Bu, aku pengin nulis di blog.
Woowww... Ibu sempat terpana saat Adek ngomong seperti itu. Meskipun Ibu kerap ketak-ketik cantik di blog, nggak nyangka aja ternyata Adek juga pengin mengikuti aktivitas yang satu ini.
Gara-gara apa sih kok sampai Adek jadi pengin ngeblog gitu?
Ntar aku nulis pas kita jalan-jalan ya Bu.
Oalaahh... ternyata Adek pengin menceritakan kembali pengalamannya saat jalan-jalan sebelumnya. Salah satunya ya sesuai foto di atas tadi, saat mengunjungi Top Selfie, salah satu tempat wisata unggulan di Kragilan Magelang.
Thanks to internet lah, keinginan Adek untuk berbagi cerita dengan orang lain bisa terwujud. Pas banget nih dengan tema #ArisanBlogGandjelRel yang dilempar oleh Tante Dewi Rieka dan Tante Prananingrum seputar internet sehat. Dalam keseharian Kakak dan Adek memang sangat terbatas dalam mengakses internet. Pegang-pegang gadget hampir gak pernah. Ibu udah pasang muka garang aja kalau Kakak dan Adek udah mulai mengendap-endap mau pegang gadget 😂
Sebenarnya tidak ada yang salah sih dengan keberadaan internet. Paling tidak selama ini Ibu bisa mengandalkan internet saat mencari berbagai informasi bermanfaat tentang kesehatan, ketrampilan untuk anak, bahkan saat ada PR yang harus dikerjakan Kakak dan Adek. Kids jaman now gitu loh, tugas-tugasnya aja udah kudu browsing segala.
Tak masalah sebenarnya dengan semua itu, asalkan penggunaan internet oleh anak ada di dalam pengawasan orang tua. Tau nggak sebabnya? Itu loh, setiap kali kita buka web tertentu, kan ada saja tuh iklan yang mengundang untuk diklik. Kadang-kadang iklannya itu tidak pas untuk disaksikan oleh anak-anak. Padahal tau sendiri kan, anak-anak tuh rasa penasarannya tinggi sekali. Bisa berabe lah bila klik ini itu dan berlanjut masuk ke berbagai web yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Apalagi jika sudah masuk usia remaja seperti si Kakak. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh The Norton Online Living (sumber : familyeducation.com), 76% remaja usia 13 hingga 17 tahun di Amerika Serikat secara konstan bakalan otomatis mengakses media sosial (medsos) begitu terkoneksi dengan internet. Banyak manfaatnya sih sebenarnya mainan medsos ini. Anak bisa terhubung dengan saudara-saudaranya yang tinggal berjauhan, juga menemukan teman-temannya yang telah terpisah tempat.
Namun perlu diingat, anak seusia itu terkadang masih bias tentang pemahaman social security-nya. Dikira bergaul di medsos itu sama saja dengan bertegur sapa dengan handai taulan maupun tetangga. Padahal kan di medsos berseliweran berbagai orang asing yang semula tidak dikenal. Ketika si orang asing ini kemudian memberikan rasa nyaman untuk curhat, weewww... di situ lah bahaya mulai mengancam si buah hati. Ngeri ah mau nerusinnya.
Salah satu hal positif yang Ibu suka dari aktivitas dunia maya, terutama yang dilakukan Adek ya itu tadi : Ngeblog. Dengan bahasa sederhana ala anak-anak, Adek mencoba untuk menceritakan pengalamannya sehari-hari. Tentu saja untuk bocah masih kelas 2 SD, segala macam tanda baca dan menyambung kalimat masih dibantu Ibu. Setelah selesai ketak-ketik, biasanya Adek bakal minta tolong dibetulin kalau ada yang masih salah untuk titik, koma dan pemakaian huruf kapital.
Habis ini ngeblog lagi ya Dek. Itu, yang kapan hari main ke Museum Kereta Api di Ambarawa belum ditulis 😉 Ibu tunggu postingan berikutnya ya Deeeek.....
Gara-gara apa sih kok sampai Adek jadi pengin ngeblog gitu?
Ntar aku nulis pas kita jalan-jalan ya Bu.
Oalaahh... ternyata Adek pengin menceritakan kembali pengalamannya saat jalan-jalan sebelumnya. Salah satunya ya sesuai foto di atas tadi, saat mengunjungi Top Selfie, salah satu tempat wisata unggulan di Kragilan Magelang.
Thanks to internet lah, keinginan Adek untuk berbagi cerita dengan orang lain bisa terwujud. Pas banget nih dengan tema #ArisanBlogGandjelRel yang dilempar oleh Tante Dewi Rieka dan Tante Prananingrum seputar internet sehat. Dalam keseharian Kakak dan Adek memang sangat terbatas dalam mengakses internet. Pegang-pegang gadget hampir gak pernah. Ibu udah pasang muka garang aja kalau Kakak dan Adek udah mulai mengendap-endap mau pegang gadget 😂
Sebenarnya tidak ada yang salah sih dengan keberadaan internet. Paling tidak selama ini Ibu bisa mengandalkan internet saat mencari berbagai informasi bermanfaat tentang kesehatan, ketrampilan untuk anak, bahkan saat ada PR yang harus dikerjakan Kakak dan Adek. Kids jaman now gitu loh, tugas-tugasnya aja udah kudu browsing segala.
Tak masalah sebenarnya dengan semua itu, asalkan penggunaan internet oleh anak ada di dalam pengawasan orang tua. Tau nggak sebabnya? Itu loh, setiap kali kita buka web tertentu, kan ada saja tuh iklan yang mengundang untuk diklik. Kadang-kadang iklannya itu tidak pas untuk disaksikan oleh anak-anak. Padahal tau sendiri kan, anak-anak tuh rasa penasarannya tinggi sekali. Bisa berabe lah bila klik ini itu dan berlanjut masuk ke berbagai web yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Apalagi jika sudah masuk usia remaja seperti si Kakak. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh The Norton Online Living (sumber : familyeducation.com), 76% remaja usia 13 hingga 17 tahun di Amerika Serikat secara konstan bakalan otomatis mengakses media sosial (medsos) begitu terkoneksi dengan internet. Banyak manfaatnya sih sebenarnya mainan medsos ini. Anak bisa terhubung dengan saudara-saudaranya yang tinggal berjauhan, juga menemukan teman-temannya yang telah terpisah tempat.
Namun perlu diingat, anak seusia itu terkadang masih bias tentang pemahaman social security-nya. Dikira bergaul di medsos itu sama saja dengan bertegur sapa dengan handai taulan maupun tetangga. Padahal kan di medsos berseliweran berbagai orang asing yang semula tidak dikenal. Ketika si orang asing ini kemudian memberikan rasa nyaman untuk curhat, weewww... di situ lah bahaya mulai mengancam si buah hati. Ngeri ah mau nerusinnya.
Salah satu hal positif yang Ibu suka dari aktivitas dunia maya, terutama yang dilakukan Adek ya itu tadi : Ngeblog. Dengan bahasa sederhana ala anak-anak, Adek mencoba untuk menceritakan pengalamannya sehari-hari. Tentu saja untuk bocah masih kelas 2 SD, segala macam tanda baca dan menyambung kalimat masih dibantu Ibu. Setelah selesai ketak-ketik, biasanya Adek bakal minta tolong dibetulin kalau ada yang masih salah untuk titik, koma dan pemakaian huruf kapital.
Habis ini ngeblog lagi ya Dek. Itu, yang kapan hari main ke Museum Kereta Api di Ambarawa belum ditulis 😉 Ibu tunggu postingan berikutnya ya Deeeek.....
Ikut nunggu ibu postinganmu berikutnya ya deeek... 😘
ReplyDeleteWahahaha sama kaya THifa, tapi baru satu nih tulisannya di blog belum nbah lagi 😁
ReplyDeleteWah hebatnya mas faris udah mulai ngeblog. Yg semangat ya nulisnya
ReplyDeleteMas Faris meuni ganteng siiiy...ditunggu cerita jalan-jalannya ya Mas!
ReplyDeleteWah maju terus dan semangat ngeblognya ya dek faris 😊
ReplyDeleteWah gimana bun caranya biar anak suka nulis? kapan2 nulis tips ya bun, ditunggu.. makasih
ReplyDeleteAnak-anakku malah ga ada yg pengen ikutan mbok nya ngeblog2 gitu
ReplyDeletekece baget sih dek kamu ih :lopelope:
ReplyDeleteSemangat selalu calon penulis hebat...
ReplyDeletefoto yang pertama itu kereeeen banget
ReplyDeletewah keren si adek udah mulai suka nulis.....ayo dek semangat
ReplyDeleteFaris sudah punya blog ya Mbaaak, aaah senangnya. Faiz sudah saya ajak belajar nulis apa yang dialami di sekolah, tapi masih di bukunya dia dulu.
ReplyDeleteWaaah... bagus banget mbak, sedari kecil sudah kenal dengan dunia menulis. Ada tipsnya nggak mbak, kok bisa memancing ketertarikan anak untuk menulis?
ReplyDelete