Bu, kita puasa tuh buat apa sih?
Masih teringat 2 tahun lalu saat Adek belajar puasa. Buat anak kecil yang masih balita, tentunya jadi tanda tanya yang amat besar ya di dalam kepalanya : di rumah ada banyak makanan tapi kok ga boleh dimakan?
Lantas apa jawabnya?
Jujur saja sudah agak lupa sih sebenarnya waktu itu jawab apa. Mungkin dengan bujukan halus agar mengikuti ayah, ibu dan kakak sahur bareng. Memang ya kalau dipikir-pikir, belajar puasa itu warbiyasak banget buat anak kecil. Kudu bangun untuk makan pagi di jam mata masih berat banget untuk dibuka. Belum lagi kalau lapar dan haus. Yang ada sih sebagai orang tua hanya mampu membujuk dan menguatkan.
Baru setelah agak besaran dikit dan sudah mulai paham diajak bicara rada serius, si kecil belajar untuk berpikir bahwa berlapar-lapar di saat Ramadhan itu memiliki arti tersendiri.
Masih ingat gak sih sama lagunya Bimbo yang berjudul Ada Anak Bertanya pada Bapaknya? Hahaaa.. yang seumuran Ibu pasti pada tau lah ya. Tapi untuk anak-anak dan remaja abegeh kayaknya lebih pas deh kalau lihat video yang satu ini :
Kira-kira anak kekinian ada gak sih yang enggak kenal Dimas Beck? Uhukkss... Ibu aja gemezz loh liat bocah satu ini 😉
Iya, di video tadi Dimas Beck membawakan lagu lama milik Bimbo yang berisi lirik tentang pelajaran yang bisa ditarik saat kita beribadah di bulan puasa.
Yak, benar sekali. Pertanyaan-pertanyaan itu memang wajar terlontar dari mulut si kecil saat dia bingung melihat fenomena yang berbeda di keseharian hidupnya. Biasanya kan ayah dan ibu memberikan semua yang dia mau dengan penuh kasih sayang. Kok di bulan puasa ini semua-semua enggak boleh dimakan dan diminum?
Kalau versi orang dewasa bisa saja ya digunakan ayat 183 di surat Al-Baqarah ini. Namun untuk bocah yang masih berusia dini, jawaban apa yang paling bisa dipahami olehnya tentang puasa, juga ibadah bulan Ramadhan lainnya seperti tadarus dan tarawih?
Coba Dek, suka lihat kan di jalan itu, banyak bapak, ibu dan anak yang minta-minta uang untuk beli makan?
Kenapa mereka minta-minta Bu? Ndak kerja seperti ayah dan ibu?
Bisa jadi mereka tidak seberuntung ayah dan ibu, Nak, yang bisa dapet uang untuk beli makan dan bayar sekolah. Kalau ndak makan, rasanya gimana Dek?
Lapar dong Bu.
Puasa gini lapar juga nggak Dek rasanya?
Iya, lapar dan haus banget Bu.
Kita puasa seperti ini cuma 1 bulan Dek. Mereka yang tidak beruntung itu bisa saja puasa sepanjang tahun. Susah buat beli makan dan minum.
Memang susah-susah gampang ya menanamkan arti hakiki berpuasa pada bocah yang belum cukup umur. Tapi dari percakapan di atas paling tidak sebagai orang tua sudah berusaha untuk mengenalkan ibadah-ibadah wajib dalam ajaran Islam kepada putra-putri tercinta.
Menjadi orang yang rendah hati adalah perjalanan spiritual yang tidak mudah didapatkan oleh manusia. Bawaan manusia itu memang lebih asyik kalau meninggikan diri sendiri. Padahal tanpa ijin dari Allah, belum tentu segala yang kita punya dan kita makan hari ini bisa datang pada diri kita. Dan mengajarkan hal ini kepada anak-anak di usia dini memang perlu sekali. Biar anak-anak tau bahwa apapun rejeki yang dimiliki, semuanya bisa ada di tangan karena ada ijin dari Allah. Jadi nggak boleh sombong dan takabur.
Selain mengajarkan kerendahan hati dengan mengalami hal yang sama dengan mereka yang kesusahan mendapatkan makanan sehari-hari, ada lagi yang bisa dibagikan kepada anak-anak. SEDEKAH.
Ya. Sudah banyak kajian tentang hal ini bahwa sedekah itu baik sekali dilakukan untuk mengekang kita dari keinginan untuk membelanjakan harta untuk barang-barang yang mubadzir. Sebetulnya enggak butuh tapi tetap dibeli hanya karena kepengin saja. Anak-anak kan udah bawaannya ya pengin ini itu tak kenal waktu. Apaaa saja diminta asalkan dia belum punya. Nah, moment-nya pas banget ini.
Sedekah merupakan salah satu pintu pahala yang dibuka lebar-lebar oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Melatih anak untuk menjadi dermawan dan pemurah memang tak sekedar di bulan ini saja, namun bisa jadi jauh lebih pas menggenapkan ajaran rendah hati tadi dengan bersedekah di bulan puasa ini.
Banyak sekali contoh sedekah yang bisa kusampaikan kepada anak-anakku, salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memberikan santunan sekaligus berbuka puasa bersama anak-anak yatim daerah Cipete dan sekitarnya di Kantor Sido Muncul Jakarta Selatan pada hari Kamis 8 Juni 2017 yang lalu. Dengan mengusung tema “Walau Berbeda Keyakinan, Kita Tetap Satu”, Sido Muncul ingin mengajak anak-anak untuk meningkatkan kepedulian serta toleransi terhadap perbedaan di lingkungan sekitar sejak dini.
Sembari menunggu jam berbuka puasa, Sido Muncul menghadirkan beberapa permainan untuk mengasah kreativitas dan kekompakan anak-anak.
Seluruh karyawan/karyawati Sido Muncul juga turut hadir meramaikan acara buka puasa bersama ini dengan mengenakan baju koko untuk pria dan gamis untuk wanita. Di akhir acara, santunan berupa uang tunai, peralatan sekolah, bingkisan makanan, dan parsel produk Sido Muncul diberikan langsung kepada seluruh anak yatim.
Masih banyak lagi sih cara kita sebagai orang tua untuk mengenalkan esensi beribadah di bulan Ramadhan kepada putra-putri kita. Share dong pengalaman para mommy dan daddy seputar hal ini....
Mengapa Harus Puasa?
Jujur saja sudah agak lupa sih sebenarnya waktu itu jawab apa. Mungkin dengan bujukan halus agar mengikuti ayah, ibu dan kakak sahur bareng. Memang ya kalau dipikir-pikir, belajar puasa itu warbiyasak banget buat anak kecil. Kudu bangun untuk makan pagi di jam mata masih berat banget untuk dibuka. Belum lagi kalau lapar dan haus. Yang ada sih sebagai orang tua hanya mampu membujuk dan menguatkan.
Baru setelah agak besaran dikit dan sudah mulai paham diajak bicara rada serius, si kecil belajar untuk berpikir bahwa berlapar-lapar di saat Ramadhan itu memiliki arti tersendiri.
Masih ingat gak sih sama lagunya Bimbo yang berjudul Ada Anak Bertanya pada Bapaknya? Hahaaa.. yang seumuran Ibu pasti pada tau lah ya. Tapi untuk anak-anak dan remaja abegeh kayaknya lebih pas deh kalau lihat video yang satu ini :
Kira-kira anak kekinian ada gak sih yang enggak kenal Dimas Beck? Uhukkss... Ibu aja gemezz loh liat bocah satu ini 😉
Iya, di video tadi Dimas Beck membawakan lagu lama milik Bimbo yang berisi lirik tentang pelajaran yang bisa ditarik saat kita beribadah di bulan puasa.
Ada anak bertanya pada bapaknyabuat apa berlapar-lapar puasa?Ada anak bertanya pada bapaknyatadarus tarawih apalah gunanya?
Yak, benar sekali. Pertanyaan-pertanyaan itu memang wajar terlontar dari mulut si kecil saat dia bingung melihat fenomena yang berbeda di keseharian hidupnya. Biasanya kan ayah dan ibu memberikan semua yang dia mau dengan penuh kasih sayang. Kok di bulan puasa ini semua-semua enggak boleh dimakan dan diminum?
Kalau versi orang dewasa bisa saja ya digunakan ayat 183 di surat Al-Baqarah ini. Namun untuk bocah yang masih berusia dini, jawaban apa yang paling bisa dipahami olehnya tentang puasa, juga ibadah bulan Ramadhan lainnya seperti tadarus dan tarawih?
Lapar mengajarmu rendah hati selalu.Tadarus artinya memahami kitab suci.Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi.
Coba Dek, suka lihat kan di jalan itu, banyak bapak, ibu dan anak yang minta-minta uang untuk beli makan?
Kenapa mereka minta-minta Bu? Ndak kerja seperti ayah dan ibu?
Bisa jadi mereka tidak seberuntung ayah dan ibu, Nak, yang bisa dapet uang untuk beli makan dan bayar sekolah. Kalau ndak makan, rasanya gimana Dek?
Lapar dong Bu.
Puasa gini lapar juga nggak Dek rasanya?
Iya, lapar dan haus banget Bu.
Kita puasa seperti ini cuma 1 bulan Dek. Mereka yang tidak beruntung itu bisa saja puasa sepanjang tahun. Susah buat beli makan dan minum.
Memang susah-susah gampang ya menanamkan arti hakiki berpuasa pada bocah yang belum cukup umur. Tapi dari percakapan di atas paling tidak sebagai orang tua sudah berusaha untuk mengenalkan ibadah-ibadah wajib dalam ajaran Islam kepada putra-putri tercinta.
Menjadi orang yang rendah hati adalah perjalanan spiritual yang tidak mudah didapatkan oleh manusia. Bawaan manusia itu memang lebih asyik kalau meninggikan diri sendiri. Padahal tanpa ijin dari Allah, belum tentu segala yang kita punya dan kita makan hari ini bisa datang pada diri kita. Dan mengajarkan hal ini kepada anak-anak di usia dini memang perlu sekali. Biar anak-anak tau bahwa apapun rejeki yang dimiliki, semuanya bisa ada di tangan karena ada ijin dari Allah. Jadi nggak boleh sombong dan takabur.
Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan
Selain mengajarkan kerendahan hati dengan mengalami hal yang sama dengan mereka yang kesusahan mendapatkan makanan sehari-hari, ada lagi yang bisa dibagikan kepada anak-anak. SEDEKAH.
Ya. Sudah banyak kajian tentang hal ini bahwa sedekah itu baik sekali dilakukan untuk mengekang kita dari keinginan untuk membelanjakan harta untuk barang-barang yang mubadzir. Sebetulnya enggak butuh tapi tetap dibeli hanya karena kepengin saja. Anak-anak kan udah bawaannya ya pengin ini itu tak kenal waktu. Apaaa saja diminta asalkan dia belum punya. Nah, moment-nya pas banget ini.
Sedekah merupakan salah satu pintu pahala yang dibuka lebar-lebar oleh Allah di bulan Ramadhan ini. Melatih anak untuk menjadi dermawan dan pemurah memang tak sekedar di bulan ini saja, namun bisa jadi jauh lebih pas menggenapkan ajaran rendah hati tadi dengan bersedekah di bulan puasa ini.
Lihatlah langit keampunan yang indah
membuka luas dan angin pun semerbak.
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah
bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.
Banyak sekali contoh sedekah yang bisa kusampaikan kepada anak-anakku, salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memberikan santunan sekaligus berbuka puasa bersama anak-anak yatim daerah Cipete dan sekitarnya di Kantor Sido Muncul Jakarta Selatan pada hari Kamis 8 Juni 2017 yang lalu. Dengan mengusung tema “Walau Berbeda Keyakinan, Kita Tetap Satu”, Sido Muncul ingin mengajak anak-anak untuk meningkatkan kepedulian serta toleransi terhadap perbedaan di lingkungan sekitar sejak dini.
Sembari menunggu jam berbuka puasa, Sido Muncul menghadirkan beberapa permainan untuk mengasah kreativitas dan kekompakan anak-anak.
Seluruh karyawan/karyawati Sido Muncul juga turut hadir meramaikan acara buka puasa bersama ini dengan mengenakan baju koko untuk pria dan gamis untuk wanita. Di akhir acara, santunan berupa uang tunai, peralatan sekolah, bingkisan makanan, dan parsel produk Sido Muncul diberikan langsung kepada seluruh anak yatim.
Masih banyak lagi sih cara kita sebagai orang tua untuk mengenalkan esensi beribadah di bulan Ramadhan kepada putra-putri kita. Share dong pengalaman para mommy dan daddy seputar hal ini....
Iya bener ya, kita puasa cuma buat sekarang ini. Kalo liat atas terus ya terasa sulit mulu 😊
ReplyDeleteAaah.. begitu banyaaak nilai luhur dan pelajaran hidup dari berpuasa ya mba Un.. semoga berkah selalu
ReplyDeleteNgajari naufal lebih mudah dulu, karena lihat si kakak puasa dia ikutan. Padahal anaknya doyan makan. Beda dengan Milzam, meski sama gampangnya diajakin puasa. Karena susah makan waktu kecil, diajak puasa nalah seneng. Anak2 nggak usah diiming2i hadiah juga, cukup dikasih tahu kalo puasa itu untuk merasakan gimana susahnya orang minta2 itu nyari duit buat makan.
ReplyDeleteBetulll, anak-anak belum mampu memahami hadits ya, Mbak. Pelan2 banget ngasih tahu ke anak. Jadi kebayang coletehan2 Yasmin kelak. Hihihi
ReplyDeleteBaca crita ini bikin introspeksi diri..
ReplyDeleteDan lebih rendah hati..