hot plate murah Batur Creative Logam
Adakah yang pernah mengalami kejadian susahnya mengajak anak makan sayur?
Ibuuu...kok sayurnya pahit ya?
Begitulah yang pernah Ibu alami saat bersantap bersama dengan Adek. Ceritanya lagi makan bareng di meja makan dengan hidangan ca sawi dan ayam goreng.
Apakah benar ya mom & dad kalau sayur itu pahit?
Ternyata antioksidan yang tinggi dalam sayuran bisa menyebabkan sensasi rasa pahit. Kandungan glucopyranosides, salicin, flavonoid, dan polifenol adalah nutrisi yang menambah rasa pahit meskipun manfaatnya bagi kesehatan tak diragukan lagi. (sumber : liputan6.com)
Jadi dilema dong yaaaa... penginnya anak sehat, segala macam mau dimakan, termasuk buah dan sayur. Tapi gimana dong kalau kondisinya begini? Kalau orang dewasa sih bisa perlahan-lahan membiasakan diri dengan pemahaman bahwa sayur yang pahit itu tinggi khasiatnya bagi kesehatan.
Kalau untuk anak-anak tidak bisa sesederhana itu kan ya?
Sebagian sayuran memiliki cita rasa pahit dan cenderung hambar. Jika disajikan apa adanya saja terkadang memang bikin anak enggak napsu makan. Nah, giliran disajikan ayam goreng atau hidangan lain yang rasanya super gurih, kenapa mereka lebih tertarik?
Kita sadari ataupun tidak, pembiasaan dari orang tua juga berpengaruh terhadap pola konsumsi sayur pada anak. Terkadang karena susahnya anak menerima asupan sayur, orang tua lebih memilih untuk menuruti kemauan anak saja. Daripada nggak makan ye kaaannn...
Ibu ketemu dengan salah satu artikel bagus di hellosehat.com nih yang membahas tips dan trik agar anak suka makan sayur. Apa saja tuh?
Pengenalan beraneka ragam sayur tentunya tidak lepas dari peran orang tua saat menyajikannya kepada anak-anak. Sejak kecil perlu diperkenalkan aneka jenis sayuran, mulai dari yang berwarna hijau, orange, putih dan lain-lain.
Rasa penasaran pasti akan muncul di benak mereka. Secara kodrati seorang bocah akan menanyakan apa saja kepada orang tuanya. Jangan lekas lelah menjawab pertanyaan mereka ya mom & dad.
Menyiapkan makanan ini ada beberapa tahapan. Bisa saja diajak berbelanja, atau diajak menata sayuran di kulkas, atau bahkan diajak memasak.
Membiasakan anak makan sayur memang tidak bisa dalam sekejap saja kita lakukan. Perlu bertahap dan perlu dampingan berbagai jenis makanan.
Kan tidak mungkin ya tiba-tiba kita hidangkan sepiring penuh brokoli rebus kepada si kecil. Mana dia mauuu... Ibu aja kadang juga tidak selera kalau harus menghabiskan satu jenis sayuran dalam sekali lahap.
Tetap sediakan makanan kesukaan si kecil dan tambahkan aneka sayuran dengan warna menarik untuk permulaan. Secara bertahap anak akan terbiasa dengan hal ini.
Kalau nggak mau makan sayur ntar kulitnya jelek lhoooo...
Hayooo...adakah mom & dad yang mengatakan hal ini kepada putra-putrinya?
Meski khasiat sayur bagi tubuh sangat baik, tetap saja penyampaian secara mengintimidasi model di atas kurang efektif. Anak mungkin malah akan memiliki ingatan yang buruk akan sayuran gara-gara ditakut-takuti seperti ini.
Saat si kecil masih menolak sayuran yang kita hidangkan, sebaiknya mom & dad tidak melakukan paksaan. Ntar malah kejadian ribut dengan anak ya gara-gara memaksa makan sayur. Alhasil, sesi makan yang harusnya riang gembira menjadi hal yang tidak menyenangkan dalam ingatan anak.
Nggak mau dong ya hal ini kejadian pada anak kita?
Ayooo... jangan menyerah, coba lagiiii...
Saat kita memberikan semangat kepada anak-anak untuk pantang menyerah saat berlomba atau sedang mencoba sesuatu, begitu juga yang seharusnya orang tua lakukan. Ketika potongan wortel ditolak oleh buah hati tersayang, masih ada ratusan purnama lagi yang bisa kita andalkan untuk mencoba membuatnya suka pada wortel.
Ada banyak cara atau trik yang bisa kita lakukan agar si kecil suka sayur. Menghidangkannya dengan cara yang tidak biasa, atau mengolahnya menjadi masakan yang menarik. Memang sih, untuk ibu yang tidak mahir masak seperti si Ibu ini, PRnya lumayan memusingkan yaaaaa 😉
Namun, demi anak, apa sih yang ga bakalan kita coba?
Keukeuh mengajarkan makan sayur, tapi mom & dad malah tidak makan sayur?
Ada satu peribahasa dalam Bahasa Jawa yang berbunyi : ing ngarsa sung tuladha. Artinya di depan memberikan contoh. Yes, demikian juga halnya dalam hal makan sayur ini. Gimana Kakak dan Adek bisa suka sayur kalau Ibu ogah-ogahan makan sayur? Ye kaaannn...
Alhamdulillah, selama ini Ayah dan Ibu gemar sekali makan sayur. Jadi Kakak dan Adek selalu melihat orang tuanya menyantap hidangan lengkap dengan menu sayur di dalamnya.
Meski tidak terlalu expert dalam urusan dapur, Ibu senang sekali nyobain berbagai menu baru ataupun cara-cara yang berbeda dalam menyajikan makanan.
Ini nih salah satu contohnya :
Sudah lama banget Ibu pengin nyobain menghidangkan makanan dengan media hot plate. Masakannya sih biasa, tapi kalau dihidangkan secara tidak biasa plus bumbu cinta, masak sih anak-anak ga bakalan suka? 😉
Cuma awalnya agak bingung nih, kemana harus cari orang yang jual hot plate. Jarang nyambangin toko-toko peralatan rumah tangga sih. Biasanya juga yang ada piring-piring biasa.
Seneng banget ketika tau ada yang jual hot plate murah. Coba deh searching aja Batur Creative, ntar bakalan nemu berbagai model hot plate yang kece-kece.
Untuk kebutuhan di rumah, Ibu pilih yang hot plate bulat seperti ini :
Tadinya pengin pilih yang bentuk ayam. Tapi setelah Ibu pikir-pikir lagi, ntar kalau pas pengin menyajikan semacam pizza gitu, kan lebih oke di hot plate yang bulat ya?
Hedeehhh gayaaa banget mau bikin pizza 😃
Baiklah.... untuk Ibu yang ga begitu gape masak, ada sedikit masalah saat mencoba menghidangkan buncis ke si Adek. Suka ngeluh tuh dia, bilang yang buncisnya alot lah, ketinggalan seratnya lah, ga enak laaahh... Huhuuu..... padahal kan seger tuh Dek si buncis.
Begitu hot plate yang Ibu pesan datang, maka yang pertama kali Ibu pikirkan adalah bagaimana cara mengeksekusi hidangan biasa menjadi tidak biasa.
Yesss... saat kapan hari daging sapi sedang banyak-banyaknya stok di rumah, Ibu nyobain bikin bistik sapi campur dengan buncis. Bumbunya asal aja sih, nyontek dari berbagai web dan dikombinasikan dengan kesukaan si kecil.
Nah, satu hal yang perlu dipikirkan, ketika menyajikan di atas hot plate, masak sih hanya menggunakan nasi putih biasa.
Berbekal imajinasi yang tak seberapa dan kemampuan masak yang masih cetek banget, akhirnya Ibu putuskan untuk mengolah nasi putih dahulu dengan menumisnya barengan bawang putih dan bawang bombay. Diiris-iris halus saja saat menumis.
Oya, Ibu tidak menggunakan minyak goreng saat menumis, namun menggunakan margarin. Rasa nasinya jadi lebih gurih deh.
Boleh percaya boleh tidak, Adek senang sekali saat melihat hidangan yang Ibu sajikan ini. Makannya jadi lahap loh. Tak ada lagi acara ngerumpiin si buncis yang tidak punya salah apa-apa itu. 😄
Acara makan sayur yang biasanya penuh perjuangan jadi terasa ringan. Bahkan Adek sudah rekues masakan berikutnya lagi untuk dihidangkan menggunakan hot plate.
Alamaaaakk... Ibu langsung keringat dingin deh saat mendengarkan permintaan Adek itu. Tapi tak apalah, kalau nggak gitu kan Ibu jadi tidak turun gunung saba dapur. 😂😂
Mom & dad ada usulan kira-kira masak apa lagi yang gampang yang bisa dihidangkan dengan hot plate? Siapa tau bisa jadi ide Ibu nih untuk acara masak-masak batch berikutnya. Tingkiuuuu... jangan lupa bagi sarannya ya di kolom komen.
Adakah yang pernah mengalami kejadian susahnya mengajak anak makan sayur?
Ibuuu...kok sayurnya pahit ya?
Begitulah yang pernah Ibu alami saat bersantap bersama dengan Adek. Ceritanya lagi makan bareng di meja makan dengan hidangan ca sawi dan ayam goreng.
Apakah benar ya mom & dad kalau sayur itu pahit?
Ternyata antioksidan yang tinggi dalam sayuran bisa menyebabkan sensasi rasa pahit. Kandungan glucopyranosides, salicin, flavonoid, dan polifenol adalah nutrisi yang menambah rasa pahit meskipun manfaatnya bagi kesehatan tak diragukan lagi. (sumber : liputan6.com)
Jadi dilema dong yaaaa... penginnya anak sehat, segala macam mau dimakan, termasuk buah dan sayur. Tapi gimana dong kalau kondisinya begini? Kalau orang dewasa sih bisa perlahan-lahan membiasakan diri dengan pemahaman bahwa sayur yang pahit itu tinggi khasiatnya bagi kesehatan.
Kalau untuk anak-anak tidak bisa sesederhana itu kan ya?
Sebagian sayuran memiliki cita rasa pahit dan cenderung hambar. Jika disajikan apa adanya saja terkadang memang bikin anak enggak napsu makan. Nah, giliran disajikan ayam goreng atau hidangan lain yang rasanya super gurih, kenapa mereka lebih tertarik?
Kita sadari ataupun tidak, pembiasaan dari orang tua juga berpengaruh terhadap pola konsumsi sayur pada anak. Terkadang karena susahnya anak menerima asupan sayur, orang tua lebih memilih untuk menuruti kemauan anak saja. Daripada nggak makan ye kaaannn...
Ibu ketemu dengan salah satu artikel bagus di hellosehat.com nih yang membahas tips dan trik agar anak suka makan sayur. Apa saja tuh?
5 Tips Agar Anak Suka Makan Sayur
1. Ajak Anak Menyiapkan Makanan
Pengenalan beraneka ragam sayur tentunya tidak lepas dari peran orang tua saat menyajikannya kepada anak-anak. Sejak kecil perlu diperkenalkan aneka jenis sayuran, mulai dari yang berwarna hijau, orange, putih dan lain-lain.
Rasa penasaran pasti akan muncul di benak mereka. Secara kodrati seorang bocah akan menanyakan apa saja kepada orang tuanya. Jangan lekas lelah menjawab pertanyaan mereka ya mom & dad.
Menyiapkan makanan ini ada beberapa tahapan. Bisa saja diajak berbelanja, atau diajak menata sayuran di kulkas, atau bahkan diajak memasak.
2. Sediakan Beragam Makanan Sejak Kecil
Membiasakan anak makan sayur memang tidak bisa dalam sekejap saja kita lakukan. Perlu bertahap dan perlu dampingan berbagai jenis makanan.
Kan tidak mungkin ya tiba-tiba kita hidangkan sepiring penuh brokoli rebus kepada si kecil. Mana dia mauuu... Ibu aja kadang juga tidak selera kalau harus menghabiskan satu jenis sayuran dalam sekali lahap.
Tetap sediakan makanan kesukaan si kecil dan tambahkan aneka sayuran dengan warna menarik untuk permulaan. Secara bertahap anak akan terbiasa dengan hal ini.
3. Tidak Melakukan Pemaksaan Saat Makan
Kalau nggak mau makan sayur ntar kulitnya jelek lhoooo...
Hayooo...adakah mom & dad yang mengatakan hal ini kepada putra-putrinya?
Meski khasiat sayur bagi tubuh sangat baik, tetap saja penyampaian secara mengintimidasi model di atas kurang efektif. Anak mungkin malah akan memiliki ingatan yang buruk akan sayuran gara-gara ditakut-takuti seperti ini.
Saat si kecil masih menolak sayuran yang kita hidangkan, sebaiknya mom & dad tidak melakukan paksaan. Ntar malah kejadian ribut dengan anak ya gara-gara memaksa makan sayur. Alhasil, sesi makan yang harusnya riang gembira menjadi hal yang tidak menyenangkan dalam ingatan anak.
Nggak mau dong ya hal ini kejadian pada anak kita?
4. Pantang Menyerah Menyajikan Sayuran kepada Anak
Ayooo... jangan menyerah, coba lagiiii...
Saat kita memberikan semangat kepada anak-anak untuk pantang menyerah saat berlomba atau sedang mencoba sesuatu, begitu juga yang seharusnya orang tua lakukan. Ketika potongan wortel ditolak oleh buah hati tersayang, masih ada ratusan purnama lagi yang bisa kita andalkan untuk mencoba membuatnya suka pada wortel.
Ada banyak cara atau trik yang bisa kita lakukan agar si kecil suka sayur. Menghidangkannya dengan cara yang tidak biasa, atau mengolahnya menjadi masakan yang menarik. Memang sih, untuk ibu yang tidak mahir masak seperti si Ibu ini, PRnya lumayan memusingkan yaaaaa 😉
Namun, demi anak, apa sih yang ga bakalan kita coba?
5. Memberikan Contoh Makan Sayur
Keukeuh mengajarkan makan sayur, tapi mom & dad malah tidak makan sayur?
Ada satu peribahasa dalam Bahasa Jawa yang berbunyi : ing ngarsa sung tuladha. Artinya di depan memberikan contoh. Yes, demikian juga halnya dalam hal makan sayur ini. Gimana Kakak dan Adek bisa suka sayur kalau Ibu ogah-ogahan makan sayur? Ye kaaannn...
Alhamdulillah, selama ini Ayah dan Ibu gemar sekali makan sayur. Jadi Kakak dan Adek selalu melihat orang tuanya menyantap hidangan lengkap dengan menu sayur di dalamnya.
Menu Hot Plate : Sajikan Sayuran dengan Cara yang Berbeda
Meski tidak terlalu expert dalam urusan dapur, Ibu senang sekali nyobain berbagai menu baru ataupun cara-cara yang berbeda dalam menyajikan makanan.
Ini nih salah satu contohnya :
Sudah lama banget Ibu pengin nyobain menghidangkan makanan dengan media hot plate. Masakannya sih biasa, tapi kalau dihidangkan secara tidak biasa plus bumbu cinta, masak sih anak-anak ga bakalan suka? 😉
Cuma awalnya agak bingung nih, kemana harus cari orang yang jual hot plate. Jarang nyambangin toko-toko peralatan rumah tangga sih. Biasanya juga yang ada piring-piring biasa.
Seneng banget ketika tau ada yang jual hot plate murah. Coba deh searching aja Batur Creative, ntar bakalan nemu berbagai model hot plate yang kece-kece.
Untuk kebutuhan di rumah, Ibu pilih yang hot plate bulat seperti ini :
Hot Plate dari Batur Creative Logam, bajanya tebal dan kuat 👍👌 |
Tadinya pengin pilih yang bentuk ayam. Tapi setelah Ibu pikir-pikir lagi, ntar kalau pas pengin menyajikan semacam pizza gitu, kan lebih oke di hot plate yang bulat ya?
Hedeehhh gayaaa banget mau bikin pizza 😃
Baiklah.... untuk Ibu yang ga begitu gape masak, ada sedikit masalah saat mencoba menghidangkan buncis ke si Adek. Suka ngeluh tuh dia, bilang yang buncisnya alot lah, ketinggalan seratnya lah, ga enak laaahh... Huhuuu..... padahal kan seger tuh Dek si buncis.
Begitu hot plate yang Ibu pesan datang, maka yang pertama kali Ibu pikirkan adalah bagaimana cara mengeksekusi hidangan biasa menjadi tidak biasa.
Yesss... saat kapan hari daging sapi sedang banyak-banyaknya stok di rumah, Ibu nyobain bikin bistik sapi campur dengan buncis. Bumbunya asal aja sih, nyontek dari berbagai web dan dikombinasikan dengan kesukaan si kecil.
Nah, satu hal yang perlu dipikirkan, ketika menyajikan di atas hot plate, masak sih hanya menggunakan nasi putih biasa.
Berbekal imajinasi yang tak seberapa dan kemampuan masak yang masih cetek banget, akhirnya Ibu putuskan untuk mengolah nasi putih dahulu dengan menumisnya barengan bawang putih dan bawang bombay. Diiris-iris halus saja saat menumis.
Oya, Ibu tidak menggunakan minyak goreng saat menumis, namun menggunakan margarin. Rasa nasinya jadi lebih gurih deh.
Boleh percaya boleh tidak, Adek senang sekali saat melihat hidangan yang Ibu sajikan ini. Makannya jadi lahap loh. Tak ada lagi acara ngerumpiin si buncis yang tidak punya salah apa-apa itu. 😄
Acara makan sayur yang biasanya penuh perjuangan jadi terasa ringan. Bahkan Adek sudah rekues masakan berikutnya lagi untuk dihidangkan menggunakan hot plate.
Alamaaaakk... Ibu langsung keringat dingin deh saat mendengarkan permintaan Adek itu. Tapi tak apalah, kalau nggak gitu kan Ibu jadi tidak turun gunung saba dapur. 😂😂
Mom & dad ada usulan kira-kira masak apa lagi yang gampang yang bisa dihidangkan dengan hot plate? Siapa tau bisa jadi ide Ibu nih untuk acara masak-masak batch berikutnya. Tingkiuuuu... jangan lupa bagi sarannya ya di kolom komen.
Bikin steak pakai batur logam ini kaya enak ya mba.. dikasih sayuran yg banyak kaya wortel, jagung, buncis, brokoli. Nyaaam..
ReplyDeleteanak anakku segala macam sayuran yang ada di sop dan sayur asem doyan semua, tapi di luar itu susah banget kalo disuruh nyoba. Mungkin emaknya juga kurang tlaten kali ya...
ReplyDeletewah Faris bakalan dimasakin trus sama ibu di rumah nih. Aku ya mau juga dimasakin sama mbak Uniek.
ReplyDeleteBiar aku rajin masak harus punya hot plate juga kayanya ya :-D
Wah tips nya keren...apalagi resep penyajian buncis dgn hotplate ini.. izin nyontek ya...
ReplyDeleteSyukurlaah, anak saya malah suka makan sayur, tapi malah sebaliknya susah makan daging XD keknya kudu punya hot plate juga biar masakan bisa enak gitu ya :)
ReplyDeletemkasi infonya yah k
ReplyDeleteSalut..harus kreatif ya kita jadi ibu sebisa mungkin mengusahakan anak makan sayur.
ReplyDeleteAh hotplate lagi
ReplyDeletekujadi pengen beli.
Satu lagi, Bu. Pakai metode NLP. Tiap pagi siang sore (malam mau tidur), anak terus-menerus diberikan kata-kata positif tentang sayur. Saya dapat tips ini dari salah seorang blogger juga. Anaknya benci sayuran, eh setelah beberapa bulan dihembuskan kalimat-kalimat yang mungkin kesannya kayak hipnotis/hipnoterapi, sekarang anaknya malah maniak sayuran. hehe. Barangkali bisa dicoba Bu :)
ReplyDeleteAsik nih bocah renyah bakalan dimasakin terus sama bundanya wkkwkw
ReplyDeleteMba Uniek ih pamer hotplate yang kece begitu kan aku jadi pengen juga punya atu.
Enak ya mba kalo ada gituan masak-masak jadi serba masih segar dan anget.
TIpsnya makasih ya Mba uniek, aku juga kurang suka sayur makana kerempeng begini wkwkwk sekarang harus berubah ah, gizi harus cukup dan seimbang biar ntar anaknya sehat.
bener nih nyajiin sayur ke anak emang agak tricky, harus disajikan dengan tampilan yang enak dan cantik supaya anak tergoda hehe
ReplyDeleteAku sejak kecil suah selalu mencoba memperkenalkan anak dengan makanan sayuran nih mba. Dan hingga kini masih maksa anak makan sayuran. Makasih sudah mengingatkan ya mba. Hotplatenya bagus banget :)
ReplyDeleteAnak-anak bunda semua pada suka makan sayuran, sekalipun sayuran yang terasa agak pahit, misalnya tumisan daun pepaya. Tapiii...para cucu agak kurang suka sayuran, apalagi cucu paling bontot paling gak suka sayuran apalagi sayur yang pake daun bawang. Alhasil setelah nyobain sayur bayam, sampai sekarang ya, sukanya sayur baya thok.
ReplyDeleteNaksir hot platenya!!!!
ReplyDeletePonakanku nih pada kurang suka sayur. Gara2nya Mbakku gak biasain makan sayur dan nuruti maunya anak. Kalau sama aku kadang kukasih sayur kaya bayam atau wortel
Anak-anakku juga susah makan sayur mbak. Sering banget udah cape-cape masakain eh yg diambil cuma kuahnya aja.
ReplyDeleteAlhamdulillah anak-anakku suka sayuran, sejak mereka MPASI memang sudah dikenalkan dengan sayuran, beragam sayuran mereka coba unyek-unyek dan makan, hehehe akhirnya suka deh dengan sayuran sampai besar
ReplyDeleteWahh..mantap nih..aku selalu pingin punya hotplate di rumah biar masakan hangat sellau pas dihidangkan
ReplyDeleteWah ini anakku banget kalo ada sayur pasti langsung masuk tong sampah, suka pusing sendiri jadi aku akalin aja bikin naget sayuran
ReplyDeleteMemang susah deh nyuruh anak makan sayur. Katanya rasanya pahit. Hadeuuh.. gak tau lagi harus gimana.
ReplyDeletePuriku Yasmin suka sayur tapi masih suka pilih-pilih.
ReplyDeleteFavoritnya adalah tumis kangkung.
Selain itu, well, agak butuh usaha agar Yasmin mau menyantapnya.
Mungkin salah aku juga, yang kurang mengenalkan banyak varian sayur waktu Yasmin balita.
Aku mauuuu deh make hot plate di rumah. But you are right..we should not give up when it comes to ensuring the kids to eat healthy food
ReplyDeleteYang nomer 1 itu nggak pernah deh. Soalnya kan aku masaknya kalo anak pas lagi sekolah, itu pun kalo aku pas masak hahhaha. Kalau weekend, malas lah masak. Btw, hotplate-nya kok lucu ya, ada yang bulet gitu.
ReplyDeleteMasakan andalan agar anakku makan sayur ya bikin orak-arik, bihun goreng, kalau nggak ya bola-bola sayur, Mbak. Wis pokoke, andalan banget lah daripada puyeng.
ReplyDeleteSyiipp!
ReplyDeleteKece banget sarannya...
Kayaknya yang salah mmang di aku-nya deeh...suka mlempem duluan kalau anak-anak udah kekeuh gak mau makan sayur.
"Iya deeh...mama ganti nugget"
Hiiiks~
Super mama emang kreatif yah :)
ReplyDeleteanakku juga susah banget disuruh makan sayur nih. Mama harus kreatif dan pantang menyerah menghadapi anak yang gak suka sayuran yaa :)
ReplyDeleteAku juga suka banget nih sama hotplate dr Batur Creative.udah ta pake nyoba macam2 sekarang
ReplyDeleteAlhamdulillah anakku suka banget sayuran, apalagi sayuran mentah di lalap dan salad.
ReplyDeleteSayuran yang dimasak juga beberapanya jadi favorit. Nah, berasa dapet ide nih, aku mau masak yang kayak mba Uniek bikin, lezat pastinya.
Aku suka nyerah ngasi sayur ke si kakak :/ sekarang jd ga doyan sayur pdhl kecilnya tuh doyaaan huhu. Untung si adek msh suka sayur
ReplyDeletebener banget tips-nya.. saya sudah nyoba sejak anak pertama. kadang saya sambil googling atau baca buku yang mengulas tentang manfaat sayur juga. ya, soalnya si Mas ini lebih percaya internet atau buku daripada mamanya. hahaa..
ReplyDeletewahh semua tipsnya sangat bermanfaat banget, biasanya anak akan tertarik jika makanan tampak colorful seperti wortel, bayam, dll pasti akan jadi lebih mudah agar menyukai sayur :D
ReplyDelete