Jaman anak-anak masih kecil dulu paling males ngajak mereka jalan-jalan berdua. Rempoooonggg... yang satu minta ini, yang lain minta itu. Ini itu ini ituuuuu terus sepanjang perjalanan. Niatnya pengin hepi-hepi kok malah bawaannya jadi bete.
Kalau dipikir-pikir ya, berarti dulu itu Ibu males banget ya Nak? (ya sampai sekarang masih sih). Masak sudah punya anak kok males jalan-jalan sama anaknya. Berasa masih single aja apa gimana ya? :)
Jadi keinget Tante Nurul Noe yang hobi bawa buntutnya kemana-mana itu. Iya bener banget loh Nak, tante satu itu kan anaknya tiga, dibawa kemana-mana tuh mereka kalau ibunya sedang bepergian. Tante Noe memang hobi traveling, bepergian kesana kemari untuk mensyukuri setiap karunia Allah yang tersemat di setiap tempat yang dia kunjungi.
Ibu pernah ketemu langsung dengan Tante Noe itu pas dulu Ibu ke Jakarta, Nak. Orangnya kecil mungil, palingan cuma separuh tinggi badan Ibu deh. Tapi yaaaa keberaniannya berlipat ganda dibandingkan Ibu. Lha wong Ibu pergi ke Jakarta aja takutnya warbiyasah, gimana mau pergi ke tempat-tempat lain yang lebih jauh lagi seperti yang dilakukan Tante Noe ya.
Nah waktu ketemu Tante Noe yang waktu itu baru 2 anaknya, baru Ibu menyadari bahwa bepergian dengan anak itu intinya have fun aja. Perkara bocah pada lari-larian, teriak-teriak minta ini itu, bertengkar sepanjang jalan, atau apapun lainnya udah nggak usah dipikirin. Biarin ajah... hihihii... Kayaknya simple ya Nak, tapi Ibu tuh suka merasa gimana gitu setiap kali kalian mulai geje di perjalanan :)
Adek serius banget mencari letak Pelabuhan Tanjung Emas via teropong di Masjid Agung Jawa Tengah |
Pernah dulu nyobain liburan murah meriah ke Tegal, pergi barengan dengan saudara tanpa didampingi Ayah karena sedang dinas ke luar kota. Kirain bakalan repot gitu, eeee....ternyata malah asyik asyik saja seseruan deh.
Setelah itu jadilah tiap kali mau bepergian bareng si duo grombyang ini jadinya ya biasa saja. Pas Ayah nggak bisa anter saat ingin pergi ke suatu tempat, ya santai aja jadinya. Hayuklah pergi bertiga saja dengan Ibu ya Nak.
Salah satu tempat yang disukai oleh Kakak dan Adek untuk dikunjungi di dalam kota adalah toko buku. Tentu saja Ibu harus pastikan amunisi di dalam dompet mencukupi, baru deh bisa pede pergi ajak Kakak dan Adek ke sana :) Dua anak ini kalau minta dibelikan buku suka nggak kira-kira sih hihihii... Alhasil nanti pas di toko buku bakalan ada konferensi enam mata untuk merundingkan buku apa saja yang acceptable sesuai budget.
Bila bepergian melalui salah satu waktu sholat, kedua bocah kesayangan ini gampang sekali saat diminta untuk menunaikan sholat terlebih dahulu. Alhamdulillah ya Nak, ternyata Ibu tak perlu khawatir berkepanjangan bila bepergian bersama kalian. Nurut-nurut deeehh.... meskipun nantinya yaaahh...ribut dan bertengkar lagi selepas itu :))
Beraneka keuntungan yang tadinya kita kira hal sepele sebenarnya bisa kita dapatkan saat menikmati perjalanan bersama anak-anak, entah itu jalan-jalan ke luar kota ataupun sekedar ke perpustakaan daerah maupun ke toko buku. Hal tersebut di antaranya adalah :
- Kedekatan yang makin melekat, saat jalan-jalan begini kan anak-anak bakal merasa ditemani oleh orang tuanya. Beda kan ya bila anak hanya ngendon di rumah saja dan dibekali gadget sepanjang waktu. Mana butuh orang tuanya coba, yang penting baterai full ya sudah mereka nggak bakalan mencari orang tuanya :(
- Melatih kewaspadaan. Saat jalan-jalan di luar rumah anak bakalan memahami dimana saja tempat yang sudah familiar ataupun belum. Mereka akan belajar memperhatikan dimana ayah dan ibunya berada misalkan sedang ingin menelusuri tempat yang berbeda dengan orang tuanya, contoh : di toko buku, anak-anak sedang ingin melihat-lihat buku di rak buku anak, sedangkan orang tuanya berada di area yang berbeda. Tetap saja orang tua tak bisa melepaskan pandangan dari anak-anak, namun di sisi lain anak juga akan belajar untuk waspada.
- Anak-anak akan merasa senang. Gimana enggak bakalan senang ya bila ada orang tua tercinta yang mendampingi mereka kemana-mana.
- Menemukan antisipasi yang berbeda-beda saat timbul masalah di perjalanan. Masalah yang timbul saat jalan-jalan di alam bebas tentunya berbeda dengan saat bepergian di kota. Orang tua jadi terlatih untuk memecahkan masalah dengan cara-cara yang berbeda sesuai kondisinya.
Sudahkan teman-teman blogger yang memiliki putra-putri di usia pertumbuhan mengajak buah hatinya jalan-jalan? Kalau belum, yuuukkk mareee jalan-jalan bersuka ria bersama anak-anak tercinta.
Belum pernah pergi sama anak2 tanpa ditemani papanya kecuali ke supermarket :D
ReplyDeleteIni judulnya juga me time sama anak-anak ya Mam. Aku belom begitu berani karena baru 4 dan 5 tahun. Kalo dah pada SD baru PD kali ya. Kan ga perlu digandeng-gandeng terus. Kalo umur segini mah mesti digandeng, meleng dikit takutnya anaknya lari ke tempat-tempat bahaya. Huhuhu.
ReplyDeletesaya jg kemana2 ada ekornya nih mba, dua hehe...
ReplyDeleteYa, ampuun, kalo gak mau repot, ya jangan punya anak, hahaha...#kabuur. Tapi justru di situ seninya, bahagianya, berasa banget udah sempurna jadi perempuan siptaan Allah Swt, sudah bisa punya anak, melahirkan atau operasi sesar, ya, yang penting udah punya anak kandung, gitu lho Niek. Repot itu adalah bumbunya kebahagiaan. Percaya apa gak?
ReplyDeletekalo di tempat yg dulu saya suka ngajak anak2 jalan2, soalnya angkotnya mudah ditemui. nah setelah pindah ke tempat yg sekarang, ampyuunn... yg namanya nunggu angkot benar2 merupakan drama tersendiri membuat lelah tubuh dan hati :(
ReplyDeletegak bisa nolak ya kalau ke toko buku,pasti beli
ReplyDeleteNaah bener ituu, kemampuan problem solving akan semakin terasah klo pergi jln2. jadi penting jg jln bareng anak biar semakin banyak pengalaman. hihi. duo grombyang, julukan unik. Tapi bagian tinggikunyg cuma setengah dari mba un, duh... dikau yg ketinggian apa aku kependekan sih. wkwkwk
ReplyDeleteHihi, aku juga kok mikir kelamaan kalau ngajak anak-anak. Tapi sekarang alhamdulillah sudah lebih enjoy, karena mereka sudah besar, jadi sudah bisa jalan sendiri.
ReplyDeletewaaah senengnya, kebayang banget Mbak, kedekatan antara mbak un sama anak-anak,
ReplyDelete