Berduet dengan Vivi, mungkinkah?
Itu yang akhir-akhir ini terlintas dalam benakku. Memangnya kami berdua ini penyanyi ya? :D
Bukan, tak semacam Bing Slamet yang menggandeng Adi (kelihatan penulis udah uzur ya ;) ). Atau mendiang Diana Nasution yang melahirkan Ello sebagai generasi penyanyi berikutnya. Berduet tak harus dalam urusan menyanyi saja kan?
Vivi, sulungku yang pada bulan Juni lalu berusia 9 tahun, mulai menampakkan kesukaannya pada dunia tulis menulis sejak emaknya jadi penggila kuis (itu duluuuu..., sekarang sudah agak insyaf) :D Dia sering cemberut saat menerima paketan yang rata-rata isinya buku untuk emaknya.
Vivi : Ibu koq beli buku secara online terus sih? Boros tau.... Ibu : Lho, ibu gak beli apa-apa tuh, Nok. Vivi : Ini terus kirimannya siapa? Ibu : (melihat nama pengirim) Oooo... hadiah ikutan kuis A.
Percakapan itu terulang hingga berkali-kali saat kuis B, giveaway C maupun hadiah nulis artikel lainnya berdatangan. Gemes kali ya Vivi. "Kok aku nggak pernah dapet kayak gitu sih, Bu?". Pernah terlontar begitu. "Emang Ibu dapet hadiah gitu ngapain aja sih? Perasaan ibu kan pesbukan mulu." Hmmm... jujur itu kadangkala menyakitkan, sodara-sodara ;)
Itu tadi introduction tentang mulainya Vivi berkutat dengan dunia 'kirim-mengirim naskah'. Sejak kecil dia memang sudah gemar membaca. Siapa dulu donk emaknyaaaa.... *maaf dilarang mual. Gemar dan mengidola pada penulis cilik tertentu membuatnya mulai tergerak untuk menulis cerita ala idolanya itu. Apalagi saat sering melihat emaknya 'nguplek' bikin tulisan yang entah mau dikirim kemana. Bertanyalah dia ini dan itu, yang harus juga dijawab inu dan iti :D Terinfeksi lah dia virus nulis maupun ngeblog.
Hingga akhirnya setelah meguru pada seorang penulis buku anak, Vivi mendapatkan jalan untuk menyalurkan hasrat 'menarsiskan' tulisannya itu ;) Event pertama yang diikutinya menghasilkan antologi Aku Pasti Bisa, terbit independen di bawah bendera Antar Nusa.
Meskipun namanya tidak tercantum di halaman muka, sinokku ini sudah cukup senang.
Kali kedua mengikuti event menulis, dia mencoba menaikkan sedikit tingkat kesulitannya. Bila antologi yang pertama itu langsung muat tanpa seleksi, di kesempatan berikutnya Vivi ikut event menulis dari salah satu penerbit mayor. Bertajuk aku dan lingkungan, si sulung pun mulai memeras ide untuk menulis. Mencari tulisan yang lain dari umumnya yang akan ditulis seorang anak mana kala membicarakan tentang lingkungan.
[caption id="" align="aligncenter" width="378"] Tas Ramah Lingkungan - Savitri Nurudzaati[/caption]
Drama cerita tentang termuatnya tulisan Vivi itu pernah kutulis di sini. Saat ini dia masih menunggu terbitnya buku tersebut (emaknya nunggu transferan honor, ihiiiiirrrrr). Terus jadi kepikiran deh, kenapa juga dia harus terus nulis antologi bersama orang lain melulu. Kenapa kagak sama emaknya aja, kenapaaa... kenafaaaaa???
Asyik kan misalnya nih, nulis buku berjudul "Teror Emak Crigis", atau "Ibuku Manis Ibuku Narsis", bahkan "Oh Ibu Oh Mambu" dimana kami berdua bisa menulis satu benang merah kisah kami berdua dari dua sisi. Aku yang sok otoriter dalam kaca mata anakku, sedangkan sebaliknya aku mengulas kepeningan meng-handle anak yang sok imut, sok pinter dan sok menasihati orang tuanya. Itu misaaaalll.... misal saja lho ya, aslinya kami tidak begitu ;)
Semisal novel nih ya, biasanya kan rata-rata membutuhkan tulisan hingga 100 halaman lebih. Kalau aku sendiri yang biasanya hanya mampu menulis cerpen maksimum 8 halaman, menulis sendiri hingga sekian halaman rasanya berat. Tentu lebih ringan bila ada partner dalam satu buku. Nah, Vivi yang jiwa menulisnya sedang bergelora ini pas banget diajak berduet.
Ibu : Kita bikin buku berdua yuk, Nok. Vivi : Ha? Gak salah itu Bu, masak aku harus bikin tulisan kayak orang tua gitu. Ibu : Maksudnya? Vivi : Ibu kan udah tua, tulisannya gitu-gitu aja. Beda donk ama aku, kan tulisannya masih fresh, anak-anak gitu. Ibu : (grrrrr..... can't say more)
Sepertinya butuh pembuktian nih kepada anak sendiri bahwa kolaborasi tulisan ibu dan anak itu nantinya 'renyah' untuk dinikmati. Jadi berduet dengan Vivi, mungkinkah? Mungkin donk aaahh... apanya yang enggak mungkin. Tahun 2014 tepat sekali dicanangkan sebagai tahun monumental untuk kami berdua bila keinginan ini bisa tercapai. Apalagi bila buku ini bisa kelar sebelum 25 Juni 2014. Kenapa harus tanggal itu, apa istimewanya?
Istimewa banget nih, hari itu kan tepat Vivi berusia 10 tahun. Tentu buku itu akan menjadi kado terindah tak hanya buatnya, tapi juga untukku yang mampu menambah tingkat percaya diri buah hatiku tercinta dalam menuangkan ide-idenya ke dalam tulisan. Tapi teknisnya gimana ya? Terus terang aku baru bisa ikut-ikutan event antologi yang tidak mengharuskan aku berpikir ribet mencari penerbit yang mau menerima tulisan. Saat ikut event dari penerbit indie, mereka pasti sudah punya PJ (penanggung jawab) yang mengurus terkumpulnya naskah. Aku tinggal menulis saja. Adapun bila ikut event dari penulis mayor ya tinggal mikir nulis naskah saja. Berusaha terbaik dan berdoa semoga editor berkenan dengan tulisanku.
Lalu, untuk proyek duetku ini gimana dong? Mesti keliling-kelilingkah aku mencari jodoh untuk naskah kami berdua ini? Yah namanya ikhtiar ya, harus berusaha dong, masak rejeki akan datang begitu saja tanpa kita berusaha untuk menghampirinya. Tapiiii.... agar bisa dicetak dan berada di tangan pada tanggal 25 Juni apa bisa terlalu berharap pada penerbit mayor? Jadi ingat salah satu sahabat blogger yang aktif berkarya membuat buku melalui jalur indie. Karyanya pun bisa segera sampai ke para pembacanya dengan manis. Sounds good ya sepertinya cara yang ditempuh beliau ini.
Oke lah kalau begitu, siap-siap menyatukan ide dengan putri tercinta ah. Semoga semesta mendukung kita Nak ;) Jadi nanti bila ada salah satu teman ibu yang bertanya : Berduet dengan Vivi, mungkinkah? Jawab saja OF COURSE... NOTHING'S IMPOSSIBLE ya Sayang ;)
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan:Proyek Monumental Tahun 2014
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Proyek Monumental Tahun 2014
ReplyDeleteAkan saya catat sebagai peserta
Keep blogging
Salam hangat dari Surabaya
aamiin pak, semoga semesta merestui :)
ReplyDeleteSuwun, Pakdhe, semoga sukses proyek monumental bersama ini ;)
ReplyDeleteaaah...semesta mengamini maak...amiiin...semoga tercapai yaaa...salam buat si Nok :D...have fuuuun writing :D...
ReplyDeletesalam kenal, semoga sukses dgn proyek monumentalnya . aamiin
ReplyDeleteWih..wih... bakal jadi duet mau tuh mbak Uniek... Semoga menang ya.
ReplyDeleteterima kasih doanya mak Indah, Insya Allah nanti sinok baca sendiri tulisan ini biar kenal dg tante Indah yg soooo fuuunnn ;)
ReplyDeleteSalam kenal juga ya, terima kasih sudah mampir ke sini :)
ReplyDeleteMohon doa restunya ya Bunda Lahfy...
ReplyDeletewah keren keren dah..... duet maut hehe.. Ibu dan Putrinya sama2 kreativ top abis
ReplyDeleteWuihhh kerennnn... (y)
ReplyDeletesemoga sukses proyeknya ya say.....aamiin.
walah mas topic bisa aja ;)
ReplyDeleteaamiin tante Inung, doain yaaa... tingkiuuuu
ReplyDeleteHUaaaa...VIviiii...emak kalah keren yaaa? heheee, ayo Mak kamu bisa berduet dengan Vivi... kaya ibu dan anak penyanyi itu looh, nah ini penulis buku...segera antri untuk minta tanda tangan
ReplyDeletehehehee...doain kesampaian ya Bunda Faiz :)
ReplyDeleteAnak dan emaknya sama-sama keren. Eh, ini blog mbak uniek yang lain ya
ReplyDeleteiya Mba Ika, yg ini khusus tentang the krucils ;)
ReplyDeleteaku temane sama mbak, DUET! dengan abi, tapi lum berani aku publish.. ntar aja kalo proyeknya abi sudah bener2 finish dan cair.. wakakak
ReplyDeleteWah anak wedoknya sekarang sudah seperti sahabat ya.. bisa diajak rundingan dan ngobrol yang serius-serius :)
ReplyDeleteayok emak Noofa, mari kita berduet ;)
ReplyDeleteserius ya mba? obrolannya malah kayak gelut gitu koq hihihiii... ibune wes galak, ternyata anake luwih ngedap2i :D
ReplyDeleteKereen projeknya :) semoga terwujud ya Mak, so sweet deh
ReplyDeletewuuiiihh ini mah duet maut namanya.. cant wait to read the book :)
ReplyDeletebukunya dibikin 2 versi mbak. pandangan ortu terhadap anak, maunya anak terhadap ortu atau bisa juga bikin tips moms and daughter. btw, keren ya si vivi kecil2 udah pinter nulis
ReplyDeletesepertinya,,buah jatuh ngga jauh dari pohonnya ya mak,,he he,,semoga jadi duetnya dg vivi mak,,pasti bisa! *semangat 45*
ReplyDeleteaamiin mak
ReplyDeleteheheheee...doain biar kesampean ya mama Nadia
ReplyDeleteiya, kayaknya bagus begitu ya mba, dibuat 2 versi. terima kasih utk sarannya.
ReplyDeletehihihiii..makasih untuk dukungannya mak
ReplyDeleteKeren ya mbak :)
ReplyDeleteVivi punya blog juga kah? Saya selalu seneeng baca tulisannya anak2
Saya belum baca semuanya nie, Mbak Uniek....
ReplyDeleteTapi mau komen dulu ni...apakah Mbak Unik akan beduet lagu "Mungkinkah" yang dinyanyiin Stinky sama Vivi?
:D
Mau lanjut baca dulu....
Jadi nanti Mbak Unik cerita tentang satu masalah dari kacamata seorang Mama, sedang Vivi cerita dari kacamata dia...seru deh....Semangat!!!
ReplyDeletepunya mba, monggo bila ingin baca2 kicauan putriku di savitri-nurudzaati[dot]blogspot[dot]com, satunya lagi di vivi-savitri[dot]blogspot[dot]com. Ini lagi ikut2an emaknya bikin di wordpress, tapi masih amburadul hihihii...
ReplyDeleteah, lagunya terlalu jadul mb Hani, lebih keren semut merah-nya Obbie Messakh lah *lho :D
ReplyDeleteiya, maunya begitu mba Hani, pantes enggak sih bikin buku isinya begitu? saran donk, thks
ReplyDeleteLangsung ngakak...
ReplyDeleteJadulan mana sih...sumpah langsung googling ::D
Bukan masalah pantes gak pantes, Mbak..
ReplyDeleteTapi mirip nama Mbak, unik banget lho...
Misalkan nie nemuin masalah kenapa Vivi cuma dapat uang saku 5,000 dari Sisi Mbak cerita kenapa cuma dikasih 5,000 dan Vivi pun bercerita dari kacamata dia...yang dia merasa kurang atau Maminya gak adil, ha ha ha
Ditunggu, Mbak...
Aku janji beli deh kalau terbit...janji, ni..janji...tagih deh kalau gak beli :P
eh, malah mb Hani kasih ide cemerlang nih. iya, sering banget ribut ama Vivi gara2 uang saku gara2 doi borse abezzz ;) thks for your idea mba
ReplyDeletejiahahaha... dari penyanyinya aja udah jelas jawabannya, kagak usah digoogling mba, tanya aja ama mas Husni *loh again :D
ReplyDeleteHa ha ha
ReplyDeleteBersyukur udah punya anak Mbak..ada yang diajak ribut :P
Ha ha ha
ReplyDeleteIya....duluan Obby Mesakh ya..
Kok bawah-bawah dia sih...
kapan kita duet bikin buku bareng? ;)
ReplyDeletekutunggu... :) :D
cie cieeee yg habis pulang konperensi ;)
ReplyDeleteBunda dan putri saling menginspirasi nih Jeng Uniek. Sukses ya
ReplyDeleteIbuuu...
ReplyDelete