Di rumah aja nih Bu?
Habis tes kita ndak jalan-jalan, Bu? Mumpung ada liburan hari kenaikan Isa Almasih nih.
Anuuu... jadi gini ya rasanya ketika anak-anak lengkap berkumpul di rumah. Ketika dirasa berada di rumah saja menjadi rutinitas, mereka bakalan nanyain kapan diajak jalan-jalan lagi.
Duh Kak, Dek, ini kan masih puasa ya, kita mau jalan-jalan kemana sih?
Lho kok ketika anak-anak lengkap di rumah? Tentunya pembaca blog ini jadi bertanya ya, emang biasanya gimana?
Sudah tiga tahun ini, si Kakak sekolah di luar kota. Dia hanya bisa pulang setahun maksimal tiga kali saja, yaitu saat liburan semester dan liburan Idul Fitri. Jadi bisa dibayangkan ya situasi rumah keseharian. Hanya Ayah, Ibu dan Adek saja yang mondar-mandir di rumah dengan urusan masing-masing.
Ada Kakak dan Adek itu rasanya meriah sekali. Soalnya satu sama lain pasti ga bakalan melepaskan kesempatan untuk saling melemparkan kejahilan. Kakaknya diam dan anteng, Adek yang cari gara-gara. Giliran Adek lagi asyik mantengin laptop atau televisi, kakaknya yang mulai pasang aksi. Saling teriak dan menghebohkan seluruh isi rumah. 😀
Biarin aja deh ya, justru yang seperti ini yang bakalan bikin kangen nanti ketika Kakak kembali ke asrama. Setelah lulus SMP ini, Kakak akan melanjutkan sekolah di sana lagi. Bakalan 3 tahun LDRan lagi nih sama Kakak. ðŸ˜
Makanya ketika kedua BocahRenyah tadi minta diajak jalan-jalan, jadi kepikiran nih enaknya diajakin ke mana ya yang nggak usah jauh-jauh amat dari Semarang. Mumpung pas mereka lengkap berdua ada di rumah.
Jelajah Keraton Solo
Ahaaa... Nggak perlu jauh-jauh nih ajak kedua bocah kesayangan untuk libur akhir bulan kali ini. Semenjak ada tol baru yang bisa langsung sampai ke Solo, kini perjalanan bisa terasa mudah ke sana.
Salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi adalah Keraton Solo. Di Semarang nggak ada keraton nih soalnya. 😉
Ibu memang suka banget mengunjungi tempat yang ada sejarah uniknya. Keberadaan keraton sangat mewakili peradaban masyarakat yang dari masa ke masa mengalami perubahan. Berbagai ciri khas kehidupan keraton jelas amat berbeda dengan kehidupan masyarakat umum lainnya.
Jika Yogyakarta identik dengan Sultan, maka Solo atau Surakarta pun punya Sunan. Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kasunanan Surakarta yang didirikan pada tahun 1744 oleh Susuhunan Pakubuwana II.
Letaknya ada di pusat kota Solo, dari keraton kita bisa lanjut ngider di Pasar Klewer, pasar iconic yang dimiliki kota ini. Saat menjelajahi keraton, kita bisa melihat berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk juga pemberian dari raja-raja di Eropa, berbagai replika pusaka milik keraton, kereta kerajaan, gamelan dan masih banyak lainnya.
Jelajah Keraton Surakarta Hadiningrat |
Berbagai tradisi khas keraton bisa kita pelajari dari Keraton Solo ini. Apalagi sebagai Orang Jawa asli, Ibu pengin banget mengajarkan kepada Kakak dan Adek bahwa banyak unggah-ungguh sebagai wong Jawa yang harus mereka teladani.
Hidup di era milenial memang tak bisa lepas dari kecanggihan teknologi. Namun sebagai orang yang terlahir di negeri yang kaya akan kearifan lokal, sudah selayaknya Kakak dan Adek menjadi generasi muda yang kekinian yang tetap berpegang teguh pada adat istiadat.
Kalau mom & dad lainnya apakah juga memiliki prinsip yang sama seperti ini?
Jelajah The Tjolomadoe
Salah satu pertimbangan mengajak jalan-jalan di kala puasa itu ya pilih tempat yang tak terlalu menguras tenaga dan panas. Oleh karena itu, menurut Ibu paling pas ya diajak piknik ke tempat-tempat yang indoor aja.
Bekas pabrik gula yang kini sebagian dijadikan museum gula di Solo yang terkenal adalah De Tjolomadoe. Potensi wisata sejarah yang saat ini dipadukan dengan konsep tempat pertunjukan. Beberapa kali De Tjolomadoe ini menjadi lokasi konser musik nasional hingga internasional.
Terletak di Kabupaten Karanganyar, kira-kira setengah jam perjalanan dari pusat Kota Solo, kita bakalan disambut dengan aura kemegahan pabrik gula di jaman kolonial Belanda. Berbagai titik lokasi telah diperbaiki sehingga tampak bersih dan layak.
De Tjolomadoe mengalami beberapa kali revitalisasi sehingga bisa tampil cantik dan tetap megah hingga kini. Bagian-bagian produksi gula yang dulunya beroperasi tetap dipertahankan seperti sedia kala.
Bagian pabrik tersebut meliputi Stasiun Ketelan, Stasiun Gilingan, Stasiun Penguapan dan Stasiun Karbonatasi. Bagian-bagian tersebut merupakan rangkaian tempat pengolahan gula yang menjadi kekuatan Pulau Jawa di masa Hindia Belanda.
Pabrik gula ini berdiri pada tahun 1861 dan menjadi cahaya tersendiri bagi Pulau Jawa. Jawa tampil dalam industri gula sejak kehadirannya. Oleh karena itu, Ibu setuju banget deh jika anak muda jaman now perlu juga jalan-jalan dan menjelajahi De Tjolomadoe untuk menemukan kisah bermanfaat dari masa lalu yang tentunya memiliki keunikan tersendiri.
Terlebih lagi saat ini De Tjolomadoe juga dikelola dengan konsep terbuka. Beberapa bagian bangunan dijadikan hall untuk tempat pertemuan maupun pertunjukan. Ada Tjolomadoe Hall, Sarkara Hall, juga tak ketinggalan Besali Cafe yang bisa menjadi tempat melepas penat sekaligus menikmati hidangan.
Setelah puas jalan-jalan di kedua tempat bersejarah di Kota Solo tadi, kedua BocahRenyah bisa diajak ngabuburit di sepanjang Solo, berburu hik atau menuju Wedangan Pak Gerok, salah satu kucingan yang lumayan hits di Solo.
Kalau mom & dad yang lain punya alternatif libur tipis-tipis kemana nih bareng si buah hati?
Tahu nggak sih, Mbaak. Aku tu tinggal deket Solo tapi belom pernah main ke keraton loh, haha. Kalo the tjolomadoe sih bolak balik, hihi. Jadi pengen ah nanti main2 ke keraton. Seru nih ceritanya
ReplyDeleteSenangnya ya kalo sudah kumpul bareng seperti ini.
ReplyDeleteAku juga pengin liburan nih, mumpung si sulung pulang, ada libur lebaran dan anak lanang belum masuk kuliah di luar kota.
Kapan2 pengin liburan ke Solo, sudah lama nggak ke sana. Ada tol, Sby Solo jadi lebih cepat, nggak sampai 3 jam katanya.
Kalo ke Solo sekalian bablas Semarang mba Lii, meet up sama aku n makniik.
DeleteAnak2ku juga niih baru aja libur minta jalan2 ke pantai pulak padahal poso. Haduuh akhirnya dijanjikan habis lebaran.
ReplyDeleteAku belum pernah ke Tjolomadoe :(((
ReplyDeleteWaktu ikut acara IYES di Solo, pengiiin banget main ke sana.
Tapi ga ada yg mau barengan hiks hiks
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Wah, sayang yooo... kapan2 yuk mba diagendakan.
DeleteWuoo... selamat berlibur akhir pekan Mak... apalagi kakak bisa selalu hadir dalam moment libur panjang... hup hup semangat sekolahbjuga buat si kakak..
ReplyDeleteTerima kasih, Tante Ira :*
DeleteWah, jadi ingat juga saat Yasmin tak berada di antara kami karena mengikuti program pertukaran pelajar.
ReplyDeleteBerasa banget!
Biasa bertiga, kini hanya berdua.
Jadi, pas Yasmin selesai program dan pulang ke Indonesia, kami juga langsung tanya deh, "Yasmin, mau ke mana nih?"
Doi langsung bilang mau coba minum sekoteng, bahahaha...
Se simpel itu ya, bahagia itu!
Selamat menikmati kebersamaan ya, mba!
dulu tinggal di solo. tapi belum pernah ke PG tjolomadu. pernahnya ke PG gondang yang di klaten. ke kraton juga baru sekali :)
ReplyDeleteLiburan tipis-tipisnya kalau kami suka ke pantai. Berendam di pantai, mainan pasir, cari hewan-hewan laut, bisa seharian tuh disana, anak-anak susah diajak pulang kalau sudah ketemu pantai
ReplyDeleteSaya pengen banget ke Tjolomadoe, Mbak. Suka lihat aja foto-foto lokasi ini di media sosial. Jadi makin pengen ke sini. Kalau libur tipis-tipis palingan kami staycation di dalam kota aja
ReplyDeleteDi Keraton Solo ada tour guide juga gak, Mbak? Saya juga suka wisata sejarah. Tetapi, kadang-kadang butuh tour guide supaya lebih ngerti
ReplyDeleteNah, itu dia kayaknya ngga ada deh Chi. Betul banget, enakan kalau wisata sejarah tuh ada pemandunya. Jadi jelas poin2 yang bisa kita pelajari apa saja.
DeleteInspiratif nih mak. Meskipun liburnya terbatas tapi tetep bisa jalan-jalan ke tempat yang ada unsur sejarahnya. Patut ditiru nih
ReplyDeleteMbokya aku diajakin ke siniii mba Un hehehe.. asli enak yaaa dan keren tempatnya
ReplyDeleteAsyik ya mbak. Aku belum pernah ke keraton Solo, sekali waktu pengen coba ke sana ah...
ReplyDeleteWah senengnya, puasanya jadi gak berasa ya. Tau2 udah bedug aja. Ngabuburit nya jadi makin tau budaya negeri sendiri
ReplyDeleteYaah.. Pas ke Solo saya enggak sempet mampir ke De Tjolomadue. Hanya mampir di Keraton Solo dan keliling di sekitarannya.
ReplyDeletePuasa begini memang kalau liburan yang tipis-tipis aja yg enggak menguras tenaga. Apalagi sama anak-anak.
aku hampir tiap bulan ke Solo, tapi belum pernah ke Keraton lho mba...
ReplyDeleteapalagi ke Tjolomadoe...hehehe...
Harus diagendakan nih keknya :)
Akutu liat ini jadi ingat penyesalan gak mampir ke Colomadu pas ke Solo tahun lalu. Padahal jarang2 bisa ke Solo sekeluarga. Tertarik banget dengan pabrik gula zaman baheula bukan cuma karena instagenic tapi pengen tau bagaimana prosesnya saat mesin belum secanggih sekarang
ReplyDeleteAku ke keraton Solo jaman anak-anak masih SD, hihii...udah lama banget yo mbak. Kalo ke Tjolomadu sih baru akhir tahun kemarin. BAreng keluarga suami setelah nginap di Selo
ReplyDeleteNah iya..aku juga sudah lamaaaa banget nggak ke Keraton Solo nih. Jadi terinspirasi deh untuk sowan napak tilas leluhur nih..hehe..
DeleteJalan-jalan saat bulan puasa itu juga asik kok. Malah ngirit jajan, hahhaa
DeleteAku pernah ke tempat wisata saat puasa, tapi kami memilih di pemandian Tlatar. Tempatnya adem, main air sampai lama karena airnya dingin, qiqiii
liburan tipis tipis kalau ala saya sama keluarga pergi tempat wisata yang agak jauhan dari rumah yang bisa pulang pergi, berkesan banget biasanya, trus ga sabar weekend selanjutnya mau pergi kemana lagi
ReplyDeleteWaaa senengnya bisa liburan sekeluarga seperti ini sama anak anak pula.. Seru banget ya bun
ReplyDeleteViviiiiiii udah tinggi sekaliiiii. Sama ya Budhe tingginya. Aku ini baru aja beberapa hari ngerasain ga ada anak-anak di rumah udah kangen banget. Gimana kalau anakku nanti mondok ya? Huhuhu
ReplyDeleteAku nyari foto2 yg ada ayah kok nggak ada? Ayahnua diajak jalan2 juga kan?
ReplyDeleteBetul banget tuh..dg adanya tol, jarak tempuh menjadi sangat terpangkas..jadi lebih lama waktu untuk pikniknya..hehe.. Jo lali kulineran Solo di malam hari ya...maknyuuuss...
ReplyDeleteBanyaj wisata yang free itu sangat membantu sekali ketika jalan2 akhir bukan yaa mba.. saya sering ajak anak2 ke taman2 yang free di Bandung.. teteo happy dan gak nguras dompet
ReplyDeleteKlo aku misah LDR sama anak, ga tau kuat ga ya.. hahaha..
ReplyDeleteApik yw mbak tjolomadu, sukak banget sama bangunanya meskioun udh renov tp tetep cantik dan makin instagramable. Diorama museumnya juga lengkap
ReplyDeletePiknik tipis tapi berkualitas mba...sy pun klo ngajak anak2 jalan seputaran jakarta aja yg tipis2 d dompet ongkosnya heheh
ReplyDeleteSaya pernah ke Keraton Solo kala kelas 6 SD bareng rombongan keluarga kantor bapak di PJKA. Enak bisa segerbong yang dipesan khusus. Kami ke Keraton Surakarta yang adem bagian dalamnya padahal di luar panas bagi orang Bandung yang terbiasa dengan udara sejuk.
ReplyDeleteSuka berada di sana, rasanya istimewa bisa melihat bangunan bersejarah.
Semoga suatu saat nanti saya dan keluarga bisa ke sana lagi. Setuju banget agar anak kenal kehidupan sejarah masa lampau agar jadi generasi milenial yang tidak lupa akar
Sebagai orang yang lahir di Solo, aku malah belum pernah ke Keraton Solo. Kalo ke Keraton Yogya, udah pernah.
ReplyDeleteLiburan tipis-tipis berfaedah banget ya mba Uniek, anak-anak happy sekaligus mengenal budaya juga. Btw Keraton Solo termasuk destinasi impian ku lho hehe tapi sampai saat ini belum kesampaian.
ReplyDeletePabrik Tjolomadoe ini legend banget. Belum pernah ke sana dan pengin banget heuheu.
ReplyDeleteMenyenangkan bisa jalan ke Solo ya mbak, apalagi pabrik gula ini sangat terkenal di Solo bahkan jadi situs perkembangan kota Solo. Btw anak mbak uniek mirip ya alias copas banget hehe.
ReplyDeletekucingan itu maksudnya nasi kucing kah mba? asik banget acara ngabuburitnya jadi nambah ilmu ya dek, meskipun puasa tetap semangat ^^
ReplyDeleteHepinya sekeluarga mbk yang barusan jalan2 ke Solo. Apalagi ada si Kakak yg pulang dari asrama pendidikan.
ReplyDeleteLihat foto2 levelnya, jadi pengin dolan juga kesana menjelajah destinasi Solo
Wah aku waktu ke Solo gak sempat mampir ke Tjolomadu nih mbak, padahal kan bisa lihat dari dekat pabrik gula ya.
ReplyDeleteDi Pasar Klewer belanja apa mbak? :)
Belanja batik, Tante...
DeleteDari Semarangke Solo padahal deket ya kalau aku mau mampir jalan-jalan ke sana mudah-mudahan sempat nanti
ReplyDeleteWah jd kangen Solo.. Pengen eksplor lagi ke sana masih banyak yg belum.dikunjungi nih..
ReplyDeleteKemarin juga terassaa banget waktu ditinggal kaka ikut Tahfiz Camp 3 hari 2 malam menginap di sekolah...Dan mendadak mello, "Anak-anak kok sudah besar yaa..."
ReplyDeleteMemang sepi kalau gak ada salah satu anggota keluarga...asa ada yang kurang.
Kami memang lebih betah di rumah, kak...
Paling keluar rumah kalau ada undangan atau belanja mingguan.
Uda jarang banget main ke Taman kota atau perpus.
Dan kalau ke Solo, wajib banget mengunjungi keraton.
DeleteKarena tempatnya yang iconic.
Wisata edukasi bersama anak-anak...
Anak-anakku tuh udah minta jalan-jalan, tapi ayahnya belum libur. Maklum buruh kapal, jatah liburnya dikit. Tp rencananya sih, libur nantikan mau ke Posong. Anak2ku emang mirip sama aku, lebih seneng piknik di alam gitu
ReplyDeleteLibur lebaran nanti anak-anakku udah request mau ke pantai di GunKid trus ke hutan pinus. Yo wes lah, mumpung liburan dituruti aja, hihi. SEmoga ayahnya bisa cuti
DeleteRencana mau ke ragunan abis lebaran mbak , sebab udah lama gak lihat kebun binatang katanya hihi terakhir mereka ke kebun binatang Melaka, abis itu ga pernah lagi jalan liat binatang. Kayaknya ragunan tempat yang tepat didatangi.
ReplyDeleteWah asyik ke Solo. Pengen juga ke Solo liat keraton sama bekas pabrik gula yang hits itu mbak.
ReplyDeleteKmrn terakir ke Solo cuma numpang lewat dan makan aja blm bener2 jelajah Solo :D
Wah aku pengen ke dua destinasi ini mbak, sama museum Tumurun itu, semoga liburan ini bisa ajak bocah2 piknik ke Solo ya
ReplyDeleteSeru yaa Kak Vivi piknik, kapan ya piknik lagi kayak ke Purwokerto seru banget rame-rame..kemana lagi ya kitaa
ReplyDeleteKalau ke Solo nanti aku juga pengen ah ke Keraton dan Tjolomadu. Udah beberapa kali sampai Solo tapi nggak pernah piknik piknik hiks.
ReplyDeleteKalau saya mah ini sudah bukan tipis-tipis
ReplyDeleteSudah termasuk liburan mewah
Efek saya jarang kemana mana kayaknya haha
wah mba uniek sama kaya aku, aku juga sukanya wisata sejarah. Beberapa kali lewat tol Tjoloemadu jd penasaran deh dgn pabrik gulanya. Kalo ke pabrik gula tjolomadoenya masih jauh ga sih mba dr exi tol hehe
ReplyDeleteAssiikk liburan bersama keluarga. Aku pernah tinggal di Solo waktu kecil, hanya baru pernah ke Kraton. Tapi uda lupa juga dulu bentuknya seperti apa. Jadi pengen liburan ke Solo, sambil nengok keluarga yag ada di sana :)
ReplyDeleteAq 2x ke keraton solo, tapi masih pengen lagi ke sana. Klo De tjolomadu belum pernah. Kapan2 ke sana ah sama anak-anak.
ReplyDeleteSolo adalah tempat favorit kabur dari rutinitas di Semarang. Dan banyak tempat oke di Solo yg bisa dijelajahi ya Mba. Kapan2 mau ke Tjolomadoe ah, belum kesampaian terus
ReplyDeleteMbak, si kakak mondoknya dimana ya? Tingkat smp berarti ya? Kalau mondok pas sma bisa nggak sih? Eh komennya kok ttg ini. Hahaha
ReplyDeleteHahahaa....salfok yaaa.. Mondok mah bisa mulai dari SD hingga SMA. Tergantung kapan bocahnya siap dan kapan ortunya ridho utk melepas anak2nya menuntut ilmu agama nun jauh dari rumah.
Deleteaku nggak liburan kemana-mana mbak, sepertinya mau staycation aja biar anakku ga bosen di Bandung mulu :)
ReplyDeleteLiburan akhir bulan gini seru ya bisa liburan bareng anak2 apalagi liburannya ke tempat yang ada nilai edukasi nya dan nggak harus macet2an.
ReplyDeletebulan ini bnyk tgl merah nya ya mba, libur sekolah jg . wah asik jalan2 ke keraton , aku aja yg orng solo blum smpet ke de colomadu itu mba haha XD bgus ya buat poto2
ReplyDeleteDengan anakku, biasanya anakku tidak peduli mau pergi ke mana-mana, yang penting pergi jalan-jalan naik mobil. Kadang-kadang diajakin naik bis kota atau naik kereta commuter aja sudah seneng banget. Umurnya masih 4 tahun, by the way. :)
ReplyDeleteHahahaa... lah kalau umur 4 tahun memang destinasi tidak penting. Yang penting hepi aja mba. :)
DeleteUdah lama banget ga ke Solo, baru ngeh kalau udah 5 tahun ga ke sana. Seneng si kalau liburan ke sana karena serba murah dan lingkungannya tenang. Jadi pengen liburan ke Solo lagi :D
ReplyDeleteasiknya jalan-jalan sama anak gadis nih berasa jalan sama temen sendiri ya mba. anak ku masih kecil jadi belum bisa diajak jalan-jalan begini nih.
ReplyDeleteingin banget aku tuh ke Solo, semoga segera bisa mampir ke sana hehe
ReplyDeleteSenang yaa bisa jalan-jalan sambil belajar banyak tentang kebudayaan daerah. Kalau jalan-jalan ke Keraton gitu biasanya ada tour guidenya nggak mbak?
ReplyDeleteEsensi liburan kan menghabiskan waktu dengan orang - orang tercinta. Good thing you manage to do so
ReplyDeleteAku belum pernah ke dua tempat ini. Tempat wisata yg perlu juga dikunjungi nih kalo pas lagi vacation atau traveling ke Solo. Tempat sejarah soalnya
ReplyDeleteWah perlu nih ke The Tjolomadoe. Aku baru pernah lewat doang. Terakhir mengunjungi pabrik gula waktu kuliah hihi. Pasti jadi nostalgia lagi :))
ReplyDeleteLibur tipis-tipisnya penub makna mba. Bisa edukasi sekaligus sama enak tentang sejarah keraton Solo. Btw ku belum pernah mampir ke Solo
ReplyDeleteseru sekali ya jalan-jalan sama anak-anaknya mbak apalagi bisa sekaligus belajar sejarah seperti ini
ReplyDeleteAku jadi kangen maen lagi Ke Solo nih :) Terus keingetan juga kalau venue wsiata di Bandung belum semuanya aku jelajahin hihi
ReplyDeleteaku belom kesampean ke solo nih mba. asik banget ya disanaa, main sambil belajar hehe
ReplyDeleteliburannya seru ya, aku belum pernah ke Solo Mbk jadi pengen ikutan liburan nih hehe... seru ya sekaligus edukasi buat anak-anak
ReplyDeletePadahal yo, kalau pas anak2 sibuk sekolah & lihat IG, rasanya tu pengin kesitu kesitu kesitu kalau pas liburan. Begitu liburan langsung ngeblank. Wkwkwkwk. Aku belum pernah ke tjolomadoe padahal pas liburan sama2 anak2 lewat Solo. Nah, kaaaan.....
ReplyDelete