang?

Naik Kereta Api ke Malang

Setelah bertanya kesana kemari, Ibu nemu dong jawaban tentang harus naik apa ke Malang tadi. Paling nyaman tuh naik kereta api. Hanya saja harus ke Yogyakarta dulu, daripada naik kereta dari Semarang malah jauh banget dan melelahkan.

Gapapa lah ya Dek, ke Yogya dulu kita jalan-jalan di sepanjang Malioboro. Ada berbagai tempat menarik untuk anak-anak di sekitar situ. Sekalian jalan kaaaann...

Naik kereta api tut tut tuuutt... siapa hendak turut? 😊

Untuk memesan tiket kereta api sekarang udah enggak serempong jaman dulu yang harus cek langsung harga ke stasiun. Duh, udah so old banget lah yang jaman-jaman seperti itu.

Tampilan halaman muka aplikasi pegipegi

Saat ini hendak pergi kemanapun naik kereta bisa buka aplikasi pegipegi, ada berbagai layanan yang disediakan di sana. Cobain deh instal aplikasinya di smartphone, ntar tinggal klak klik dan kita udah tau kereta api apa saja yang melayani jalur perjalanan yang hendak kita tuju, lengkap dengan harga tiket kereta yang akan kita pilih tersebut.

Nah, untuk rencana liburan ke Malang bareng Adek, Ibu udah pesan tiket kereta melalui pegipegi dengan detail sebagai berikut :


1. Tentukan terlebih dahulu tanggal keberangkatan dan masing-masing stasiun darimana kita berangkat dan stasiun tujuannya.

Setiap kota memiliki beberapa stasiun, ada semua di aplikasi. Kita tinggal klik stasiun mana yang paling tepat digunakan sebagai awal keberangkatan dan stasiun tujuan yang terdekat dengan lokasi liburan.

Untuk tanggalnya Ibu pilih pas ada liburan panjang di weekend bulan Agustus nanti. Biar puas nih jalan-jalannya dan tidak buru-buru.


2. Memilih kereta dengan jadwal yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Dengan pertimbangan masih harus menggunakan jalur transportasi darat dari Semarang ke Yogyakarta sekitar 3 jam, maka Ibu memutuskan untuk memilih kereta yang berangkat malam hari dari Kota Gudeg tersebut. Biar nggak terlalu buru-buru gituh.

Ada beberapa pilihan jadwal kereta api dari Yogyakarta menuju Malang, mulai dari perjalanan dini hari sampai dengan malam seperti yang Ibu pilih tadi. Klik aja salah satu yang menjadi pilihan terbaik.

Setelah klik kereta mana yang hendak kita tumpangi, maka data penumpang pun harus dimasukkan. Data tersebut meliputi nama lengkap dan nomor identitas kependudukan. Bagi anak di bawah umur 17 tahun yang belum punya kartu identitas, bisa diisi dengan tanggal lahir dengan format yyyymmdd.

Beres mengisi data, maka tampilannya akan seperti di atas itu. Diteliti dulu ya sudah benar apa belum nama kereta, tanggal keberangkatan dan nama penumpang. Jika sudah benar baru klik Lanjut.  Berikutnya akan terlihat total harga tiket yang harus kita bayar. Apabila sudah benar kembali klik Lanjut untuk menuju proses berikutnya.


3. Membayar tiket kereta dengan metode pembayaran sesuai pilihan kita.

Nah, proses terakhir saat pesan tiket kereta api melalui pegipegi ini adalah terkait dengan pembayaran. Ada banyak pilihan cara pembayaran, tinggal pilih mana yang paling kita sukai.

Untuk beli tiket kereta api via pegipegi ini Ibu pilih metode transfer bank karena Ibu punya mobile bankingnya. Lebih praktis dan cepet. Tapi kadang-kadang Ibu juga suka pakai yang bayar di minimarket. Sekalian belanja bulanan.

Detail seperti nomor rekening tujuan dan deadline pembayaran tercantum. Memudahkan kita untuk mengingat-ingat dan mencocokkan sudah benar detail harga yang harus kita bayar. Praktis deh pesan tiket kereta api online gini.

Gimana, gampang banget kan merencanakan jalan-jalan meskipun hanya berdua dengan anak. Yuk aah kita semangat jalan-jalan agar sepulang dari piknik bisa lebih segar dan makin penuh gairah hidup. 😉