Menebarkan semangat menabung pada anak itu ternyata tidak mudah. Apa-apa taunya bisa dibelikan oleh ayah dan ibu. "Ayah dan Ibu kan kerja semua, bisa beliin aku apa aja." Duh Nak, ya enggak gitu juga dong ya rumusnya :(
Tabungan berganda untuk anak? Apa pula itu, semacam pilihan berganda ala ujian kah? ;)
Kondisi lingkungan dan tempat pergaulan sangat mempengaruhi perilaku konsumtif putri sulungku. Di kampung tempat tinggal kami rata-rata anak kecil diberi hak untuk pegang uang cash. Maka budaya 'njajan' menjadi terpelihara subur dan dianggap wajar oleh para orang tua yang ada di sekeliling rumah kami. Cobaan banget kan ini untuk ortu macam aku yang maunya anak-anak hanya makan dari apa-apa yang disiapkan oleh ibunya.
Tidak hanya pada kehidupan bertetangga saja hal ini terjadi. Di sekolah si sulung juga begitu. Ya namanya sekolah biasa di kampung, sebagian besar dari murid-muridnya bawa bekal uang. Jajannya sih memang di kantin sekolah, tapi penampakannya tetap saja kurang meyakinkan. Aku hanya membolehkan putriku membeli jajanan semacam wafer ataupun biskuit yang semoga saja mengurangi paparan bakteri. Untuk urusan minum, putriku sudah membawa air minum sendiri dari rumah sebotol besar. Dia cukup paham bahwa kondisi tubuhnya yang gampang pilek itu sudah forbidden untuk segala macam es teh, es sirup dan es jus yang dijual di kantin sekolah.
"Ibu, penghapusku hilang, beliin lagi dong. Sekalian kasih uangnya lagi ya untuk beli gantungan kunci yang dijual di depan sekolah. Lucu."
Berkali-kali alat tulis maupun pernak-pernik milik si sulung raib entah kemana. Padahal sudah disediakan beberapa loh. Kesel gak sih? <<<KZL>>>
"Sisa uang saku nya donk dipake buat beli-beli kalau pas ilang gitu, Kak," begitu saranku pada si sulung.
"Yaaah...udah abis Bu."
"Abis apaan, kapan itu diberi uang jajan juga kan sama Uti." NGGAK MAU KALAH DEBAT lah ibunya ;)
TABUNGAN AKTIF
Saking seringnya kejadian seperti di atas, akhirnya putar akal nih agar putriku berkurang sifat borosnya. Nemu deh di toko buku semacam buku rekening kayak di bank itu. Bisa nih kujadikan alternatif tabungan aktif, tabungan yang pemasukan dan pengeluarannya bisa 'secepat angin' transaksinya ;)
Sama aja dong kalau gitu, si anak bisa tetap ambil uang sesuka hati kan?
Betul, anak memang masih dengan mudah mengambil recehan-recehan yang ditabungnya itu. Tapi ada satu hal yang akan dia pelajari : DIPERCAYA ORANG TUA. Melalui aktivitas menabung sederhana ini putriku memahami bahwa ortunya mencoba memberikan kepercayaan. Aku memang membolehkannya mengambil kembali uang tabungannya untuk sekedar beli kertas binder, alat tulis yang murmer, ataupun sekedar susu kotak yang ingin dia beli untuk adiknya. "Aku bisa beliin adik susu kotak dengan uangku sendiri." Anak mana coba yang tidak bangga bisa membelikan sesuatu untuk orang yang disayanginya ;)
Tentu saja secara periodik aku cek buku tabungan aktifnya itu untuk mengetahui apa saja pengeluaran anakku, sekaligus cek saldonya dengan jumlah uang yang ada di dalam amplop yang kusediakan untuk menyimpan uang tersebut. Kalau sudah klop kuberi tanda tangan. Kalau jumlah uangnya tidak sama dengan catatan ya tinggal ditanyakan kepada si pemilik tabungan. Anak pun jadi belajar untuk tidak curang pada diri sendiri dengan cara menabung seperti ini.
TABUNGAN PASIF
Ribet banget sih pake tabungan aktif segala macam tadi? Udah simpen aja di bank beres kan?
Tiga buku rekening tabungan Si Kakak |
Untuk si sulung sebenarnya aku sudah punya dua rekening yang meskipun kucuran dananya tak banyak tiap bulannya, tetapi lumayan lah untuk 'parkir' 'harta terpendam' miliknya. Meski ada kartu ATMnya namun anakku belum kuberi akses untuk menggunakannya. Aman deh kalau yang ini tidak perlu dikontrol saldonya. Yang perlu dikontrol justru ketekunan ortunya untuk nambah terus saldonya ;)
Dalam memilih tabungan via bank itu sebenarnya apa saja pertimbangannya?
Secara pribadi aku tidak terlalu pilah-pilih bank yang akan kugunakan untuk membuka tabungan anak. Asalkan dekat dan sejalur dengan rute pergi-pulang kantor ya udah itu saja yang dipilih.
Kartu ATM milik Kakak dan Adek yang 'aman' bersama Ibu |
Kalau aku punya sistem tabungan berganda untuk anak dengan tujuan menabung sekaligus mengelola dana pribadi, sobat blogger punya tips dan trik apa nih agar si kecil makin giat menabung?
Aku baru tahu ada aplikasi cerdas seperti cermati ini, jadi kita tinggal pilih ya bank mana yang sesuai! TFS mbak Uniek
ReplyDeletetoss, ah. Nai juga pake Niaga untuk tabungannya :)
ReplyDeleteAnakku yg kedua juga sleder banget mak. Sering ngilangin barang2nya. Entah swndal, penghapus... oya, anakku nabung di niaga juga. Ambil yg syariah
ReplyDelete